Dear Monday Flashfiction,
Ini surat cintaku yang kedua untukmu. Surat cinta pertamaku untukmu kutuliskan di sini. Masih ingat, kan?
25 Januari 2015 lalu adalah ulang
tahunmu yang kedua. Aku tidak akan bisa melupakan awal perjumpaanku
denganmu. Pertemuan pertama yang membuatku akhirnya jatuh cinta padamu.
Membicarakan awal pertemuan kita sungguh membuatku bersemangat, seakan
tak ada bosan-bosannya membicarakan ini kepada orang lain.
Saat itu Carra mengajukan gagasan untuk
belajar menulis fiksi bareng, dengan cara memberikan tantangan sebuah
prompt untuk dikembangkan menjadi satu cerita. Mb Hana yang pertama kali
setuju, diikuti oleh beberapa orang teman lainnya, termasuk aku yang
setuju ikut, meski dengan hati deg-degan karena kuatir tidak bisa
menyelesaikan tantangan prompt. Fiksi adalah hal yang sama sekali baru
buatku saat itu. Sekitar 10 orang yang menyatakan ikut, dan kami memulai
belajar dengan tantangan prompt yang pertama. Cerita lebih lengkap
tentang awal mula aku bergabung dengan MFF bisa dibaca di sini.
Prompt pertama saat itu adalah g-string
yang membuat kepalaku pusing, berhari-hari gambar g-string merah
terbayang-bayang. Apa yang akan kubuat dengan g-string merah? Tapi
sebelum deadline, akhirnya aku bisa merampungkan ceritaku. FF G-string
merahku bisa dibaca di sini.
Satu persatu, cerita dari teman-teman lain juga selesai dan berkibarlah
gambar g-string merah di group emak-emak hahaha. Akhirnya Carra
berinisiatif membentuk group baru khusus untuk belajar bareng menulis
fiksi ini. Yah, akhirnya lahir group Monday Flashfiction 25 Januari 2013
lalu.
Kami saling berkunjung dan saling
memberi masukan satu sama lain. Senangnya bisa belajar bareng, saling
menerima kritik dan saran dengan lapang dada, karena memang justru dari
masukan dan kritik itulah, lambat laun tulisan akan berkembang menjadi
lebih baik dan lebih baik lagi. Karena itulah semua tulisanku sejak
mengikuti prompt pertama kubiarkan apa adanya, biarlah menjadi
pembelajaran bagiku nantinya.
Segala kritik dari juri saat aku ikut
dalam perhelatan MFF Idol 1 juga menjadi masukan yang sangat berguna
bagiku. Cerita tentang MFF Idol 1 kutuliskan di : MFF Idol, Kenangan Tak Terlupakan. Bagi teman-teman yang sekarang masuk dalam MFF Idol 2, selamat berjuang, tetap semangat ya.
Dear Monday Flashfiction,
Member MFF yang dulu cuma 10 orang saat awal terbentuknya kini sudah bertambah banyak, sudah hampir 500 member di group. Wow!
Meski sekarang aku jarang membuat FF
dari tantangan prompt karena kesibukan offline dan ide yang seolah
menguap entah kemana, tapi taukah kau, aku selalu mengikuti semua
kegiatan di group, meski kadang cuma jadi silent reader saja.
Entah kenapa, selalu saja aku kangen untuk menengokmu tiap hari. Aku
turut terkagum-kagum saat teman-teman merangkai kata indah dalam Senin
berpuisi dan membuat ledakan-ledakan kalimat dalam fiksimini. Membaca
semua tulisan teman-teman yang menulis dari tantangan prompt juga
membuatku kagum dengan ide-ide baru mereka. Keren sekali semua member
baru MFF ini, aku akan banyak belajar dari kalian semua.
Dear Monday Flashfiction,
Karenamu, aku bisa belajar menulis fiksi
dan belajar banyak hal mulai dari POV, diksi dan EYD. Banyak ilmu yang
kudapat, meski sampai sekarang masih sering salah-salah terus
menulisnya.
Karenamu, aku mempunyai banyak teman yang meski belum pernah bertatap muka, tapi sudah seperti keluarga.
* Seneng banget tulisanku ada di dua buku MFF ini *
Selamat ulang tahun yang kedua Monday
Flashfiction. Tahun lalu kau sudah belajar berjalan, dan sekarang
waktunya kau untuk belajar berlari. Kau sudah tambah imut dengan adanya
admin, PIC baru dan program-program baru, juga tambah heboh karena sudah
punya twitter sekarang.
Selamat, tetap solid dan semoga semakin berkembang MFF ku tercinta.
I love you, Monday Flashfiction *muachhh
Your Love,
Lianny
Aiiiih so sweeeeeeeet. :)))))
ReplyDeleteWah senengnya ya mba :). Keren suratnya.
ReplyDelete