Selamat Kamis, Kawans...
Menulis adalah sebuah proses yang panjang dan -semestinya-
tak akan pernah berhenti. Dimulai dari sebuah coretan iseng, berlanjut menjadi
flashfiction, cerpen, cerbung, dan akhirnya sebuah novel.
Pernahkah kalian bayangkan seperti apa novel perdana kalian
kelak? Atau novel kedua/ketiga dst. jika pernah menerbitkan novel sebelumnya.
Genre apa yang akan kalian usung, dan seperti apa kira-kira ceritanya?...
Yuk, mari berimajinasi dan mewujudkannya suatu hari nanti.
Ajen Angelina
Novel perdana : Ngedraft dari setahun lalu. Genrenya romance
metropop. Kisah cinta yang ada hubungannya dengan masa lalu. Udah selesai
nulis. 103 halaman spasi 1. 39362 kata dan lagi proses editing sendiri sebelum
dikirim ke penerbit. Doain yahh. Kalau impian nulisku sih nulis novel crime
detektif. Pernah bikin tentang
pembunuhan seorang pelacur yang melibatkan anak walikota. Tokoh utamanya polisi
dan seorang wartawan. Cuma sampai 20 halaman karena menulis novel crime itu
susah, Jendral! Menulis novel
menyenangkan pastinya.
Sulung Lahitani Mardinata
Novel perdana: dari dulu punya impian angkat tema
kedaerahan. Spesifik angkat budaya Mentawai yang dibalut sejarah tahun enam
puluhan
Na Fatwaningrum Adianto
Aku udah punya 'janji' sama diri sendiri bakal bikin novel
dari perjalanan hidup bapakku waktu sakit dulu. Taapiii, belum selesai-selesai sampai
sekarang!
Ranny Afandi
Aku novel pertama ya tentang profesi. Sebenarnya pengen
bikin novel metropop yang ada unsur budaya daerah. Maybe next novel kali ya
hehhhe
Dian Farida Ismyama
Wah,pas banget, pas minta disemangatin. Novel perdana
insyaAllah sedang dalam tahap penulisan, outline udah dibuat. Penulisan sudah
smpai bab 3. Genrenya fantasi futuristik. Dikembangin dari cerpen, admin
project persembahan kepada bumi yang pernah baca cerpenku pasti tahu cerpen yang
dimaksud,hehe. Mba Ajen Angelina pas mentok di tengah jalan yang novel crime
itu terus gimana? Beneran nggak bakal dilanjut, atau soal waktu saja?:)
Ariga Sanjaya
Tentang novelku? Belum mulai ditulis meski sudah tahu akan
seperti apa ceritanya. Tentang perjalanan hidup seorang bocah lelaki hingga
menjelang dewasa. Perjuangannya menghadapi dunia yang keras sebab telah
terpisah dari keluarga semenjak kecil. Dan tentang memaafkan.
Tara Orian
Draft novel ada banyak (ada tiga biji yang sedang menunggu
jawaban penerbit dan satu yang sedang diendapkan karena jenuh mengedit #plak) tapi saya berharap kalau novel pertama
yang diterbitkan itu novel yang sedang saya tulis sekarang. Genre utamanya
fantasi, tapi dibalut unsur kedaerahan pesisir. Saat ini masih dalam tahap
riset, tapi garis besar cerita sudah terbentuk ^^
Ranny Afandi
Wow fantasii hebat2 tuh ^.^. Novel pertamaku aku rasa masih
banyak kurang dan perlu belajar banyak. Revisi sampe muaal rasanya. Serius.
Setidaknya revisi paling akhir it's better menuruntuku. Menulis novel gak
gampaang ternyatah dan lebih menghargai para novelis.
Lah malah curcol!
Carolina Ratri
Pesanku cuma 1 teman-teman... Berhubung aku sekarang
ngadepin sendiri semua angka-angka penjualan buku, dan MELIHAT sendiri
bagaimana sebuah buku NOVEL terutama di luar sana harus bertarung melawan
ratusan ribu judul yang keluar TIAP BULANNYA...
Please...please...please... tulislah cerita fiksi/novel
SEBAGUS MUNGKIN!!!
Novel fiksi HANYA menduduki peringkat ke-5 jauh di bawah
buku-buku komik, agama, nonfiksi dan buku anak-anak. Padahal jumlah judul baru
yang muncul TIAP BULAN RATUSAN RIBU.
Kalo nggak laku? Kembali ke distributor? Kemudian...
entahlah. *melirik gudang distributor di sebelah*
Nulis fiksi memang keren. Keliatannya keren. Pesanku, jangan
terlalu tersilaukan oleh gemerlapnya. Saingan kita adalah Dee Lestari, Ika
Natassa, Raditya Dika dll. Siapa yang mau membeli novel Carolina Ratri, kalo di
bulan yang sama ada novel Raditya Dika yang keluar juga??? :)))
Kalian hebat. Terus berjuang! Begitu buku terbit, itu belum
selesai. Itu baru dimulai
Hadeh .. panjang amat. Itu bukannya menakut-nakuti yaaaa...
supaya kita semua siap mental aja
SEMANGAT!!!
Efi Fitriyyah
Lagi nunggu jawaban penerbit, novelku tentang Romance,
menggabungkan sejarah, masa lalu dan masa kini. Mencari cinta yang hilang saat
Jepang datang menjajah Indonesia
Dian Farida Ismyama
Itulah sebabnya riset itu penting kali yak. Aku pernah baca
novel penulis Indonesia yang kering , alur ada, tapi miskin setting, miskin
detail, langsung nggak selesai baca, hiks. Berasa baca fiksi tapi imajinasi
kita tidak terbentuk, karena ceritanya seperti puzzle-puzzle tanpa rangka
alasnya. Memang nulis novel itu nggak gampang, kendala mood, materi yang kurang
dikuasai, dll. Saran lain apa ya? Supaya novelnya BAGUS:)
Carolina Ratri
Wah, kalo ditanya gimana caranya supaya novel bagus, aku
juga nggak ngerti. Wong aku juga sama belajarnya. :)))) Cuma bisa menyarankan,
banyak-banyaklah membaca. Makin banyak, makin baik. Gitu aja sik.
Ajen Angelina
Mbak Dian : Nanti aja diilanjuntukan kalau jam nulis udah
tinggi. Sekarang mah masih belajar banyak.. Setuju sama Mbak Cara. tulislah
novel yang bagus
Ranny Afandi
Kayaknya tahu tren pasar juga.. Coba lihat novel Ika Natassa
full dengan english dan narasinya itu pake lo gue pun kadang. Tapi pasar suka..Mau bilang novel yang bagus gimana, ukuran tiap pembaca beda-beda
hehehe. Diriku suka sama Windry Ramahdani. Aku ikut novelnya dari
pertama yang biasa saja hingga kini novelnya yang terakhir itu perkembangannya
luar biasa. Pemilihan kata, setting, penguasaan sesuatu dari tokoh, karakter
kuat menjadi ciri dia. Pintar-pintar promosi juga kali ya..
O iya..riset penting..jangan remehkan riset..jangan asal
copas dari gugel saja tapi crosscek ke narasumber ^.^ . Smangat semuaa! Jujur aku
senang sekali tiap lihat karya teman-teman seliweran di newsfeed..ayo yang
belum kelariin
Ahmad Abdul Mu'izz
Novel? Baru jadi outline doang. Itu pun masih harus
direvisi. Ceritanya terlalu sederhana. Dan, sekarang malah kesulitan membagi
waktu buat nulis. (Kenapa jadinya
tsurhat? Hadeuh)
Puji Wahyu Widayati
Ikutan nimbrung ya...dulu sih sempat kepikiran pengen bikin
novel yang bergenre fantasy gitu soalnya saya suka baca dan suka nonton film
jenis ginian, tapi pas nulis ternyata agak-agak susah terus lihat bacaan
teenlit yang ringan pingin nulis teenlit aja jadinya, outline sudah ada, sudah
jadi beberapa bab tapi di tengah bab tulisan ini jadi meluas bahasannya jadi
sementara diendapkan dulu
Ardi Rahardian
Novel pertamaku didedikasikan untuk sahabatku. Tema romance.
Kisah cinta anak SMA. Sudah terealisasi melalui SP. Novel kedua aku pengen bkin
tentang action-drama. Tentang pencarian jatidiri seorang cewek yang dikhianati
keluarga. Terealisasi setengah jalan. Novel ketiga pengin tentang musik. Ide
masih ngalor-ngidul. Begitulah.
Carolina Ratri Oh aku belum jawab pertanyaan!
My future novel *AMIIINN!* tentang reinkarnasi. Karena
pengin banget sambil belajar sejarah dan kejawen. Perempuan punya kisah cinta
terlarang dengan seorang Belanda. Tapi mereka terpisah, karena salah satu mati.
Dengan janji, akan bertemu suatu saat nanti. Nah, trus lari ke zaman sekarang deh.
Klise yak :)) Ada kemarin outline yang ta bikin pas ikutan Kelas Online Kampung
Fiksi. Ajen sama Mbak Na inget kali :)) Tapi aku pengen ngubah PoVnya ke
perempuan. Jadi masih diutak atik :))
Ardi Rahardian
Oiya ada satu lagi draft idenya adalah kisah cinta musisi
tunarungu dan penari tunanetra. Risetnya minta ampun dah -,-
Ranny Afandi
Ide2nya cetar membahana ulalaaa deh semuaa
Eugenia Rakhma
Novel pertamaku tentang kehidupan nikah pasangan muda. Bagaimana
kalau pasangan yang sempurna itu ternyata tidak sempurna. Melihat banyaknya orang
kawin cerai kayak main-main, pengen banget mengangkat lagi esensi pernikahan,
bahwa janji yang diucapkan itu di ahadapan Tuhan jadi mesti siap sama komitmen
apapun yang terjadi. Pengennya sih menulis dengan sederhanada n mengalir kayak
cerita-cerita keluarga Tere Liye..tapi kalo inget banyak saingan, suka pesimis
juga. Hehe..outline udah beres, nulis baru sampai bab 5 dari 10 bab
Rinrin Indrianie
Calon novel perdanaku ditolak penerbit #eeaa hahaha, jadi masih
aku edit sana sini buat nekat dikirim ke penerbit lain. Konon karena novelku
itu belum ada pasarnya, bahkan aku sendiri mengerti itu novel nggak a bergenre
dan antiplot, jadi yaa begitulah, susah juga kalo nulis semaumauku sendiri
begini hihihihi.
Aku pengen punya buku kumcer-ku sendiri juga (dan pernah
ditolak sama Stiletto), tapi somehow someday mesti harus kudu terlaksana sih.
Wish me luck :)). Dulu kirimnya juga udah lama sih, 2012 kalo nggak salah
inget. (Setauku) antiplot itu nggak berplot seperti cerita kebanyakan, yang
punya tahapan plot seperti pendahuluan-pengenalan konflik-klimaks-penyelesaian
atau apa sih yang begitu itu lah *lupa pelajaran pas kuliah ha ha*, jadi
plotnya lempeng aja, meski konfliknya ada tapi nggak ada klimaks. Ada yang
pernah baca The Witch of Portobello-nya Paulo Coelho? Naskah novelku itu kayak
begitu itu plotnya *nyengir*
Intinya sih, kalo menurut satu editor yang aku kenal, cerita
yang seperti itu belum ada pasarnya di sini, jadi bakalan susah dijual, makanya
ditolak hahaha *tertawa miris* Ada 2 naskah novel lain yang sedang dikerjakan
sih, semoga aja ada yang lolos sensor he he
Jiah Al Jafara
Lagi nonton tv sambil melototin draft novel perdana mau
ngangkat romance, ada komedi bolehlah. Tapi ya masih butuh observasi ini itu.
Eugenia Rakhma
Eh sebenernya yang antiplot juga bisa jadi sih booming,
Harry Potter aja kan ditolak berapa kali, asalkan isinya bagus banget kali
yaa
Lianny Hendrawati
Kalo aku sih pengen bikin novel juga, tapi masih belum ada
bayangan untuk ide ceritanya, masih buntu. Tentang genre kemungkinan besar
romance, karena fantasi, misteri atau horor itu susah banget buatku. Ada yang
mau kasih ide? *dikepruk rame2
Isti'adzah Rohyati
Baru baca semuanya sekarang! ASELIK!! Kalian semua hebat2
sekaliiiiiih. Aku dulu pernah kepikiran
mau buat novel, sambil inget-inget, sambil baca-baca punya kalian, mendadak
lupa novelku itu genrenya apa. Hahahaha. Yang pasti sih aku mau bikin ada unsur
budayanya, beda budaya gitu maksudnya. Pengin angkat sisi Kurdistan juga,
mumpung lagi di sini dan bisa riset langsung. Mudah-mudahan masih sempat bikin.
Aamiin.
Aha! Baru inget aku pengin novel perdanaku itu horror. Based
on true story. Untuk remaja sih tapinya. Belom diapa-apain, baru sempat bikin
cerpennya, dan masih mau wawancara teman-teman yang ngalamin kejadian itu. Novel
selanjutnya, horror juga. Setting di Kurdistan. Hihihi. Aku belum tahu di sini
nge-trend apa engga hantu-hantuan gitu, belom pernah denger cerita horror dari
sini soalnya. Masih mau riset dulu.
Kenapa horror semua yah?
Rini Bee Adhiatiningrum
Sharingnya emang keren banget!! kalian semua kereenn...
Dian Farida Ismyama
Mba Rini Bee Adhiatiningrum lebih keren lagi, udah terbit
novelnya=). Mbak Isti'adzah Rohyati setuju pakai setting Kurdistan, jarang-jarang
tuh penulis Indonesia. Tapi kok horror yak? Serem daku=D
Rini Bee Adhiatiningrum
Baru beraninya duet, mau bikin solo tapi belum ketemu ide
yang pas buat ditulis.. pengennya bikin thriller atau misteri tapi ide yang
berputar-putar di kepala malah romance chicklit..
Masya Ruhulessin
Baru baca dan semuanya hebat! Sukses buat novel2 nya.
*melipir kelarin jurnal*
Mazmo Lombok
Kalau saya sepertinya masih nyaman dengan genre romance
dengan setting budaya Lombok seperti dua draf sebelumnya yang diikuntukan untuk
lomba. Tapi, ke depannya pengin ambil tema anak yang dilacurkan di Lombok
dengan sudut pandang pelaku. Kayaknya seru. Data sih sudah ada karena memang
sedang menangani banyak kasus seperti itu.
Teman-teman MFF memang LUAR BIASA! Kamu juga begitu, kan? :)
No comments:
Post a Comment