Sampai di sini, saya selalu saja masih menemui yang suka menulis tapi belum bisa membedakan di yang berlaku sebagai kata depan yang berarti penulisannya dipisah dengan kata yang mengikutinya, dan di yang berlaku sebagai awalan yang berarti penulisannya disambung dengan kata yang mengikutinya.
Sekarang kita bahas yuk!
Sebelumnya, tentang kata depan "di", "ke", dan "dari" sebenarnya sudah pernah dibahas oleh Pak Guru Sulung. Mau lihat, bisa langsung ke sini. Tapi sepertinya Pak Guru cuma ngejelasin sekilas aja ya. Jadi, gimana kalo kita coba jabarkan pada artikel Kebahasaan kali ini :)
Kata depan di dan ke ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata, seperti kepada dan daripada. Pada prinsipnya, penulisan di dan ke ada dua macam, yaitu sebagai awalan dan sebagai kata depan.
- Penulisan di sebagai kata depan harus ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya. Biasanya, di sebagai kata depan merupakan penentu tempat dan merupakan jawaban dari pertanyaan, "Di mana?"
Misalnya: di rumah, di kantor, di jalan, di gudang, di pantai dan lain-lain. - Penulisan di sebagai awalan harus ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Misalnya: dibaca, diminum, diangkat, ditonton dan lain-lain.
- Penulisan ke sebagai kata depan harus ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Biasanya, ke sebagai kata depan menyatakan arah atau tujuan, dan merupakan jawaban atas pertanyaan, "Ke mana?"
Misalnya, ke kantor, ke pasar, ke rumah teman, ke pesta dan lain-lain. - Penulisan ke sebagai awalan harus ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Misalnya: ketiga, ketua, kekasih, kemanusiaan dan lain-lain.
Nah, ada juga pedoman lain yang bisa digunakan untuk membedakan kata di dan ke, apakah berfungsi sebagai awalan ataukah kata depan.
Simak yuk.
- Umumnya di dan ke ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, yang berarti sedang berfungsi sebagai kata depan, jika di dan ke tersebut dapat diganti dengan kata dari, dan terasa sangat lazim.
Misalnya:
di sini, ke sini ~ dari sini
di kantor, ke kantor ~ dari kantor
di pasar, ke pasar ~ dari pasar
di Jakarta, ke Jakarta ~ dari Jakarta - Ke pada kata kemari, meskipun menunjukkan arah, harus ditulis serangkai karena ke pada kata kemari tidak lazim diganti dengan kata di dan dari.
kemari ~/~ di mari (tidak lazim), dari mari (tidak lazim) - Cara penulisan kata keluar, ada dua macam. Jika merupakan lawan kata dari masuk, maka ditulis serangkai. Jika sebagai lawan kata dari ke dalam, maka ditulis terpisah. Tergantung konteks kalimatnya.
Contoh:
Pak Fulan baru saja keluar kelas
Pak Fulan berangkat ke luar negeri.
Dia sudah keluar dari kantor tempatnya bekerja selama ini.
Dia memandang ke luar ruang.
Semoga membantu :)
Awas ya, kalo abis ini masih salah-salah lagi :))))
Sampai ketemu dalam rubrik kebahasaan selanjutnya!
bermanfaat, makasih
ReplyDeleteMembantu๐ makasih ๐
ReplyDeleteTerima kasih. Ini sangat membantu saya��
ReplyDeletesekarang sedang krisis cara penulisan di dan ke
ReplyDeleteBermanfaat sekali, kak :D
ReplyDeleteTerimakasih banyaaak :D
Terimakasih artikelnya mencerahkan ๐๐ผ
ReplyDeleteTerimakasih
ReplyDeletesangat membantu
ReplyDelete