Thursday 17 October 2013

Monday FlashFiction Idol: Babak Audisi

 Dirangkum oleh: Riga AttarArya




Monday Flash Fiction kini memasuki babak baru dalam perjalanannya sebagai sebuah wadah untuk menampung bakat-bakat terpendam calon penulis. Setelah rutin menggelar tema-tema mingguan untuk dikembangkan menjadi sebuah flashfiction dan menerbitkan sebuah kumpulan cerita pendek, tiga adminnya yaitu Carolina Ratri, Isti’adzah Rohayati dan Latree Manohara mengamini gagasan salah satu member, yaitu Harry Irfan untuk menggelar perhelatan MFF Idol.

Apa itu MFF Idol?

MFF Idol adalah sebuah ajang pemilihan penulis terbaik versi Monday Flash Fiction yang nantinya akan digelari julukan prestisius : The Author. Proses seleksi yang ditangani oleh Harry Irfan diawali dengan meminta para calon peserta untuk mengirim sebuah flashfiction audisi berjumlah tepat 100 kata yang nantinya akan diberi nilai oleh juri tanpa diketahui sebuah karya milik siapa. “Blind scoring” ini dimaksudkan agar penilaian dari para juri independen dan bebas dari intervensi apapun. Sebanyak 22 (dua puluh dua) calon peserta mengirim flashfiction audisi dan juri pun segera bekerja.

Penilaian

Tiga orang juri masing-masing memiliki penekanan pada aspek tertentu dari sebuah tulisan. Juri Carolina Ratri menekankan pada pemilihan kata atau diksi. Juri mengharapkan agar setiap peserta memperluas kosa kata yang mereka miliki agar lebih luwes dan beragam. Menurut juri Carolina Ratri banyak peserta yang nilainya jatuh di bagian ini.

Juri Latree Manohara menilik lebih dalam pada aspek logika. Menurutnya banyak flashfiction calon peserta yang memiliki logika patah dan gampang dibantah. Beberapa cerita masih bisa dimaklumi, sebagian lagi ‘tak termaafkan’. Menurut juri sebuah cerita –sesingkat apapun- mesti memiliki logika rapi.

Juri Isti’adzah Rohyati bertugas meneliti aspek penulisan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Bagian ini tampaknya sepele padahal memiliki poin penting. Banyak peserta yang masih tergelincir di bagian ini. Kesalahan penulisan kata sapaan dalam dialog, cara penulisan dialog itu sendiri, dan penulisan kata depan di-. Tiga hal ini adalah kesalahan paling umum yang ditemui juri dari flashfiction audisi calon peserta.

The Writers

Setelah melalui penilaian yang menegangkan (bagi calon peserta tentunya) akhirnya terpilih 10 (sepuluh) penulis yang akan melanjutkan perjuangan ke bagian selanjutnya. Di posisi pertama ada Mel Puspita dengan karya berjudul The Clown. Ketiga juri memberi nilai 75,33 poin. Juri menyukai ide, eksekusi dan twist yang mantap. Catatan dari juri adalah penulisan dialog yang mestinya lebih sureal.

Posisi kedua ditempati oleh Rieya MissRochma dengan kisah Selingan Kebosanan. Tulisan bernilai 74,00 poin ini disukai juri karena idenya yang orisinal dan twist lumayan. Juri menghendaki agar cerita sekeren ini diberi diksi yang lebih mumpuni.

Posisi ketiga dihuni oleh Sulung Lahitani Mardinata. Satu-satunya peserta lelaki yang lolos ini menuliskan kisah berjudul Malam Bainai. Cerita ini diganjar nilai sejumlah 72,17 poin sebab idenya keren (meski tak orisinal), diksi dan EYD yang rapi (meski logika sedikit patah).

Peserta keempat yang lolos ke babak eliminasi adalah Nina Nur Afifah yang menuliskan sebuah kisah surealis berjudul Monster di Ambang Pintu. Tulisan yang berkesan gelap dan kontemplatif ini diberi nilai 71,67 poin.

Posisi kelima dihuni oleh Rinrin Indrianie yang menghadirkan kisah bertema LGBT berjudul Rahasiaku. Juri menyukai pemilihan kata yang keren walaupun menurut juri tema LGBT dengan twist seperti ini sudah terlalu umum.

Kursi keenam dan ketujuh di gelaran MFF Idol ditempati oleh Yati Rachmat dan Na Fatwaningrum Adianto dengan karya masing-masing berjudul Terlambat dan Dilema. Nilai kedua karya ini berselisih 1 poin saja. Terlambat diberi nilai 67,83 poin sedangkan Dilema mengumpulkan 68,83 poin.

Tempat kedelapan dan kesembilan dihuni oleh Jiah Al Jafara dengan kisah Kerang Lusuh yang berhasil mengoleksi 70,00 poin dari juri dan Meliya Indri yang berhasil meraih 71,50 poin. Juri memberi catatan untuk kedua karya ini. Alur cerita pada Kerang Lusuh menurut juri masih belum rapi agak patah dan kurang mengalir. Sedangkan Tunas dalam penilaian juri masih bermain aman dengan alur datar dan logika yang sedikit patah.

Peserta terakhir yang berhasil menembus babak eliminasi adalah Lianny Hendrawati yang mengusung karya berjudul Permainan. Cerita ini mendapat skor 69,50 poin dari juri.

Itulah kesepuluh peserta yang lolos ke babak selanjutnya dari gelaran MFF Idol. Mereka semua kini berhak menyandang status sebagai The Writers.

Siapakah dari mereka yang akan terus melaju di tiap babak hingga akhirnya dinobatkan menjadi The Author? Mari kita nantikan bersama. :)

2 comments:

Followers

Socialize

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *