Monday, 21 March 2016

Rabu Berpuisi. Keping #33: PEKAT

Sumber


Bosan aku dengan penat
Dan enyah saja kau PEKAT
Seperti berjelaga jika kusendiri

#TopikPuisi


Puspita ChocoVanilla  
Pada malam-malam pekat
Telah kusematkan rindu
Berkilauan di antara gemintang dan rembulan
Adakah kau sadari, bahwa itu untukmu?


Pre  
Sedikit pekat, tapi ia bukan kopi. 
Lumayan gelap, tapi ia bukan malam. 
Ia kenangan; 
genangan yang kelam mengendap pada ingatan.

Irfan Rizky 
Sehambar kopi yang hilang pekatnya
Juga segetir luka yang aduhai perihnya
Kedatanganmu nyata menjelma
Berbisik... berbisik hingga muak terasa

Rangga, yang kamu lakukan padaku itu...
Jahat


Ari Ta  
Waktu melesat
Kau dan aku bertemu dalam pekat
Sesaat...ada sadar yang merambat

Aku nyaris sekarat
Dan...hadirmu tak tepat


Edmalia Rohmani  
Malam pekat
teraduk sunyi dalam seduhan kopi
Aku kamu dan maut
Beradu di ujung denting pagi


Puspita ChocoVanilla  
Duhai Cinta, mengapa dukamu begitu pekat? 
Sementara aku tlah kembali untukmu?

Rangga, kau terlambat, 

hatiku tertambat padamu, 
namun ragaku tidak.

Rifki Jampang  
Noda-noda di tubuhku semakin pekat
sepekat dosa yang bebannya kian berat
berat kupikul hingga langkahku tersendat

Kusadari bahwa diriku tersesat
dan tak layak mendapatkan surga yang penuh nikmat
Namun kuyakini, Engkau adalah penerima taubat


Pesona AADC memang tak lekang ya...mungkin lain waktu admin akan pakai Topik "Rangga" biar ramai dan mengaduh sampai gaduh :D 
BTW selamat, ya, Jeng Choo!

No comments:

Post a Comment

Followers

Socialize

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *