Thursday, 7 May 2015

Sharing: Novel Berlatar Sejarah

Sharing: Novel Berlatar Sejarah
Credit

Selamat sore teman MFF dari Kota Bandung yang lagi cantik-cantiknya *\^^/*

Pada tahu dong kalau Indonesia lagi ngadain gelaran Konperensi Asia Afrika yang diadakan di Bandung dan Jakarta? Ngomong-ngomong soal peringatan bersejarah itu, jadi keingatan novel-novel berlatar sejarah Indonesia. Salah satu novel berlatar sejarah yang saya baca adalah Bilangan Fu - Ayu Utami yang mengangkat sejarah tahun 1998. Pernah juga baca buku Seno Gumira Adjidarma dengan latar belakang sejarah yang sama.

‪#‎KamisSharing‬ ini kita sharing novel berlatar sejarah Indonesia apa yang teman-teman MFF baca? Kalau bisa sebutkan judul, penulis, dan ceritanya mengambil dari latar sejarah apa. Mari-mari ramaikan *\^^/*

Ps: Ide sharing ini didapat dari Eva Sri Rahayu buat teman-teman MFF yang mau kasih ide #KamisSharing boleh inbox PIC ya ^_~



Ratna Rara 
Pulang-nya Leila S Chudori. Jadi inget kejadian tahun 1998, PKI, rezim orba, dan penulisannya indah banget.

Elisa Koraag 
Cau Bo Kan Karya Remmy Silado. Latar belakang sejarah Masyarakat China/ Tiong Hwa di Jakarta. Itu sebabnya Budaya Betawi lekat dengan budaya China.

Susi Ernawati Susindra 
Novelnya mbak @irma devita tentang pahlawan M. Sroedji. Setting 1942-1948. Judulnya Sang Patriot.

Jiah Al Jafara 
Pagar Kawat Berduri by Trisnojuwono, sastra lama perjuangan melawan Belanda. Saya baca pas MTs, lupa-lupa ingat ceritanya hehehe

Hairi Yanti Citra Rashmi 
Tasaro GK. Latar belakang Perang Bubat.

Sari Widiarti 
Sama kayak Mbak Susi, novel Patriot 

Rachmawati 
Penulis Wild Swans ... Jung Chan ... suer ini novel nggak bisa berhenti baca. Tentang 3 generasi perempuan di china.

Edmalia Rohmani 
Ca Bau Kan, Paris Van Java, Kembang Jepun, semuanya Remy Silado. Tentang sejarah pra kemerdekaan semuanya. Max Havelaar oleh Multatuli, bacanya pas SMP, novel-novel pujangga baru juga, hampir semuanya berlatar sejarah, kayak Atheis sama Layar Terkembang.

Yuli Widyastuti 
Novel 'Pulang' karya Leila S. Chudori pemenang Khatulistiwa Literary Award 2013 ... two tumbs up!!! Novel itu tentang tapol peristiwa G30S/PKI yang 'tersesat' di negeri orang dan nggak bisa kembali pulang ke tanah air. Ada juga setting peristiwa 98.
Btw, aku juga baca Bilangan Fu-nya Ayu Utami, alurnya terlalu berbelit, menuritku hehehe

Donna Imelda 
Ayu Utami... aku baca semua dan suka. Saman, Larung dan seri Bilangan Fu.

Reffi Dhinar 
Rindu karya Tere Liye, jadi tahu bagaimana antipatinya penjajah belanda dengan ulama, dan bagaimana kondisi sosial masyarakat di tahun 30-an.

Ajeng Maharani 
Hadir, makasi colekan mesranya mbak #EviSriRezeki ... ndak pernah baca novel dgn setting sejarah hehe ... nyimak sajoooo ....

Mel Puspita 
Paling greget tentu saja buku-bukunya Pramoedya: Arus Balik, Bumi Manusia, dan Gadis Pantai. 

Haduh... Apalagi Gadis Pantai. Baca kehidupan seorang gadis di pesisir Jawa yang bikin gregetan, gemes, merinding, kesal, sekaligus haru. Ending-nya bikin nyesek, ditambah ada jilid kelanjutannya yang hilang entah kemana. Sampai sekarang mengingat nasib si Gadis Pantai bikin aku sedih.


Buku ini pula yang kuberikan pada anak sulungku sebagai perkenalannya dengan karya Pramoedya. Apalagi dengan gaya bahasa Pak Pram yang lugas, jadi gampang dipahami tapi dalam maknanya, dan nggak bikin capek bacanya. Cocok dibaca para abegeh biar nggak alay.

Yuli Widyastuti 
Iya... Mbak Evi Sri Rezeki karena ada unsur metafisikanya itu si Bilangan Fu... coba deh baca karya Dee yang bintang jatuh sampai akar atau apa itu aku lupa, banyak juga background metafisikanya....

AKu sekarang lagi baca trilogi The Maze Runner karya James Dashner... yang The Third Book: The Death Cure. Book 1 aku nggak baca langsung, nonton dvdnya, book 2 aku baca, seru juga meskipun fantasi ya.

Tara Orian 

Novel sejarah yang pernah dibaca cukup banyak, tapi sekarang sedang baca Shades of London-nya Maureen Johnson. Ceritanya tentang Jack the Ripper. Agak ngeri sih, soalnya cara pembunuhan JTR (Jack the Ripper) kan sadis, jadi ngilu setiap kali ada deskripsi kondisi korban setelah dibunuh.

Wulida N Ubudiyah 
Aku baru selesai baca cantik itu luka karya Eka Kurniawan. Cerita angkat sejarah indonesia saat penddukan Jepang, lalu gerilya melawan belanda hingga komunis.

Sulung Lahitani Mardinata 
Novel berlatar belakang sejarah yang aku baca sudah cukup banyak, baik sejarah Indonesia maupun negara lain. Sekarang lagi membaca Amba. Berlatar belakang tapol di Pulau Buru. Gaya bahasa Laksmi, duh, bagus. Aku jadi nemu banyak kosakata baru.

Desi Darmayanti 
wah ... banyak yang udah disebut. salah satu yang pernah saya baca itu seri Majapahit, karangan pak Langit Kresna Hariadi

Junioranger All 
Entah kenapa kalau novel berlatar sejarah bikin saya nggak betah baca lama-lama mending lihat visualisasinya. Mis: Ca Bau Kan *komenOOT

ChocoVanilla PipitDewi 
Tetralogi Buru tapi baru baca 3 hahahaha ....

Trilogi Roro Mendut, sukaaaak banget!

Gemintang Halimatussa'diah 
Burung-burung Manyar, Bumi Manusia Pramudya Ananda Toer.
Kalau Burung-burung Manyar ber-setting cerita koloniaslisme Belanda yang dibalut kisah cinta pemeran utamanya Teto yang lebih berpihak pada Belanda. Selain itu, pernah baca Layar Terkembang tentang emansipasi wanita di masa penjajahan Belanda. Tokoh utamanya Tuti adalah aktivis perempuan yang akhirnya menyadari ia kesepian dan butuh cinta. Adiknya yang berpacaran dengan Yusuf meningal karena penyakit TBC dan meminta tuti untuk bersama dengan Yusuf.

Dian Istiaty Iskandar 
Saya termasuk yang kurang bisa baca buku dengan latar belakang sejarah. Kalau di rumah ada beberapa buku yang latar sejarah Cina dan Jepang, suami yang suka. Salah satu novel bersetting sejarah tapi ditulis berbalut fantasi *fantasinya yang bikin saya suka, ya novel 47 ronin.

Ajen Angelina 
Jazz, Parfum, and Incident - SGA kalau nggak salah judulnya tentang tahun 1990 ketika kerusahan di Dili. Pulang- Leyla S. Chudori G30SPKI, Les Miserables Viktor Hugo tentang revolusi Prancis, The Book Thief - Lupa pengarangnya tentang Nazi Jerman. Dll aku lupa.

Fitrina Akeda 
Tapak Tilas yang ditulis Eric Heuvel dan Rud Van Der Rol. Buku yang aslinya berjudul De Terugkeer ini, merupakan komik yang menceritakan kerinduan Bas (81 tahun), seorang Belanda terhadap tempat dimana ia dilahirkan Bandung. Dibumbui kisah percintaan antara Bas dengan seorang gadis pribumi, namun sang gadis terpaksa ia tinggalkan karena perang telah memisahkan hubungan mereka. Membaca buku ini, seperti kembali ke zaman perang Hindia-Belanda, seseorang bisa mengalami peristiwa yang berbeda-beda tergantung kepada strata sosialnya. Hal ini terungkap dalam komik ini di mana dalam periode sejarah yang sama, di tempat yang sama, orang Belanda, Indo-Belanda, Jepang, dan China ternyata menyimpan kisahnya masing-masing. Sayangnya, komik ini tidak dijual secara komersial di toko buku. 

Sayekti Ardiyani 
1. Novel sejarah, yang TOP buat saya ya Tetralogi Pulau Burunya Pramoedya Ananta Toer, ceritanya tentang perjuangan Minke alias TAS alias Tirto Adi Suryo menentang kolonialosme dan feodalisme Belanda. Novel Pram yang lain juga berbicara tentang sejarah seperti Gadis Pantai
2. Jazz, Paftum dan Insiden -Seno Gumira Ajidarma tentang kerusuhan di Timor-Timur
3. Razia Agustus krya Sobron Aidit. Penulis ini jadi salah satu narasumber untuk novel Pulang Leila S Chudori, tentang para korban G30/SPKI di luar negeri 
4. Pulang kaya Leila S Chodori 

5. Novel-novel Ayu Utami, Bilangan Fu dan Manjali Cakrabirawa. Dalam Manjali dan Cakrabirawa Ayu Utami mengajak pembacanya untuk lebih kritis menyikapi sejarah, dalam hal ini PKI dan gerakan makar yang dalam sejarah dikenal dengan G 30S/PKI. Apa yang diungkapkan oleh Ayu Utami sama sekali lain dengan yang selama ini ditulis dalam buku sejarah jaman sekolah.


Lianny Hendrawati 
Sang Patriot, penulis Irma Devita, tentang perjuangan pahlawan M.Sroedji dalam kemerdekaan Indonesia. Kemudian baru kelar 1/4 bagian : Amba penulis Laksmi Pamuntjak, tentang tapol di Pulau Buru.

Yuni Fawwaaz Rudy 
Aku yang sudah baca novelnya Mba Irma Devita yang judulnya Sang Patriot.

Edmalia Rohmani 
Oya kalau novel berlatar sejarah Shirah juga ada judulnya Humaira oleh Kamran Pasha. Recommended meski nyampur ma fiksi.


Dian Istiaty Iskandar 
Suka nggak tahan ngapal tahun, ngapal tokoh-tokoh dan mengingat-ingat nama pemimpinnya kala masa itu. Nggak tahu juga ya. Pernah nyoba satu, buku siapa, lupa, tapi ya gitu, gak selesai. Satu lagi, saya nggak bisa baca buku setting tahun 98, masa reformasi. Nggak suka. Ingetan saya pada hal-hal yang nggak nyaman ditahun itu. Sampai detik ini, saya selalu skip bacaan yang pakai setting kondisi 98 

Lathifah Edib 
Novel sejarah? Aih, apa ya? Pelupa isi novel yang pernah dibaca. 

Oh, iya, Arok Dedes karya Pramoedya! Kisah Tunggul Ametung, raja yang suka menindas rakyat.

Maya Indah 
Saya baru baca pulang-nya Leila S.Chudori. Nggak terlalu kuat baca sejarah. 

Mutia Erlisa Karamoy 
Pernah baca novel berlatar sejarah kerajaan Blambangan, sudah lama waktu masih kecil. Tadinya merupakan cerbung di kompas kemudian diterbitkan jadi novel. Pengarangnya Putu Praba Darana kalau nggak salah judulnya Tanah Semenanjung.

Vanda Kemala 
1. Leila S. Chudori - Pulang, soal reformasi 1988 sama masa PKI
2. Romo Mangun - Burung-Burung Manyar, latarnya zaman penjajahan Jepang
3. Soal Kerajaan Majapahit itu ada hubungannya sama sejarah Indonesia kah? Kalo iya, udah tamat Pentalogi Majapahit sama Trilogi Perang Paregreg punya Langit Kresna Hariadi
4. Laksmi Pamuntjak - Amba, soal tapol G30S
5. Sobron Aidit - Razia Agustus, soal kehidupannya zaman G30S


Apa lagi? *mikir sampe ketiduran* 

Aha! Entrok punya Okky Madasari! hohoho, itu latarnya sejarah Indonesia zaman politik Orba banget. generasi 90an pasti manggut-manggut baca tulisannya, soalnya sedikit-banyak ngerti gimana kondisinya waktu itu. *jadi bocor umur*

Izzah Annisa 
Anak Rembulan, Joko Lelono.

Meykke Santoso 
Wahh, keren. Aku malah nggak pernah baca cerpen atau cerita yang berlatar sejarah. Suka nggak nyampe otaknya @.@

Wiwit Pawitri 
Wah, saya bukan penggemar novel. Baca novel kalau ada yang rekomendasi saja. Satu-satunya novel berlatar sejarah yang saya baca hanya Burung Manyar, itupun minjem he he

Maya Ummu Azka 
Apa ya? Saya udah lama nggak baca novel. Sepertinya terakhir tuh SMA, belasan tahun yang lalu. Tenggelamnya kapal van der wijck, Sebuah lorong di kotaku, Padang ilalang di belakamg rumah. Masuk nggak?

Komang Ayu Kumaradewi 
Soegija udah disebut belum? Karyanya Ayu Utami. Keren juga.

Wiwit Pawitri 
Saya lebih suka baca buku motivasi atau bisnis. Makanya suka amazing kalau lihat yang pada nulis fiksi tu he he he

Junioranger All 
Menjawab kenapa nggak betah baca novel latar belakang sejarah: karena pelajaran sejarah selalu bikin ngantuk. Tapi bikin melek kalau di visualisasikan. (Film-red)

Harry Bawole 
*baru buka fb*


Buku novel sejarah ya. Saya suka buku Remy, Ca Baukan. Kisahnya asik, berlatar belakang Jakarta masa lalu. Pram juga, walaupun dikemas dengan sarat pesan yang lumayan berat. Tapi ya itu tadi, Ca-baukan lebih menggugah imajinasi saya.

Oya, satu lagi. Arus Balik. Karya Pram ini benar-benar menjungkar balikkan fakta sejarah yang pernah ada. Itu sebabnya tidak heran kalau dulu buku ini pernah dilarang beredar. 

Agung Matakita Hima 
Coba She baca The Book of Henokh, Alkitab, kisah nabi-nabi. Kerennnnn!

1 comment:

Followers

Socialize

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *