Dirangkum oleh: Riga AttarArya
Keseruan babak eliminasi MFF Idol terus berlanjut.
Minggu lalu The Writers ditantang untuk mengembangkan sebuah fiksimini menjadi flashfiction yang utuh. Beberapa peserta berhasil menaklukkan tema tersebut dengan sangat baik. Sebagian lagi berhasil lolos meski dengan banyak catatan dari para juri. Tiga peserta terlemah yang terpaksa menghuni kursi panas The Ghost Writers adalah Rinrin Indrianie, Jiah Al Jafara, dan Meliya Indri. Setelah melalui perhitungan suara yang ketat, peserta pertama yang harus meninggalkan panggung MFF Idol adalah Meliya Indri. Siapa yang akan pergi minggu ini?
Sebelum kita kulik lebih lanjut mengenai tema minggu ini dan seperti apa cerita yang dibuat The Writers, simak terlebih dahulu peringkat minggu lalu.
1. Nina Nur Afifah 74,13 poin
2. Sulung Lahitani Mardinata 71, 63 poin
3. Mel Puspita 70, 63 poin.
4. Na Fatwaningrum Adianto 70, 38 poin
5. Rieya MissRochma 69,63 poin
6. Lianny Hendrawati 67,63 poin
7. Yati Rachmat 65, 38 poin
The Ghost Writers
8. Rinrin Indrianie 48% suara pemilih.
9. Jiah Al Jafara 32% suara pemilih.
Tema.
Minggu ini The Writers diberi sebuah tantangan bertajuk Deconstruction Stage. Tantangan ini mengharuskan peserta untuk ‘menghancurkan’ sebuah cerita rakyat kemudian menyatukan kembali ‘kepingan cerita’ tersebut menjadi sebuah cerita baru, dengan memunculkan tokoh baru, ujung kisah yang diubah, atau konflik yang ditambah. Yang mesti diingat, esensi kisah asli harus tetap tercermin dalam kisah baru tersebut. Jadi, seperti apa kisah-kisah yang berhasil ditulis The Writers?
Penilaian Juri.
Juri Carolina Ratri didaulat untuk menilai karya para peserta dari segi ide dan logika. Walaupun karya yang dibuat berdasarkan cerita rakyat yang seringkali mengabaikan aspek logika, cerita para peserta tetap harus memiliki logika yang padu di dalamnya.
Juri Latree Manohara selain menelisik karya peserta dari segi logika juga menekankan aspek ‘orisinalitas’. Meski dibangun dari ‘kepingan cerita’, kisah baru yang dirajut tetap harus menjadi kisah yang mandiri, tidak mendompleng kisah aslinya.
Juri Isti’adzah Rohyati menetapkan penilaiannya pada penggunaan EYD serta alur cerita. Harapan juri agar pada babak kedua ini para peserta lebih jeli dalam penggunaan EYD tampaknya belum terpenuhi. Beberapa peserta masih ‘tergelincir’ di bagian ini.
Setelah minggu lalu mengundang Sigit Raharjo sebagai juri tamu, maka yang mendapat kehormatan di minggu ini adalah Mazmo Lombok. Juri tamu mendapat tugas untuk menilai efek kejut dari tiap cerita serta seberapa berhasil peserta merusak dan merajut kembali cerita rakyat yang dipilih.
Jadi, bagaimana hasilnya kali ini?
Kursi Top Writer minggu ini berhasil diduduki oleh peserta yang minggu lalu berada di posisi kedua. Siapa lagi kalau bukan Sulung Lahitani Mardinata yang mengusung cerita rakyat berjudul Putri Tangguk. Kisah yang menangguk nilai 73,88 poin ini dinilai juri sebagai kisah yang memiliki efek kejut paling baik,rapi, serta diksi mumpuni.
Terbang jauh dari kursi panasnya minggu lalu hingga nangkring di posisi kedua minggu ini ada Rinrin Indrianie yang berhasil mengeksekusi cerita rakyat Cindelaras menjadi sebuah kisah yang sama sekali baru. Juri menyukai dekonstruksi total yang dilakukan Rinrin Indrianie pada cerita ini. Beberapa kesalahan EYD serta logika yang masih patah tak menghalangi juri untuk mengganjar cerita ini dengan 73, 69 poin.
Naik tiga peringkat dari posisi enam minggu lalu ada Lianny Hendrawati yang mendekonstruksi ulang kisah Timun Mas dan Buto Ijo. Kisah ini diganjar 72,31 poin oleh para juri yang menyukai ide cerita segar dan unik yang ditawarkan.
Melorot tiga anak tangga dari posisi minggu lalu ada Mel Puspita dengan cerita berjudul Tragedi Purbasari. Juri memberi nilai 67,13 poin dengan beberapa catatan. Juri berpendapat cerita ini bermain aman dan nyaris gagal sebab terlalu mendompleng kisah asli serta pelintiran yang tak menimbulkan efek kejut.
Posisi paling bontot minggu ini dihuni oleh dua peserta yang sama-sama mendulang 66,38 poin. Ada Top Writer minggu lalu, Nina Nur Arifah yang mengusung cerita Bawang (yang Membenci) Putih. Menurut juri dekonstruksi cerita ini benar-benar baru. Sayang eksekusinya melempem sehingga menimbulkan banyak pertanyaan dan mengurangi atensi pembaca. Peserta lain yang menemani Nina Nur Arifah di posisi ini adalah Rieya MissRochma dengan kisah berjudul Damarwulan. Catatan dari juri adalah adanya penggunaan kata tak baku serta dekonstruksi yang setengah-setengah. Bagaimanapun, kedua peserta ini lolos dari kursi panas The Ghost Writers.
The Ghost Writers.
Kembali tersuruk di kursi panas minggu ini ada Jiah Al Jafara yang menulis ulang kisah Seribu Candi untuk Roro Jonggrang. Kisah ini meraup 65,06 poin dari juri. Juri menilai meski memiliki pembukaan adegan yang menarik, cerita ini tumpul pada eksekusi.
Peserta kedua yang harus merasakan deg-degan adalah Na Fatwaningrum Adianto, pemilik cerita Bukan Lagi Asal Usul Banyuwangi. Juri menyayangkan dekonstruksi yang tak maksimal serta logika yang mentok. Satu lagi, judul sama sekali tak menggugah selera (baca).
Peserta terakhir yang menghuni kursi panas adalah Yati Rachmat yang dalam dua babak sebelumnya selalu terseok-seok di posisi bawah. Karya yang diusung berjudul Aku Mencintaimu. Juri merasa banyak bagian yang hilang, logika patah, alur yang tak rapi serta EYD.
Jadi, apakah kali ini Yati Rachmat akan selamat?
Setelah dilakukan pemilihan suara oleh The Readers, The Writers, dan The Judges yang berhak melaju ke babak Top 8 adalah Yati Rachmat (39%) serta Jiah Al Jafara (35%). Mari lambaikan tangan perpisahan pada Na Fatwaningrum Adianto yang harus tersingkir dari gelaran MFF Idol sebab hanya mampu meraih 26% suara.
Terimakasih Na Fatwaningrum Adianto atas partisipasinya.
Teruslah berkarya.
**
Tantangan untuk Top 8 minggu depan mengharuskan peserta meluaskan imajinasi dan memperdalam pengetahuan perihal EYD. Seperti apa tantangan yang dimaksud? Kita tunggu minggu depan.
Salam.
Wednesday, 30 October 2013
Riga Attararya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
semaput di babak ke 3 :))
ReplyDeleteSukses bagi yang lolos!
ReplyDeletekerennnn nih emak-emak juara fiksi disini, aku belajar dulu banyak-banyak akhhh #ngikikk
ReplyDelete