Aruna. CENGENG! Tulisan singkat dan rapi di kumpulan puisi Rumi kesayangan
almarhum Padma membuatku terbakar. Kurang ajar! Berani-beraninya cewek dingin
berhati belatung itu menodai kenangan Padma. Belum tahu dia berhadapan dengan
siapa. Aruna, vokalis Lescar, band rock yang paling diidolakan. Tunggu
pembalasanku!
Drupadi. Aku tak punya waktu untuk cinta. Meski nyaris tiap hari aku
berhubungan dengan yang namanya pernikahan, ini hanya urusan bisnis semata. Aku
tak percaya romantisme, apalagi puisi menye-menye. Hidup ini terlalu singkat
untuk jadi melankolis. Namaku memang Drupadi, tapi hatiku sudah tertutup untuk
laki-laki.
***
Pertama kali melihat novel ini di deretan rak
buku Gramedia, mengingatkanku pada salah satu penulis yang menyebutkan novel
ini dalam twitternya. Judulnya sangat menarik, design buku yang cantik,
ditambah embel-embel pemenang kedua
lomba penulisan romance qanita dan sinopsisnya yang menarik, membuat aku tak
ragu untuk memasukkannya dalam kantong belanja. Biasanya aku selalu ragu dengan
novel dengan design cantik, karena pengalamanku, novel design cantik selalu berakhir
dengan cerita yang tak menyenangkan bagiku.
Membaca sinopsisnya membuatku berpikir, novel
ini pasti beda dengan novel romance yang biasa aku baca. Sedikit dibuat
tercengang dengan pemilihan nama untuk tokoh utama novelnya. Aku bertaruh pasti
tak banyak yang tau Drupadi dalam cerita Pandawa.
Membuka lembar bab pertama, membuatku
berpikir, ahh artis lagi artis lagi untuk karakter tokoh, sedikit berharap,
novel ini bakal membuatku betah untuk membacanya apalagi dengan embel pemenang
kedua.
Harapanku terkabul! Aku tak berhenti untuk membuka
lembar demi lembar halaman novel ini. Ceritanya yang mengalir, tidak ada kata
lo-gue, pemilihan kata yang enak dibaca membuat aku betah dan rela untuk tidak
menyentuh gadget demi menyelesaikan novel ini.
Marginalia, apa sih itu? Sejenis makanan kah? Ternyata
marginalia adalah semacam footnote untuk tulisan di buku. Jika kita menyukai
tulisan di satu buku, tinggalkan coment atau gambar untuk menandainya. Berlaku
juga untuk ketidaksukaan terhadap tulisan tersebut. Coment atau gambar itulah
yang disebut marginalia. Dalam novel ini, marginalia juga digunakan untuk nama
kafe yang tersembunyi di dalam jalan setapak.
“Tanaman rambat, bedeng bunga, dan lentera tua tertata rapi menghiasi sepanjang jalan setapak, berusaha mengundang orang untuk masuk ke sana.” (Hal. 16-17).“Aku teringat menginjak rerumputan yang basah, patung cupid dan bunga teratai di dalam klam, petir yang mengguncang, dan akhirnya suara lonceng saat Chiya mendorong pintu.” (Hal.18)
Pengambaran kafe Marginalia milik Gandi dan
Sonya seakan membawa kita ke dalam suasana kafe kuno nan eksotis.
Konflik yang terjadi antar tokoh bisa dibilang
‘biasa’ terjadi untuk ukuran novel romance. Tapi, saya salut sama penulis yang
meracik konflik tak hanya sekali tapi berkali dan bisa menyelesaikan konflik
itu tanpa kesan terburu-buru.
Drupadi yang diceritakan adalah sosok
perempuan mandiri, berhati keras dan pemilik wedding orginizer Luna Nueva,
bertemu dengan Aruna, seorang rocker
yang masih berkubang dengan masa lalu. Penulis mampu mengeluarkan karakter dan
sifat-sifat dari para tokohnya. Aku larut dalam membaca lembar demi lembar
novel ini. Endingnya bisa kita tebak, Drupadi akhirnya bersama dengan Aruna,
tapi jalan menuju ending membuat novel ini berbeda dengan novel romance yang
biasa aku baca.
Di halaman 135, ada sedikit typo. Pesona di
tulis persona. Kesalahan kecil ini aku abaikan karena novel ini menyajikan
cerita yang mengalir dan beda.
Bisa aku tebak, penulis ini suka dengan kisah
pandawa. Mengangkat kisah Arjuna dan Drupadi sebagai latar untuk novel ini,
tapi tidak dijelaskan secara detail dalam novel, hanya digambarkan sambil lalu
saja. Sangat jarang mendapati novelis romance atau metropop dan sejenisnya
mengangkat kisah pandawa dan latar yang Indonesia banget dalam cerita mereka.
Bagi aku, sebuah novel dikatakan bagus
versiku, jika novel tersebut memberi
suatu pengetahuan. Dan novel ini termasuk di dalam kategori bagus menurut
versiku. Sebuah pengetahuan baru mengenal arti marginalia.
So, buku ini highly recomended bagi Anda pecinta
novel genre romance atau metropop.
*) Aku kasih 4 dari 5 bintang. Artinya buku ini
wajib dikoleksi dan dibaca
Judul Buku : Marginalia
Penulis : Dyah Rinni
Penyunting : Triani Retno Adiastuti
Tebal : 304 halaman
Penerbit : Qanita (PT. Mizan Pustaka)
Reviewer:Ranny Afandi
Waktu saya baca BAB 1-nya di blog Mba Dyah Rinni, saya udah dibuat penasaran untuk membaca lanjutannya. Tapi sampai sekarang belum kebeli.. :D
ReplyDelete