Halo.
Kalau Nadia Pratiwi akan memberikan materi pengetahuan yang agak 'berat', maka saya akan bahas yang ringan-ringan saja namun sering dilupakan dalam menulis cerita-cerita pendek atau flashfiction.
Betul, kata baku.
Seiring perjalanan waktu, perbendaharaan kata dalam bahasa Indonesia kian bertambah. Penambahan ini diperoleh antara lain dari perbendaharaan kata bahasa daerah yang ada di seluruh Indonesia dan dari bahasa asing.
Nah, karena semakin berkembang ini, kadang kita menemukan beberapa kata dengan banyak variasi, lalu membuat kita ragu: bentuk mana yang baku dan tidak?
Tentunya, sebagai seorang penulis-wanna be dan sebagai seorang penulis pemula, kamu pasti tahu apa pentingnya bagi penulis untuk mengetahui kata-kata baku yang ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, meski tak selalu kamu pergunakan dalam tulisanmu kan?
Jadi, mulai minggu ini, saya akan menyajikan daftar kata baku dan tak baku dalam bahasa Indonesia yang sering dijumpai dalam tulisan-tulisan terutama flashfiction yang diikutkan dalam setiap tantangan. Agar bisa menjadi panduan dan bekal agar tulisan kita lebih baik lagi ke depannya. Siapa tahu juga, di tengah jalan nanti kita lupa, jadi catatan ini bisa kamu lihat-lihat lagi sewaktu-waktu.
Daftar kata baku ini akan kita bagi dalam beberapa postingan ya. Dan bukan tak mungkin akan terus berlanjut seiring perkembangan bahasa Indonesia yang kita cintai ini. Saya akan menyertakan artinya menurut KBBI juga dalam setiap postingan daftar kata baku dan tak baku.
Jadi inilah bagian pertama artikel Kata Baku di Monday FlashFiction.
- abrek (seabrek), BUKAN abreg (seabreg); artinya sejumlah besar (http://kbbi.web.id/abrek)
- afdal, BUKAN afdol; artinya a 1 lebih baik; lebih utama: salat baru -- apabila dilaksanakan dng baik dan tidak menyimpang dr rukunnya; 2 lengkap; komplet: bagi mereka rasanya kurang -- apabila pd waktu berbuka puasa tidak ada buah kurma (http://kbbi.web.id/afdal)
- banderol, BUKAN bandrol; artinya n pita cukai (pd rokok, cerutu, dsb) sbg tanda bahwa pajaknya sudah dibayar (http://kbbi.web.id/banderol)
- cabai, BUKAN cabe; artinya n 1 tanaman perdu yg buahnya berbentuk bulat panjang dng ujung meruncing, apabila sudah tua berwarna merah kecokelat-cokelatan atau hijau tua, berisi banyak biji yg pedas rasanya; lombok; Capsicum; 2 buah cabai (biasa dibuat sambal atau campuran sayur);kecil-kecil -- rawit, pb tampaknya kecil, tetapi cerdik (pemberani, membahayakan); mendapat -- rawit, ki mendapat celaan keras; siapa yg makan -- , dialah yg berasa pedas (kepedasan), pb 1 siapa yg berbuat kurang baik akan merasakan akibatnya; 2 siapa yg merasa tersindir berarti telah berbuat spt yg disindirkan itu;-- jawa tumbuhan merambat semacam sirih (merica) yg tumbuh di daerah pantai, buahnya berbentuk silinder, berwarna hijau dan keras ketika muda, setelah tua kemerah-merahan dan melunak, bijinya cokelat kehitam-hitaman sebesar butir beras, biasanya digunakan sbg bahan jamu tradisional dsb; Piper retrofractum; (http://kbbi.web.id/cabai)
- doa, BUKAN do'a; artinya n permohonan (harapan, permintaan, pujian) kpd Tuhan (http://kbbi.web.id/doa)
