Thursday, 29 August 2013

Karya Terpilih Prompt #22: Mencari Dibah

Oleh; Jiah Al Jafara


"Yudi! Kok masih di rumah?" tanya Rina, tetanggaku.

"Emang kenapa Mbak?"

"Ngga ke Pantai Kartini? Ada kapal terbalik!"

Aku berlari menyambar helm dan kunci motorku. Aku menghubungi Dibah tapi nihil. Astaga Dibah! Apa kau baik-baik saja?

***

"Kita 20 kali lebih nonton Titanic. Masih mau nonton juga?"

"Gimana ya Beb, aku suka. Kapalnya itu, indah banget. Kok bisa ya besi segede itu ngapung-ngapung di laut? Menakjubkan!"
Credit
"Ada teori fisika yang digunakan."

"Ah kamu. Besok kita ke Karimunjawa ya? Kita naik kapal terus praktekin adegan Titanic itu ya?"

"Males!"

"Kenapa?"

"Males aja!"

"Jahat!"

"Emang!"

"Hih!!!"
***
Dibah, di mana?
Pantai.
Mau naik kapal?
Iya. Tapi ongkos ke Karimunjawa melonjak. Ramai Larung Kerbau, wisatawan membludak!
Aku bilang apa?
Emang kamu bilang apa?
Males!
Tapi aku dah di pantai Kartini mau naik kapal penyeberangan ke Pulau Panjang. Bye!
Dibah, bawa pelampung bebek. Kamu ngga bisa renang :D
Dibah?
Dibah!
Tidak ada balasan.
***

Melewati ratusan orang di pintu masuk, akhirnya aku berhasil menerobosnya. Aku harus memastikan Dibah baik-baik saja. Aku terus menghubunginya. Kumaki diriku sendiri yang membiarkannya pergi.

Semua orang tumpah ruah di pinggir pantai. Aku melihat ke arah pantai yang lalu lalang kapal entah untuk mengevakuasi korban atau apa. Ya Tuhan, jaga Dibah. Jangan ambil dia dariku. Lebih dari satu jam aku mencarinya seperti orang gila.

Ini nama-nama korban meninggal perahu tenggelam di Jepara
Credit
Aku terduduk di pinggiran pantai. Kepalaku berdenyut, sakit tapi hatiku jauh lebih. Dibah!

"Beb!"

Aku berbalik, Dibah.

"Hai!" ucapnya lagi.

Aku memeluknya erat. Terimakasih, Tuhan!

"Bodoh!"

Dia melepaskan pelukanku.

"Kau yang bodoh."

"Jelek! Ke mana saja?"

"Kau yang jelek. Aku nurutin apa katamu."

"Kataku?"

"Aku nyari pelampung bebek tau. Gila! Ngga ada yang mau nyewain!"

"Kenapa tidak balas SMSku?"

"Batreku habis," ucapnya memperlihatkan giginya yang rata.

Aku menariknya ke dalam pelukanku.

"Gadis bodoh! Pelampung itu untuk bayi. Tetaplah jadi Dibah bodoh yang selalu kucintai."

--- selesai ---

Original Post ada di sini.
In memoriam untuk para korban kecelakaan kapal di Jepara. Semoga diberi tempat yang layak di sisinya. Amin!
Catatan Admin untuk Jiah:
Jiah, ceritanya selalu bagus. Sayang kalo nulis suka sambil lari-lari. Ngejar kapal terus ya Jiah? :D Saran; cobalah untuk nulis sambil diresapi, dinikmati. Biarpun ini "cuma" latihan nulis, tapi seandainya kita nulisnya dengan bener dan serius, lama-lama kita akan terbiasa juga, dan ga usah pake mikir lagi. 

2 comments:

  1. huaaa
    terharuuu

    aku kan, lari dari kaliannnn :D

    di catet saranyaaaa
    Tq.... #peluksatu-atu

    ReplyDelete
  2. bukannya dibah itu yang jadi korban meninggal ya :'(

    ReplyDelete

Followers

Socialize

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *