Monday 6 October 2014

Senin Berpuisi. Keping Sembilan : Dawai



Selamat siang, Para Pencinta Kata. Mari ikuti ‪#‎SeninBerpuisi‬ hari ini

"DAWAI-dawai hati mendentingkan lagu-lagu rindu. Bertalu meriuhkan kalbu, mendesak seulas senyum hadir tanpa kusadari. Tapi kakiku teramat rapuh untuk sekedar melangkah. Lalu menyapanya di ujung situ. ‪#‎topikpuisi‬

Jangan lupa periksa syarat dan ketentuan di About Us blog MFF yaa. Karya ditunggu hingga esok matahari tinggi membakar langit.

Carolina Ratri 
Denting-denting dawai mengayun pagi.
Matahari pun serasa hangat membelai pipi.
Adakah Tuan ingat pada diri ini.
Yang hanya bisa terduduk diam di sini
Menunggumu, menggelayut sepi.

Masya Ruhulessin
Yang fana adalah kita. Dawai-dawai hidup yang akan tertelan abadinya waktu

Dian Farida Ismyama
Melantunkan lagu sendu adalah napasku.
Memetik dawai harpa pilu adalah daya tarikmu.
Bagaimana bisa sendu dan pilu saling mengisi?
Tanpa saling mengalirkan air mata.

Edmalia Rohmani
Tuhan terangi aku dengan cahya suci
Butakan mataku dari segala perih
Tulikan ku dengan kidung surgawi
Yang tersampaikan dalam dawai renjana

Rifki Jampang
kupetik dawai pengalun nada
adakah kau merasakan
getar hati yang tak tertahan
adakah kau mendengar
gemuruh jiwa yang menggelegar
itulah rindu yang kubawa

Edmalia Rohmani
Pernah singgah di suatu masa
Hati yang silap terjerat rasa
Terperangkap khilaf nurani
Terdesak sesalnya dosa tanpa kesudahan
Dawai dusta dan khianat cinta meraja

Andi Eksak
Cukup kugetar dawai ini agar kau melesat ke masaku
menjajaki kulminasi nebula
dan menerka-nerka peta buta langit malam
tapi sudahlah! Aku tak mungkin mengorbankan bumi
demi mengundangmu ke sini.

Isti'adzah Rohyati
Hatiku ikut berirama ketika kau getarkan dawaimu
Alunan nadamu, membuat buncah segala rasa
Andai lantunanmu mereda,
Aku tak yakin hatiku akan tetap berima
Akan kupeluk nyanyianmu agar tak lekang oleh angin.

Mechta Deera
Setelah masa demi masa berlalu
denting dawai hati ini kian lemah
namun tak juga mau menyerah
melantunkan rindu yang tak mau berganti arah
meski mungkin makin sayup tuk terdengar olehmu...

Carolina Ratri
Selamat pagi, Dawai Hati.
Sambut hari baru dengan berseri.
Meski asa tak lagi bersemi.
Tapi semangat tentu harus berkobar lagi.
Selamat menyemai hari!


Dentingkan dawaimu, Kawan. Sebarkan merdu pada dunia. :)

No comments:

Post a Comment

Followers

Socialize

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *