Selamat Kamis kawans...
Hari ini kita sharing lagi yuk..
Sebagai penulis, tentunya kita mengharapkan umpan balik/komentar atas karya-karya yang kita hadirkan untuk pembaca. Kadang kita dapatkan komentar bagus yang bikin sumringah. Namun terkadang, respon yang diberikan 'tak sesuai harapan'. Ada komentar pedas yang bikin nyesek, komentar seadanya (good job, bagus, nice, mantap dll), atau komentar asbun yang nggak jelas apa maunya.
Nah, komentar paling 'berkesan' apa sih yang pernah kamu dapatkan? Dan bagaimana cara kamu menanggapinya?
Yuk, saling cerita.
Rini Bee Adhiatiningrum
Semua komentar berkesan buat saya. Itu tandanya mereka telah bersusah payah melampaui perjalanan maya hingga sampai di postingan blog saya. Hehehe... Tapi jujur aja dari semua komentar masuk, komentar yang mengkritik tulisan saya yang akhirnya paling meninggalkan kesan mendalam. Apalagi kalau kritiknya itu rincii bangettt menguliti sampai masuk ke dalam tiap kalimatnya. Dan alhamdulillah komentar semacam ini lumayan sering mampir waktu saya masih aktif nulis FF. Ada yang bisa nebak komentar siapakah itu? Yup! Komentar kakak-kakak admin MFF dan seluruh anggotanya.. Hehehe
Tapi saya nggak marah kok. Pundung dikit, tapi lama-lama jadi kebal. Setidaknya komentar mereka semua bermutu dan demi kebaikan tulisan saya ke depannya. Nggak asal asbun. Nah... Bicara komentar asbun, saya pernah dapat komentar yang bikin panas kuping di salah satu postingan saya yang judulnya 'Kangen Ngomong Suroboyoan'. Dan entah mengapa si komentator beranggapan kekangenan saya adalah kangen umpatan khas suroboyo. Bahkan dia menuliskan kalimat tidak sopan itu dalam komentarnya. Maaf aja. Sekalipun saya besar di kota pahlawan, saya anti misuh-misuh. Jadi bisa ditebak, saya block komennya as a spam, dan membuat postingan baru tentang keberatan saya pada komentar umpatan. Tanpa membedakan gender. Demikian.
Komentar yang berkesan lain justru didapat bukan di bawah postingan blognya langsung. Seringnya malah pas ada komentar di bawah status fb / chat fb / whatsapp yang bilang kalau teman saya tadi suka baca blog saya tapi nggak ngasih komentar (silent reader), dan bilang juga suka sama tulisan itu (dengan alasannya masing-masing) dan masih ingat dengan jelas isi tulisan saya yang dia suka tadi..
Erlinda S W
Komentar yang berkesan itu ketika ada orang yang bilang tulisan saya itu bukan cuma dia baca tapi beneran berguna dalam hidup dia. Kan di blog saya bukan cuma nulis fiksi tuh, ada curhatan sama cerita-cerita soal kehidupan kampus. Nah misal saya kasih tips atau sesuatu terus ternyata dipraktekkin sama yang baca, wah seneng banget. Berarti curhatan saya ada gunanya juga. Kalo nulis FF itu paling berkesan pas pembaca bilang itu ngetwist. Karena bikin twist nggak gampang hehe. Lagian menurut saya kalo orang baca ff atau cerpen yang saya bikin, minimal ada yang membekas entah dari twistnya, tokohnya, atau settingnya. Jadi nggak sekedar dibaca terus ngerasa biasa aja.
Jiah Al Jafara
Paling berkesan pas di FF ‘Gandawa Asmara”. Aku buat FF ya kadang asal kadang curcol. Nah pas buat FF itu ngasal dan ada yang komen kisah itu mirip banget sama kisah dia yang akhirnya nikah beneran sama suaminya. Sekarang suaminya sudah meninggal. Aku terharu mau nangis sendiri.
Ade Anita Full
Blog fiksiku kurang aktif dan sudah lama nggak diupdate 6 bulan belakangan ini (nyaris setahun malah). Tapi blogku yang lain tetap aktif. Aku mau nulis yang disana aja deh.
Ada 1 komen yang bikin aku melambung banget. Tapi bukan ditulis di bagian komen karena si pembaca mengaku dia silent reader selama ini. Jadi ceritanya aku ke apotik buat nebus obat. Lamaaaa nunggu akhirnya langsung dipertemukan dengan kepala apotekernya.
“Bu Ade Anita? Ibu yang suka nulis di blog adeanita.com itu ya?"
"Iya...itu blog saya."
Terus... Tanganku langsung diraihnya (*dia cewek)
"Buuu... Saya pembaca setia blog ibu. Saya sukaaa semua tulisan ibu disana."
Masya Allah... Aku sampe merinding!!!... Dia hafal beberapa ceritaku dan juga beberapa hal. Wah! What a surprise? Setelah ngobrol bentar terus dia ngasih nasehat "jangan pernah berhenti menulis ya bu."
Huhuhu...pingin nangis rasanya. Mungkin itu rasanya jadi seleb yang punya fans.
Komen lain yang juga amat berkesan adalah ketika ada yang inbox untuk cerita bahwa setelah baca tulisanku dia jadi punya keberanian untuk ke dokter dan berani melalukan operasi untuk mengangkat tumor payudaranya setelah terinspirasi dari tulisanku. Lalu selama kemo dia terus kasih kabar dan akhirnya sekarang sehat. Alhamdulillah.
Senang banget daku. Menulis itu bukan sesuatu yang sia-sia.
Isti'adzah Rohyati
Kalau di postingan FF, aku yang paling berkesan itu di postingan ‘Izinkan Aku Mencintai Suamimu’. Banyak yang komen, eh kritik di sana. Sampai sekarang masih masih terngiang-ngiang. Hahaha, pengin banget aku remake tapi nggak bisa-bisa. Yang banyak komen di sana Bang Riga, Mak Carra, terus aku nggak inget siapa lagi.
Kalo bukan postingan FF, banyakan silent reader. Mereka nggak komen di bawah postingan blog, tapi biasanya kirim inbox atau email. Yang lucunya lagi kemarin mamaku cerita, katanya salah satu ponakan tanteku itu ada yang nge-add FB aku tapi nggak aku confirm juga karena aku nggak kenal. Dia ngadu sama tanteku dan aku baru confirm. Dia jejingkrakan karena bisa temenan sama aku gara-gara suka baca blog. Duh, sumpah, ini geli banget. Aku pas diceritain gitu aja ngekek2 nggak berhenti.
Carolina Ratri
Kalau komen yang mana hmmm aku suka komen teman-teman pas bahas karya FF- ku dulu itu .. yang ada tokoh es dan api :))) kalian hebatttt!!!
Mazmo Lombok
Komentar paling berkesan adalah sederet masukan yang dikirimkan lewat email atas sebuah tulisan di blog. Saya suka dengan komentarnya karena detail. Hanya saja dia bilang sengaja mengirimkan lewat email karena katanya terlalu panjang jika ditulis di kolom komentar. Alasan lainnya sih, ia tidak mau dianggap sok tahu oleh pembaca blog saya yang lain. Semua masukan saya terima dengan lapang dada. Kenapa? Saya mengakui kekurangan saya. Tulisan yang saya posting memang seadanya, saya tulis saat menunggu seorang teman lama di sebuah mal di Surabaya. Spontan saja menuliskannya. Jadi wajar jika ada banyak masukan. Semuanya saya terima, tapi tidak langsung saya revisi di blog. Saya merevisi sesuai masukan dalam format .doc. Siapa tahu suatu waktu ada lomba menulis yang temanya sesuai. :))
Rizki Wulandari Madfia
Komentar yang paling berkesan adalah komentar yang pertama kali aku dapat di blog-ku itu. Yang kasih komentar entah siapa. Dia pakai nama Anonim gitu. Trus cukup terkesan juga dengan komen pertama dari orang luar negeri. Pakai bahasa Inggris dia. Ehh ternyata itu Spam rupanya. Haha... Yang terakhir, komen dari teman-teman MFF juga bekesan, apalagi ‘Kripik Pedas’ dari para Admin-nya. Yummy banget. Haduhh, haha..
Kalian punya pengalaman yang sama? ;)
No comments:
Post a Comment