Oleh: Carolina Ratri
"Noura?" Laki-laki paruh baya yang gagah itu menggeleng dan memberikan kode pada security.
“Tunggu, saya ingin sekali bicara empat mata dengan Anda!" Noura menggeliat berusaha lepas dari security. Sebelum pintu benar-benar tertutup, dia masih sempat berbalik dan berteriak, “Saya sudah mencari Anda bertahun-tahun, Tuan Black. Tiga hari lalu saya melihat facebook Anda dan menemukan kisah yang sama seperti yang selalu diceritakan Ibu saya.”
Tuan Black mengernyitkan kening.
***
“Susi, I need some cigarette!” Tuan Black berkata pada sekretarisnya, matanya masih menatap gambar di layar 10 inchi.
"Susi? Do you hear me?" Tuan Black berputar di atas kursinya, berbalik hendak menghardik sekretaris yang duduk di seberang ruangan.
Wanita itu bangkit berdiri dan berbalik. “Ini yang kau inginkan Tuan Black?” Tiba-tiba wanita itu menodongkan sesuatu di depan wajah Tuan Black.
“You? “ Tuan Black gemetar, berusaha mengalihkan wajahnya dari moncong pistol yang tepat berada di depan matanya.
“Kaget? Anda tak pernah menggubris saya, Tuan Black. Anda sudah buat kami semua menderita. Anda dengan keji sudah membunuh ayah saya. ” Wanita yang ternyata Noura itu berkata dingin. Tangannya bertambah kuat mencengkeram benda hitam itu. "Rapi sekali, Tuan Black. Hanya satu kesalahan Anda. Mengungkit tentang Alex, ayah saya, dalam status facebook Anda."
“Lalu kamu mau membunuhku?" Tuan Black terbahak sinis.
Noura tak bergeming.
“Ibumu mencintaiku. Dia tergila-gila padaku. Dia bahkan tak pernah ingat suaminya ketika bersamaku. Ha ha…” Tuan Black semakin terbahak.
“Bohong!” Noura menggelengkan kepalanya. “Tak mungkin.”
"Kau tak percaya? Lihat ini!" Tuan Black tersenyum sinis. Dia menunjuk layar monitor yang ada di depannya. Mata Noura terbelalak. Melihat wanita topless sedang bermesraan dengan laki-laki yang mirip dengan laki-laki tua dihadapannya. Noura limbung, pistol itu hampir terlepas. Dengan gesit Tuan Black merampas pistol itu dan menelikung Noura.
Noura meronta-ronta. "Bajingan!" Noura berteriak. Tuan Black segera membekap mulutnya dan memukul tengkuknya.
“Bodoh! Sama seperti ibumu! Lain kali kuhabisi saja kau seperti kuhabisi ayahmu!”
Tuan Black segera memencet tombol, memanggil security.
“But, she's beautiful, just like you, Honey,” Tuan Black kembali menatap layar monitornya.
Ditatapnya Noura yang terkulai lemas di lantai. Bibirnya tersenyum licik. Dia merencanakan sesuatu.
Original story: oleh Nunung Nurlela http://ummunawazim.blogspot.com/2013/03/prompt-6-black.html
"Noura?" Laki-laki paruh baya yang gagah itu menggeleng dan memberikan kode pada security.
“Tunggu, saya ingin sekali bicara empat mata dengan Anda!" Noura menggeliat berusaha lepas dari security. Sebelum pintu benar-benar tertutup, dia masih sempat berbalik dan berteriak, “Saya sudah mencari Anda bertahun-tahun, Tuan Black. Tiga hari lalu saya melihat facebook Anda dan menemukan kisah yang sama seperti yang selalu diceritakan Ibu saya.”
Tuan Black mengernyitkan kening.
***
“Susi, I need some cigarette!” Tuan Black berkata pada sekretarisnya, matanya masih menatap gambar di layar 10 inchi.
"Susi? Do you hear me?" Tuan Black berputar di atas kursinya, berbalik hendak menghardik sekretaris yang duduk di seberang ruangan.
Wanita itu bangkit berdiri dan berbalik. “Ini yang kau inginkan Tuan Black?” Tiba-tiba wanita itu menodongkan sesuatu di depan wajah Tuan Black.
“You? “ Tuan Black gemetar, berusaha mengalihkan wajahnya dari moncong pistol yang tepat berada di depan matanya.
“Kaget? Anda tak pernah menggubris saya, Tuan Black. Anda sudah buat kami semua menderita. Anda dengan keji sudah membunuh ayah saya. ” Wanita yang ternyata Noura itu berkata dingin. Tangannya bertambah kuat mencengkeram benda hitam itu. "Rapi sekali, Tuan Black. Hanya satu kesalahan Anda. Mengungkit tentang Alex, ayah saya, dalam status facebook Anda."
“Lalu kamu mau membunuhku?" Tuan Black terbahak sinis.
Noura tak bergeming.
“Ibumu mencintaiku. Dia tergila-gila padaku. Dia bahkan tak pernah ingat suaminya ketika bersamaku. Ha ha…” Tuan Black semakin terbahak.
“Bohong!” Noura menggelengkan kepalanya. “Tak mungkin.”
"Kau tak percaya? Lihat ini!" Tuan Black tersenyum sinis. Dia menunjuk layar monitor yang ada di depannya. Mata Noura terbelalak. Melihat wanita topless sedang bermesraan dengan laki-laki yang mirip dengan laki-laki tua dihadapannya. Noura limbung, pistol itu hampir terlepas. Dengan gesit Tuan Black merampas pistol itu dan menelikung Noura.
Noura meronta-ronta. "Bajingan!" Noura berteriak. Tuan Black segera membekap mulutnya dan memukul tengkuknya.
“Bodoh! Sama seperti ibumu! Lain kali kuhabisi saja kau seperti kuhabisi ayahmu!”
Tuan Black segera memencet tombol, memanggil security.
“But, she's beautiful, just like you, Honey,” Tuan Black kembali menatap layar monitornya.
Ditatapnya Noura yang terkulai lemas di lantai. Bibirnya tersenyum licik. Dia merencanakan sesuatu.
Original story: oleh Nunung Nurlela http://ummunawazim.blogspot.com/2013/03/prompt-6-black.html
No comments:
Post a Comment