- nekat, BUKAN nekad; artinya a 1 berkeras hati; dng keras atau kuat kemauan: meskipun sudah dilarang oleh polisi, mereka -- masuk; seorang demonstran -- melemparkan diri pd kawat berduri; 2 terlalu berani (dng tidak berpikir panjang lagi): sekarang banyak penodong yg --; 3 tidak mempedulikan apa-apa lagi (krn putus harap, hilang akal, malu sekali, dsb): krn sangat malu, ia -- meninggalkan kampung halaman dan keluarganya; 4 tetap tidak mau (mengalah, menurut, menyerah, dsb); bersikeras; mengotot: sebenarnya ia sudah kalah, tetapi masih -- saja; (http://kbbi.web.id/nekat)
- tekad, BUKAN tekat; artinya tekad/te·kad/ /tékad/ v kemauan (kehendak) yg pasti; kebulatan hati; iktikad: memasang --; sudah bulat -- nya; membarui -- nya; (http://kbbi.web.id/tekad)
- isap, BUKAN hisap; artinya isap/i·sap/ v, mengisap/meng·i·sap/ v memasukkan (menarik ke dl) dng kekuatan hawa; menarik masuk hingga meresap; menghirup; menyedot;~ bau kopi mencium bau kopi; ~ benak ki memeras tena-ga atau pikiran orang; ~ darah ki mengambil bunga uang terlampau besar; menyuruh orang (buruh dsb) bekerja ke-ras, tetapi dng upah yg sangat kecil. (http://kbbi.web.id/isap)
- hafal, BUKAN hapal; artinya hafal/ha·fal/ v 1 telah masuk dl ingatan (tt pelajaran): saya sudah mempelajari dan juga -- isinya; 2 dapat mengucapkan di luar kepala (tanpa melihat buku atau catatan lain): banyak orang yg -- nomor telepon barisan pemadam kebakaran. (http://kbbi.web.id/hafal)
- sontek, BUKAN contek; menyontek, BUKAN mencontek; artinya v mengutip (tulisan dsb) sebagaimana aslinya; menjiplak: krn malas belajar, setiap ujian ia selalu - (http://kbbi.web.id/sontek-2)
- zaman, BUKAN jaman; artinya n 1 jangka waktu yg panjang atau pendek yg menandai sesuatu; masa: -- kekuasaan Nazi di Jerman; 2 kala; waktu: akhir -- , penghabisan masa kehidupan kita; ketinggalan -- , sudah tidak sesuai lagi dng keadaan; sudah dimakan -- , ki sudah kuno; kolot. (kbbi.web.id/zaman)
- ubah (mengubah/diubah), BUKAN rubah (merubah/dirubah); artinya v 1 menjadi lain (berbeda) dr semula: wajahnya agak ~ ketika dirasanya sambutanku tidak begitu hangat; dunia rupanya sudah ~ , wanita sekarang berambut pendek; 2 bertukar (beralih, berganti) menjadi sesuatu yg lain: ia bersemadi, lalu badannya ~ menjadi raksasa; paham politik partai itu ~; 3 berganti (tt arah): ~ arahnya;~ akal 1 gila; 2 berganti (pikiran, haluan, arah, dsb); ~ ingatan gila; ~ mulut berubah kata-katanya (pendapatnya); mengingkari janji; ~ pendirian berubah pendapat (paham, keyakinan, dsb); ~ pikiran berubah akal; ~ setia tidak patuh lagi. (http://kbbi.web.id/ubah)
- telanjur, BUKAN terlanjur; artinya telanjur/te·lan·jur/ v 1 terlewat dr batas atau tujuan yg ditentukan; teranjur: sedianya ia hendak turun di stasiun Gambir, tetapi -- sampai ke Sawah Besar; 2 terdorong (tt perkataan); sudah terkatakan: ia -- mengatakan rahasianya; menebus kata yg --; mulut -- , perkataan yg terdorong; 3 sudah terdahulu menger jakannya (melakukannya): ia sudah -- membeli karcis untuk berangkat besok; 4 sudah berlebih-lebihan atau terlampau (banyak, sangat, dsb): rupanya semangat rakyat sudah -- berkobar-kobar; 5 sudah terlambat (hingga sukar atau tidak dapat ditarik kembali, diulang, dsb): kalau sudah -- , mau apa lagi. (http://kbbi.web.id/telanjur)
- silakan (sila), BUKAN silahkan; artinya v sudilah kiranya (kata perintah yg halus): - duduk. (http://kbbi.web.id/sila)
- seriawan, BUKAN sariawan; artinya n penyakit pd gusi, bibir bagian dalam, langit-langit mulut, atau lidah (tampak merah atau putih dan melepuh). (http://kbbi.web.id/seriawan)
Kita coba dulu untuk menerapkannya di tulisan-tulisan kita minggu ini yuk :)
No comments:
Post a Comment