Sunday, 21 June 2015

Bahas Karya - Lelaki Tua di Tengah Gerimis

Lelaki Tua di Tengah Gerimis
Karya Onixtin Octarina Sianturi



Aroma ilalang merebak di sepanjang jalan, tak ada embun. Gerimis yang telah lama turun membasahi Gadjah Mungkur memberi kesan sepi. Hanya ada saya dan lelaki tua di sisi jalan, tapi posisi kami tidak berpapasan, saya berada agak jauh dibelakangnya, memerhatikan apa yang dipikulnya di atas sepeda ontel. Betapa ia sudah tua dan butuh uluran tangan, tubuhnya yang digerogoti usia itu tampak begitu memprihatinkan, ia seorang diri. Pasti lelaki ini sejak tadi belum berteduh! Kemana anak-anaknya? Istrinya mungkin? atau cucu kesayangannya?

Oh, mungkin saja ia ingin menukar barang bawaannya dengan seikat padi untuk digiling menjadi beras, atau membagi ke peternakan untuk dijadikan jerami. Iya, tapi ini hanya hipotesa awal, saya tak sepenuhnya yakin. Kakinya gemetar, tubuhnya lunglai, namun terselubungi dengan baju biru yang tampaknya ia kenakan sejak kemarin sore, lusuh dan kumuh, atau ia sudah berjalan berhari-hari? Setidaknya ia membutuhkan receh atau secangkir teh panas. Saya terus membuntutinya dari belakang, ia tak curiga. Bau aspal terkena panas matahari yang baru saja dibasahi gerimis sangat menyengat, membuat saya semakin ingin tahu tujuan lelaki tua itu. Awalnya saya mengurungkan niat, berencana mengikutinya sampai saya tahu apa yang membuat langkah kakinya berada di jalan ini. Tapi yang benar saja, berjam-jam saya berteduh dibawah langit menganga, saya kedinginan!

“Pak, mau kemana?” tidak digubris sama sekali. Barangkali ia sudah pikun, saya ulangi pertanyaan yang sama.

“Anak saya kelaparan, dari kemarin belum makan. Saya dari bawah mau ke tanjakan memberi ini untuknya. Kasihan dia,” katanya kelelahan.

Saya terkejut. Saat ia menunjuk ilalang di atas sepedanya.

---

Diskusi

Yang akan kita bahas
1. Judul : Apakah judulnya menarik? Apakah judulnya membuatmu tertarik membaca FF ini?
2. Opening Line : Apakah opening linenya menarik? Apakah openingnya membuatmu terus membaca FF ini?
3. Konflik :
    Sebab Konflik : Apa alsana terjadi konflik? APakah digambarkan dengan baik?
    Akibat Konflik : Apakah akibat konflik? Twist ending : Apakah endingnya sudah kau prediksi sebelumya?
4. Karakter : Apakah karkaternya menarik?
5. Setting : Bagaimana Settingnya?
6. Apa yang baik dari FF ini? Apa yang kurang? Masukan atau saran.

1. Lathifah Edib
Pertama, mungkin ini subjektif, entah kenapa agak janggal kalo di narasi cerita fiksi, pakai kata "saya". Subjektif aja, ya. suka ceritanya. Penggambaran settingnya bikin pembaca terasa berada di jalanan beraspal, ada seorang kakek dgn speda ontel, di samping jalan ada padang ilalang. Twist!

2. Carolina Ratri
1. Judul. Kayaknya di prompt yang ini, judulnya sudah ditentukan. Jadi nggak bisa dikomen selain bisa nyambung engga sama isi. Dan lumayan nyambung sih.
2. Opening Line. Aku suka penggambaran settingnya.
3. Konflik. Konfliknya lebih ke pikiran si aku ya. Udah ok.
4. Karakter. Ok juga. Pas.
5. Setting bagus, ada setting tempat bahkan. Setting waktunya yang agak kurang jelas. Rancu di sana sini. Ada tanda baju yang dikenakan sejak sore kemarin, ada bau panas matahari yang kena gerimis. Jadi saling mengaburkan gitu.
6. Twistnya oke. Saran: Onixtin, baca yang ini ya, karena penulisan "di" dan "ke" kamu masih
salah semua.
Cek di si ini
http://mondayflashfiction.blogspot.com/2014/09/bagaimana-membedakan-di-dan-ke-sebagai.html

3. Ajen Angelina
1. Judul: Lumayan
2. Openning line : Ok! Tapi cukup telling. Coba kalau aroma illalang itu dijelaskan seperti apa.
3. Konflik :  Konfliknya saya rasa adalah satire terhadap kemiskinan. Tentang seorang Kakek yang karena miskin memberi makan cucunya dengan rumput. Menarik. Twistnya oke.
4.Cukup menarik
5. Tergambar baik di sebuah jalanan menuju desa.
6. Perhatikan di dan ke sebagai kata depan dan imbuhan. 

Tanggapan

Onixtin Octarina Sianturi
Terima kasih mbak Ajen Angelina udah mau bahas karya saya disini hehe , Mbak Lathifah
Edib waktu itu saya masih polos belum ngerti subjektif, maafkeun-_-" wah terimakasih atas masukan dan waktunya yaa hihi , Mbak
Carolina Ratri selaku kepala suku (eh bener ngga wkwk) baru ngeh settingnya rancu gitu hadeh-
_- *makasih udah meratiin se detail itu* iyaa mba, maklum ff pertama, perdana jadi masih
ga rapi EYD nya ..... Trims


No comments:

Post a Comment

Followers

Socialize

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *