Wednesday 31 May 2017

FIKSIMINIGAMES: SHEILA ON 7 MEMBACA BUKU FIKSI LOKAL



 
Hai, MFF-ers. Postingan kali ini saya rapel selama sebulan, ya. Jadi, bulan Mei ini hanya ada dua topik #FiksiminiGames karena di pekan terakhir ini, #FiksiminiGames dan #RabuBerpuisi diliburkan dulu sebulan karena ada #FFMaraton di grup Facebook kita tercinta.

Here we go, inilah karya-karya yang masuk dan terpilih untuk ditayangkan di blog MFF.
 
***
Topik I: Membuat fiksimini dengan menggunakan judul lagu Sheila on 7 sebagai judul fiksimini.

SEPHIA. Sesosok wanita duduk menunggu. Warnanya coklat, putih pucat, kelabu.

MELOMPAT LEBIH TINGGI. "Terus, Nak! Lebih tinggi lagi!" seru Ibu di bawah sana. Sejengkal lagi, aku berhasil menggapai kaki Ayah, di Surga.

"JADIKAN AKU PACARMU!" Aku berteriak putus asa saat kamu berjalan menjauh di dalam cermin.

ON THE PHONE. Tangan ibu keluar dari ponselku, menjewer, saat aku sedang asyik menonton video porno.

"PASTI KAU BISA!" Aku tak henti menyemangati ibu saat hendak melahirkanku. Sampai ibu tak bisa bergerak, aku terus menyemangatinya.

 
Topik II: Membuat fiksimini dengan menggunakan judul buku fiksi lokal sebagai judul fiksimini.

SEPOTONG SENJA UNTUK PACARKU. Hanya lengan kanan. Tak lebih.

CANTIK ITU LUKA. Ratu Sejagat perwakilan Indonesia berjalan anggun di atas panggung. Perlahan ia mulai melepas selendangnya, mempertontonkan borok berbelatung di punggungnya, "Kunti, 20 years old, Indonesiaaa!"

DI TANAH LADA. Seluruh penduduk di sana bermulut pedas.

ENTROK. Transgender itu dengan senang hati membeli satu. Dia bilang, "Tuhan bolehkan saya."

PENYIHIR-PENYIHIR DI MANIK MATAKU. Kukenakan baju yang berserak di lantai, sambil melihat jeri mereka yang melumat habis ular di selangkangan suami baruku.

DI PENGHUJUNG PELUKAN. Tuhan mempunyai rencana lain. Pelukannya tak dapat lepas dari tubuhku.

TANAH TABU. Panah dan tombak saling melesat dari dua arah berlawanan. Tanah Papua berlumuran darah. Sedangkan di seberang sana para company tertawa bahagia dengan jutaan emas di tangannya. 

CRITICAL ELEVEN. Setiap satu jam sebelum tengah malam, aku harus selalu berhati-hati agar istriku tidak memergokiku masuk kamar pembantuku. 

DAN HUJAN PUN BERHENTI. Jemuranku kering. Ingin kubayar honornya, namun dia keburu pingsan.

***
Selamat untuk karya terpilih. Sampai jumpa lagi di #FiksiminiGames setelah lebaran. Admin mohon maaf, ya, jika selama ini banyak salah. Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang beragama Islam. :)

No comments:

Post a Comment

Followers

Socialize

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *