Oleh: Nadia Pratiwi
Jika minggu lalu kita mengenal seluk-beluk fantasi secara garis besar, maka kali ini saya membahas subgenre fantasi. Mengapa pembahasan ini dibagi menjadi dua, karena nanti akan jadi terlalu panjang dan membosankan.
1. Pengertian Subgenre Fantasi
Seperti pembahasan era fantasi pekan lalu, dunia fantasi modern era crossover menjadi semakin berkembang pesat, karena perkawinan silang antargenre.
Tapi yang belum kita ketahui, fantasi bukanlah sebuah genre tunggal yang definitif, melainkan kohesi dari berbagai genre yang disebut subgenre. Subgenre ini membantu menggolongkan cerita fantasi sesuai konsep utama cerita dan elemen pendukungnya.
Subgenre-subgenre ini terus berkembang seiring tahun. Bertambahnya subgenre dan pembaruan subgenre lama, penggabungan genre, adaptasi, dan lain hal membuat fantasi menjadi genre paling progresif selama satu dekade ini.
2. Macam-macam Subgenre Fantasi
- Alternate World
Genre ini terfokus pada dunia berbeda yang terparalel dengan dunia saat ini.
Contoh alternate world :
Alice in Wonderland - Lewis Caroll
Through the Looking Glass - Lewis Caroll
Gulliver's Travel - Johnathan Swift
- Christian
Penggambaran Yesus dalam dunia fantasi tanpa menyebut namanya. Di sini konsep deus ex machina sering dipergunakan, di mana adanya kemunculan satu tokoh yang bisa menyelesaikan segala konflik dalam cerita.
Contoh christian :
The Chronicles of Narnia - CS Lewis
- Contemporary
Subgenre yang menceritakan tentang makhluk-makhluk fantasi yang tersembunyi di sekitar kita.
Contoh contemporary :
The Ocean at the End of the Lane - Neil Gaiman
Neverwhere - Neil Gaiman
- Dystopia
Genre dystopia mengalami masa kejayaannya semenjak Hunger Games difilmkan, disusul dengan Divergent dan Maze Runner. Konsep dystopia sesungguhnya adalah dunia yang buruk. Dalam pengembangannya, dystopia diidentikkan dengan konsep pemerintahan yang kejam, pengelompokkan dalam kasta, dan peraturan pemerintahan yang tidak memihak rakyat.
Contoh dystopia :
Trilogi The Hunger Games - Suzanne Collins
Tetralogi Divergent - Veronica Roth
Trilogi The Maze Runner - James Dashner
- High or Epic Fantasy
High atau Epic Fantasy adalah kisah fantasi yang memiliki detail rumit. Rombakan dunia pada cerita ini menjadi kunci utama dan ditujukan agar pembaca 'melihat (dari persepsi yang ditawarkan)', bukannya 'memahami'. Jadi jangan heran jika kita sulit menghapal nama tempat, apalagi nama tokoh, serta konfliknya yang berlarut-larut hingga membuat bosan, karena justru itulah yang ingin ditonjolkan dari konsep high fantasy ini.
Contoh high fantasi:
The Lord of the Rings - JRR Tolkien
A Song of Ice and Fire - George R. Martin
- Juvenile
Juvenile adalah hasil kawin silang dari bacaan anak-anak dengan bacaan remaja, di mana pada kisah ini tidak ada adegan kekerasan atau adegan seksual eksplisit, dan lebih pada konsep pembangunan karakter untuk anak-anak dan remaja.
Contoh:
The Hobbit - JRR Tolkien
The Wizard of Oz - L. Frank Baum
- Dieselpunk
Dieselpunk, seperti namanya, adalah genre yang terfokus pada era mesin diesel tahun 1950-an dengan sentuhan postmodern dan futuristik. Dieselpunk dan genre-genre punk lainnya adalah turunan dari genre cyberpunk yang terkenal pada tahun 1980-an. Akhiran -punk pada setiap subgenre ini menunjukkan bentuk perlawanan-kebudayaan (counterculture) dari konsep yang telah kita kenal selama ini. Pada bagian 'punk' inilah konsep fantasi disisipkan. Era dieselpunk identik dengan masa-masa peralihan antara Perang Dunia I dan Perang Dunia II, di mana mesin-mesin diciptakan untuk berperang, alih-alih untuk perindustrian seperti konsep steampunk.
Contoh dieselpunk :
Hard Magic : Book 1 of the Grimnoir Chronicles - Larry Correia
- Medieval
Era medieval terjadi pada abad pertengahan, biasanya berlatar di Eropa dan berhubungan erat dengan high fantasy. Medieval identik dengan kesatria, penyihir, kastil, kuda, pedang, dan baju zirah (armor).
Contoh medieval :
The Girl of Fire and Thorn - Carson Rae
- Myth
Myth atau mitos, biasanya mengulas tentang kisah mitos atau takhayul. Bedanya dengan contemporary yang terfokus pada makhluk-makhluk seperti naga, unicorn atau monster, myth ini lebih menyorot dewa-dewa Yunani yang turun ke dunia modern atau mitologi Mesir, Babilonia dan mungkin Atlantis.
Contoh myth :
Anansi Boy - Neil Gaiman
Percy Jackson - Rick Riordan
The Secrets of the Immortal Nicholas Flamel - Michael Scott
- Low Fantasy
Low fantasy adalah genre dengan kadar fantasi rendah, bahkan mungkin hanya sepintas lalu, bahkan mungkin tidak disadari oleh pembaca.
Contoh low fantasy :
Mary Poppins - PL Travers
- Romance Fantasy
Romance fantasy adalah genre fantasi yang lebih terfokus pada kisah percintaan.
Contoh romance fantasy :
Selection series - Kiera Cass
Twilight - Stephanie Meyer
- Science Fantasy
Sci-Fan adalah persimpangan genre, dengan unsur teknologi modern, sekaligus tradisional fantasi. Konsep ini lebih condong ke arah fantasi ketimbang sains, itu sebabnya sci-fan masih jadi 'anak' fantasi.
Contoh science fantasy :
Darkover series - Marian Zimmer Bradley
- Steampunk
Melanjutkan dieselpunk, steampunk terfokus pada era industri mesin uap yang biasanya berlatar pada era Victorian. Kedua konsep 'punk' ini (steampunk dan dieselpunk) terlahir dalam waktu hampir berdekatan, sehingga kita akan sulit membedakan mana steampunk, mana dieselpunk. Tapi, ciri utama steampunk adalah nuansa optimisme, yang tidak bisa kita temukan dalam dieselpunk.
Contoh Steampunk :
Tetralogi Leviathan - Scott Westerfeld
Trilogi The Infernal Device - Cassandra Clare
http://cuebon.com/ewriters/Fsubgenres.html
http://bestfantasybooks.com/fantasy-genre.php
Tuesday, 7 July 2015
Nadia Pratiwi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Suka banget sama pembahasan ini.
ReplyDeleteMakasih banyak ilmunya :D
mkasi tambahan ilmunya..
ReplyDeletejujur, dari judul2 novel diatas yang pernah sy baca cuma Percy Jackson...
tapi gara2 novel itu, sy jd bersemangat bgt buat baca novel fantasi yang lainnya..terutama yang ada dlm bahasan di atas.
Uihhh. Makasih ya untuk artikelnya. Jadi makin paham.
ReplyDeleteTernyata subgenre fantasi banyak banget ya.
ReplyDelete