oleh : Dila Miftah
Jadi, kau menikah hari ini? Selamat, ya,” Rapunzel memeluk Cinderella.
“Sebentar lagi kau akan merasakan happily ever after seperti kami,” tambahnya antusiasnya. Ariel mengangguk mengiyakan.
“Tidak,” Cinderella melepaskan pelukan Rapunzel dan menatap kedua sahabatnya, “Aku tidak akan menikah dengannya,” lanjutnya.
“Kenapa? Apa kau tidak bahagia bersamanya?” Rapunzel menggenggam jemari Cinderella. Cinderella menggeleng.
“Apa yang terjadi, Cindy? Bukankah ini yang kau tunggu? Pangeran itu pun telah mencarimu sekian lama hingga ke seluruh negeri.”
“Itulah,” Cinderella menatap hangat kedua sahabatnya.
“Ariel, kau diingat karena suaramu yang merdu, dan kau Rapunzel, kau dengan rambut indahmu. Aku? Kenapa dia tak mengingat wajahku, suaraku atau rambutku? Yang dia ingat hanya kakiku. Bahkan setelah berdansa denganku semalaman tanpa menggunakan topeng atau semacamnya. Maka dari itu, sudah kuserahkan yang dicarinya, yang dicintainya.”
Cinderella mengangkat gaun panjang yang sedari tadi menutupi kakinya. Rapunzel dan Ariel terpekik melihat tak ada pergelangan kaki di sana.
***
Catatan Admin
Dila dengan lihai menggabungkan tiga tokoh fantasi dalam sebuah kisah 'baru'. Kisah ini juga membuka 'fakta' dalam kisah dongeng yang sering diceritakan bahwa Sang Pangeran memang tak mengenali Cinderella, bahkan setelah bertemu. Barulah saat sepatu kaca muat di kaki Cinderella, Sang Pangeran menyadari.
Setujuuuu, selama ini gak kepikiran kalau pangeran gak hafal wajah Cinderella :D
ReplyDeleteEhh, tapi kan waktu pesta dandan yaakk, sementara biasanya jadi Upik Abu :mrgreen:
Tapi emang kereeenn idenya!
idenya keren banget :)
ReplyDeleteahhh kerennn
ReplyDeleteselamat buat pemenang
Waaaa bener bangett
ReplyDelete