Wednesday, 4 February 2015

Jenis-jenis Pembukaan Cerita



Ada berapa cara untuk membuka sebuah cerita? Adakah peraturan tertentu? Mungkin menilik dari contoh di bawah ini akan sedikit membantu.

1. It was... (Itu adalah)
Pembukaan seperti ini memberikan penulis kebebasan dan fleksibilitas, karena segala sesuatu bisa terjadi setelah kata-kata itu: kilas balik gambar, sinopsis, setting, dll. Bagi pembaca, pembukaan ini terasa klise dan sedikit membosankan, karena pembaca beranggapan jika akan dikenalkan pada hal-hal yang telah familiar bagi mereka.

Itu adalah kenyataan yang telah diketahui secara umum, bahwa pria yang memiliki harta benda berlimpah, menginginkan keberadaan seorang istri.(Jane Austen--Pride and Prejudice)

2. Viewpoint on life (Sudut pandang kehidupan)
Beberapa cerita dibuka dengan memberikan 'filosofi kehidupan'. Hal ini memberikan kekuatan struktur pada cerita, karena Penulis harus menyesuaikan dengan kondisi seperti pada masa itu. Hal ini terasa sedikit ketinggalan zaman, tapi pola seperti ini biasa ditemukan pada karya sastra era 80-an dan 90-an.

Keluarga bahagia selalu sama; setiap keluarga yang tidak bahagia, tidak bahagia dengan caranya sendiri. (Leo Tolstoy--Anna Karenina)

3. Mid-action (Ditengah tindakan)
Pembukaan seperti ini dimulai tepat di tengah-tengah sebuah tindakan, atau di tengah kejadian tertentu. Hal ini akan membuat pembaca terfokus pada tokoh-tokohnya dan sesuatu yang terjadi di antara mereka. Tapi pembukaan seperti ini berisiko, karena dapat memberikan kesan 'tidak peduli', alih-alih, 'mengapa?' dari pembaca.

Sebentuk teriakan terdengar melintasi langit. (Thomas Pynchon--Gravity's Rainbow)

Nyonya Dalloway berkata, beliau akan membeli sendiri bunganya. (Virginia Woolf--Mrs. Dalloway)

4. Spoken word–dialogue (Dialog/Kalimat yang diucapkan)
Memulai dengan dialog, mengindikasikan cerita bahwa ini adalah novel tentang 'hubungan khusus', bisa mengenai pasangan juga kaitan kekerabatan lain. Biasanya, dialog seperti ini mengindikasi sedang terjadi sebuah pembicaraan serius yang meliputi pengungkapan kebenaran, atau mungkin tidak ada yang penting sama sekali. Pembukaan semacam ini juga berisiko, karena harus membuat pembaca sesegera mungkin merasa akrab dengan tokoh-tokohnya.

"Bawakan untaku, Sayang," kata tanteku, Dot, ketika beliau turun dari tunggangan tersebut sekembalinya dari High Mass. (Rose Macaulay--The Towers of Trebizon)

5. Landscape (Pemandangan)
Beberapa cerita dibuka dengan setting, khususnya deskripsi pemandangan. Hal ini bisa digunakan untuk menunjukkan betapa 'pentingnya' lokasi tersebut dan bagaimana tokoh-tokohnya menyukai bagian tertentu dari lokasi tersebut, atau bisa juga menunjukkan sikap tokoh yang bertolak belakang dengan latar.

Langit di atas pelabuhan berwarna seperti televisi yang disetel pada saluran mati. (William Gibson--Neuromancer)

6. Set up(Kejadian yang sudah ada sebelumnya)
Pembukaan seperti ini bisa digunakan pada cerita yang memiliki pendahulu pada periode sebelumnya. Terkadang bisa juga dibuka dengan kutipan (dari buku lain) yang digabungkan langsung dengan ide lain untuk membentuk cerita baru. Ini adalah pembukaan yang paling blak-blakan, karena memperbolehkan kita untuk membuka cerita dengan cepat (fast forward).

Kamu tidak akan mengerti tentangku jika belum pernah membaca buku berjudul 'Petualangan Tom Sawyer', tapi itu tidak masalah. (Mark Twain--Adventures of Huckleberry Finn)

7. Let’s meet Jack or Jill (Mari berkenalan dengan Jack atau Jill)
Ketika novel dibuka dengan deskripsi tokoh, atau penjelasan dari tindakan tokoh, novel tersebut menjanjikan cerita yang berpusat pada karakter dari sudut pandang orang ketiga atau narator. Tidak seperti 'Set-up', pendekatan ini tidak memerlukan narasi yang menjanjikan, hanya berpusat pada tokoh utama. Ini juga bisa mengisyaratkan tentang cerita moralitas atau paling tidak pelajaran kehidupan, karena tidak akan ada gunanya bertemu Jack atau Jill jika tidak ada yang bisa diambil dari mereka.

Dia adalah laki-laki tua yang memancing sendirian di sampan pada Gulf Stream, dan dia telah pergi delapan puluh empat hari tanpa mendapatkan seekorpun ikan. (Ernest Hemingway--The Old Man and The Sea)

8. “Let’s meet Joe, my friend.” (Mari bertemu Joe, temanku.)
Membuka novel dengan memperkenalkan seorang teman, membuat cerita ini terkesan observasional, tapi dari sudut pandang orang pertama. Pola ini memiliki keuntungan untuk menceritakan pada pembaca mengenai narator dan orang yang dideskripsikan.

Pada suatu hari, ada seorang wanita yang menyadari bahwa ia telah tumbuh menjadi orang yang salah. (Anne Tyler--Back When We Were Grownups)

9. I am (Aku)
Pembukaan ini masih jadi variasi dari pengenalan karakter, kecuali kali ini narator menceritakan tentang diri mereka sendiri. Ini biasanya dipandang sebelah mata (karena rentan mengarah pada pemujaan diri sendiri secara berlebihan), oleh sebab itu harus berhati-hati dalam menggunakan cara pengenalan diri seperti ini.

Panggil aku Ishmael. (Herman Melville--Moby-Dick)

10. Misleading lines (Kalimat ambigu)
Terkadang, ada novel yang dibuka dengan kalimat ambigu, atau kalimat yang membutuhkan satu atau dua kalimat pendukung untuk mendapatkan kesan sesungguhnya. Hal ini memiliki faktor ketertarikan minat baca yang sebanding dengan risiko ketidaktertarikannya sendiri.

Ibu meninggal hari ini. (Albert Camus--The Stranger)

11. Alternative Media (Media Alternatif)
Beberapa cerita mengandalkan pada bentuk lain untuk mengisahkan cerita, seperti surat, diari, autobiografi, jadwal, dll. Hal terpenting adalah, bagaimana bentuk-bentuk tadi dieksploitasi. Format tertentu dapat memberikan kesan emosi yang lebih mendalam, seperti diari. Cara seperti ini masih diperbolehkan untuk membuka cerita, hanya saja jarang digunakan.

Dear Kai,
Namaku Elliot, usiaku enam tahun dan aku tinggal di rumah besar. Setiap orang berkata bahwa kamu lebih pintar dariku, tapi aku tahu aku yang paling pintar. Aku berani bertaruh bahwa kamu mungkin tidak akan bisa membaca surat ini.
Temanmu,
Elliot North (Diana Peterfreund--For Darkness Shows The Stars)

12. Screenplay (or Graphic Novel) (Skenario atau Novel Grafis)
Bentuk ini membuka cerita dengan identitas seperti yang ada pada skenario kebanyakan, seperti tanggal, tempat dan waktu. Ini adalah cara paling minimalis untuk membuka cerita, tapi hanya bisa dilakukan dengan novel bergambar.

Diterjemahkan dan disesuaikan dari : http://www.darcypattison.com/revision/opening-lines/

Carolina Ratri
Nah, nanya nih. Aku agak bingung dengan opening cerita di FF yg barusan aku share. Itu udah kutambahin sih berhubung di'komplen' sama Mentor Sulung Lahitani Mardinata :)))
Menurutmu, opening bagaimana yg cocok? Maksudku, you know how the twist. Dan aku ga mau twistnya udah keliatan sejak di opening.

Sulung Lahitani Mardinata
Aku bukan komplen sih Mak. Cuma kalau yang tadi kaya masuk rumah, tiba-tiba ngeliat yg punya rumah udah ga pake baju. Dikasih sedikit pengantar gitu. Tapi bagaimana pengantar/opening ceritanya, ya tergantung kreatifitas si penulis

Tara Orian
Aku baru baca Penyihir-nya Mom Carra, dan bagiku FF itu pembukanya nggak ketebak. Keren lho, karena memanfaatkan opening 'Let's meet Joe, my friend,' tapi ternyata inti utama cerita bukan di 'Joe'.

Carolina Ratri
Beberapa contoh di atas adalah kalimat pembuka dari novel.
Bagaimana dengan pembuka pada flashfiction?
Aku sendiri suka memakai kalimat-kalimat berikut untuk memancing.
1. Pakai kalimat absurd, misalnya "Bola mata ini kutemukan di jalan pagi tadi."
2. Pakai kalimat tanya, misalnya "Apakah kau pernah merasa sedetik kau jatuh cinta, tapi sedetik kemudian kau merasa benci sekaligus?"
3. Pakai kalimat mid-action, yang bisa menimbulkan pertanyaan, misal "Mel tampak kuyu. Teman satu apartemenku itu pasti menyembunyikan sesuatu."

Dan opening line itu memang menentukan. Menentukan pembaca untuk mau terus membaca, dan menentukan penulis sendiri untuk meneruskan menulis :))) Atau yg terakhir itu aku aja yg ngalamin?

Carolina Ratri
Oh aku baru nyadar kalo ternyata aku udah pakai salah satu teori opening lines :))))))

Tara Orian
Oh iya, teknik-teknik di atas lingkupnya umum, nggak khusus novel kok, meski contoh kasusnya dari novel. Soalnya pernah baca ada flashfiksi pakai 'Pada suatu hari' tapi nge-twist banget (lupa punya siapa).

No comments:

Post a Comment

Followers

Socialize

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *