Mulai Rabu-Kamis kemarin, 27-28 Maret,
kita diberi selingan asyik oleh Makmin. Fiksimini. Hanya boleh ditulis
di komen dan tidak melebihi 4 baris. Setiap minggunya topik berbeda. Dan
topik kemarin adalah GARIS. Yak, di bawah ini adalah fiksimini tentang
garis. Keren-keren semuanya. Saya suka! Silakan membaca kembali,
kawan-kawan. Ada 95, loh! *elap keringet* *ngeretekin jari2*
--------------------------------------------
Mel Puspita
• So Dead •Segaris benang tipis melintang di pikiranmu. Saat ku melintas dengan kecepatan tinggi, kepalaku menggelinding dengan suara aneh.
Rieya MissRochma
Garis ini terasa sekali memisahkan kita perlahan. Tak mau mengerti perasaan saling mencinta antara kita. Garis ini semakin menebal. Saat kita mengabarkan pada dunia bahwa aku kakak laki-lakimu, mencintaimu layaknya pria dan wanita, adik iparku.
Helda Fera Puspita
Semua garis-garis, dari kemarin sampai siang ini, hanya garis-garis. Kini, hidupku penuh garis-garis. Sejak mereka menemukan pisau yang saat kubuang penuh dengan lumuran darah. Sejak mereka mengatakan identitasku ada pada pisau itu.
Mel Puspita
WRITER's BLOCK - Huruf-huruf terpenjara dalam garis-garis kertas. Seketika jemariku lumpuh.
Mel Puspita
GARIS KETURUNAN - aku tak tahu harus memanggilnya ayah atau kakek.
Sari Widiarti
Nadimu hanya menampakan garis yang tak pernah bisa berubah. garis itu berubah menjadi menjadi jurang yang memisahkan cinta kita. berubah menjadi garis kematian.
Carolina Ratri
Aku ingin menjadi alasan bibirmu membentuk garis busur melengkung ke atas.
Carolina Ratri
Lucu. Kuperhatikan monitor di samping Kakek. Tadi ada garis naik turun. Sekarang lihat! Kabel di sampingnya aku cabut. Dan tiba-tiba ada garis yang panjang sekali muncul. Mainan yang lucu!
Ari Ta
Buku panjang mulai terisi. Dia lagi! Ku lempar baju biru bergaris, sel 7, next!
Sari Widiarti
Dua garis muncul. Kamu tersenyum. Aku hamil Mas!
Ari Ta
Ku pegang wajahku lalu wajahnya, bedanya hanya di garis, Ibu.
Digen Yuana Sakti Ariansyah
Aku tak lebih dari sekedar penggaris untukmu. Aku hanya kamu manfaatkan untuk mengukur kesalahanku. Kesalahan yang aku ciptakan tanpa sengaja saat kamu menerka sentimeter demi sentimeter kesombonganmu. Dan aku penggaris besi, aku bisa melukaimu dengan caraku.
Ari Ta
Rumah besar itu harus di kosongi, pagar yang tinggi itu, di pagari lagi dengan garis polisi.
Digen Yuana Sakti Ariansyah
Garis waktu. 140 karakter dimana aku mengungkapkan isi hatiku. Twitter.
Istiadzah Rohyati Zakaria
Aku baru saja datang, ketika garis-garis indah yang berlikuk itu membentuk sebuah nama di papan pengumuman. Aku tersentak, mengapa harus aku?
Mel Puspita
ABADI • Untung sudah kugurat lebih panjang lagi garis hidup di telapak tanganku. Aku segera kembali bangkit dari liang kubur.
Carolina Ratri
--------------------------------------------------------------------- GARIS MATI! "Yak! Selesai tidak selesai, dikumpulkan!" teriak guru pengawas ujian UAN. Sial! Aku belum selesai menyalin!
Na Fatwaningrum Adianto
SELENDANG. garis lengkung warna warni kembali muncul dari langit. dengan tergesa aku berlari menuju kali. selendang ini harus segera ada di sana, agar kau bisa kembali.
Rini Bee Adhiatiningrum
TERHENTI. Garis ini dipastikan berhenti di aku. Saat aku membaca kertas keparat itu. Yang menyatakan kalau aku lelaki infertil.
Rini Bee Adhiatiningrum
DUA. Garis merah dua. Sial! Aku kehilangan pekerjaan.
Carolina Ratri
----|----|----|----- .... "apa yang sedang kaulakukan?" .... "Oh, tak ada. Aku hanya sedang memainkan garis nasib seseorang." .... ~Di satu ujung dunia, seorang bapak dengan 8 anak mati kecelakaan tertabrak kereta~
Helda Fera Puspita
Awalnya banyak semut abu-abu, lalu hanya garis putih panjang ditengah layar hitam pekat. Ah, TV rusak!
Matris Londa
Memang benar aku cinta kepadamu. Tapi garis keras dalam keturunan kami tak pernah mengijinkan perselingkuhan. Maaf, kau harus mati.
Hana Sugiharti
Entah untuk keberapa kalinya aku menemukan garis baru kemerahan disekujur tubuhku, bekas sapu lidi. Terus bertumpuk diatas garis yang lama. Aku ini manusia bukan kasur!
Ari Ta
Garis pantai mendadak sepi. Penjaga pantai berlari kesana kemari. Ikan pemangsa itu masih menunggu. Kamu.
Ari Ta
Tarik garis lurus, di sini lalu di sini.tok..tok..tok! ayo semua liat ke papan tulis! Di warnai jangan lupa!
Istiadzah Rohyati Zakaria
Aku suka ketika ia mengenakan kemeja garis-garis andalannya. Meski lusuh dan kumal, ia tetap gagah. Ialah suamiku, yang berjuang mencari nafkah di tengah tumpukan sampah.
Ranny Afandi
Garis senja kian memudar, berganti malam. Dan aku selalu setia menunggumu di dermaga ini, kekasih yang hilang.
Helda Fera Puspita
Mereka menyebutku golongan garis keras, biarlah. Hanya ada satu tujuan dalam hidupku. Ibu jariku siap memencet tombol yang terhubung dengan kabel-kabel yang melilit dadaku. Semenit kemudian hanya teriakan orang-orang di mal ini yang kudengar.
Ari Ta
Ruangan ini serba putih. Matanya nampak seperti garis lurus. tangispun pecah. "diam! aku ngantuk!
Matris Londa
Huruf i. Garis, titik di kepala! Garis, titik di kepala! Ah, anakku, bahkan di usiamu yang ke dua puluh ini, hanya huruf itu yang kau kenal.
Mistr Fjoz
Ku genggam crayon merah, lalu garis garis garis! aku tak merasa perlu menggambar gunung & burung seperti anak TK lainnya. Tidak ada yg lebih indah dr garis merah darah di tubuh setiap korbanku
Mistr Fjoz
Ia seolah enggan menatapku, peramal yg meraba-raba garis tangan lalu merasa tau segalanya. ahh.. andai kcelakaan itu tak prnah trjadi, aku tentu masih mempunyai tangan
Ari Ta
Kamu ambil yang disana. Aku ambil yang disini. Tarik garis batas. Kita sama-sama jadi raja.
Carolina Ratri
"Hey! Apa yang kamu lakukan? Belum sampai di garis finish!" Kuayunkan pecut. Kamu terlonjak, lalu merangkak tertatih. Aku terbahak puas. Aku memegang kendali atasmu.
Niar Ningrum
"Mau main-main dia, sama aku!!" dengan tatapan sinis sambil liat dia kesakitan, diambang garis hidup dan mati.
Ranny Afandi
Garis-garis putih itu menghiasi tubuhku dengan indahnya. Dan diriku semakin tidak percaya diri untuk bercinta denganmu. Kali ini, kuremangkan cahaya kamar agar kamu tak melihat garis-garis itu. Selulit sialan!
Na Fatwaningrum Adianto
PANEN. Garis khatulistiwa ini membuat kita kaya. Panen keringat bisa untuk mengairi seluruh sawah
Sari Widiarti
Garis itu muncul,, SATU! Indonesia menang!
Niar Ningrum
"Coba liat !! dia lagi dikamar sama tuannya" sambil nunjuk kamar dan dapur yang tanpa garis batasan
Niar Ningrum
"Aaah lagi-lagi dia main belakang sama si anabella" gerutu selingkuhannya. Bener-bener sudah melewati garis kesabaran "aarrgghhhhh belllaa....."
Rini Bee Adhiatiningrum
TELAT. Testpack menunjukkan dua garis. Aku galau. Laki-laki yang mana yang kumintai pertanggungjawaban.
Rieya MissRochma
Garis kerutan ini menyamar. membuat aku tidak kalah sama putriku. untung ada make-up.
Nunung Nurlaela
"Hore... anakku sudah pintar membuat garis vertikal dan horizontal!"
Nunung Nurlaela
Garis-garis halus pada wajahmu sungguh membuatku kagum. kagum dengan ketulusanmu mengasuh anak yang bukan darah dagingmu. sampai kau tak punya waktu untuk merawat wajahmu.
Rini Bee Adhiatiningrum
SURGERY. Garis itu menghilang. Wajahku bagaikan böneka barbie.
Sari Widiarti
Mundur dari garis polisi!. Cintaku mati karena kau BUNUH!!
Tiurida Lily Anita
Matahari mulai tenggelam. Garis batas cakrawala berubah merah jambu. Seperti rona wajahku sekarang. Saat kuterima lamaranmu.
Sulung Lahitani Mardinata
GARIS WAKTU-"Cermin-cermin, siapakah wanita paling cantik di dunia?" "Tentunya bukan kau, ratu." Cermin merefleksikan kerutan di wajahku.
Sulung Lahitani Mardinata
GARIS MERAH-"Mama, lihat. Aku sudah bisa membuat garis!" Si bungsu berlari mendekatiku sambil memperlihatkan pergelangan tangan yang diiris.
Istiadzah Rohyati Zakaria
SATU GARIS. Kupejamkan mata ketika menunggu garis itu muncul. Dan mataku kecewa, lagi. Ini satu garis kedua puluh lima yang muncul selama dua tahun. Lebih baik aku mati daripada berpisah dengannya.
Sulung Lahitani Mardinata
GARIS TINGGI-"Segini cukup?" "Oke!" Aku menatap tiang gantunganku dengan rasa puas.
Mistr Fjoz
"Dulunya bumi dan langit itu menyatu, hingga Tuhan membuat garis""Garis? garis apa kek?""Entahlah, tapi orang biasa menyebutnya cakrawala"
Kartika Kusumastuti
Oh tidak! Garis itu hampir datar. Denyut jantungmu semakin lemah. Bertahan ya, sayang. Kita akan segera melakukan operasi caesar untuk mengeluarkanmu.
Mistr Fjoz
Ku hela nafas panjang, ku coba membayangkan jembatan namun buyar. Tapi show must go on, sirkus sudah dipadati penonton, segaris tali ini ttp harus kulewati dengan satu roda.
Digen Yuana Sakti Ariansyah
Dan tidak melewati garis. Bandar kecewa. Ia tertawa. Tetap 1-0 untuk tim yang hartanya ia pertaruhkan semua.
Kartika Kusumastuti
Kertas-kertas berserakan di mejaku. Sudah berapa banyak garis yang kutulis? Lama-lama aku bisa gila sebelum ujian menulis kanji besok lusa. Aarrgh!!
Mel Puspita
PENGGARIS BESI itu gemetaran di tangan ayah. Aku tak kalah ketakutan. Kertas ujian bernilai D di dalam tasku juga keringatan.
Mel Puspita
GARIS HORISON PANTAI • Langit dan laut bertemu untuk bercumbu.
Mel Puspita
GARIS USIA • kuambil benang dan jarum, kujahit kening dan ujung mataku perlahan.
Mel Puspita
GARIS FINISH • Malaikat Maut menungguku.
Mel Puspita
JARAK • Bagi semut 30 senti itu seperti jarak hatiku dan hatimu. Melelahkan.
Mel Puspita
dI LINI MASA • aku dan kau bertemu dan berpisah. Sentuh, kecup, perbincangan virtual, emosinya sangat real.
Ari Ta
Pelukis muda itu hanya menggambar garis dan garis, penikmat seni terkagum-kagum, aliran baru! berbakat!Sang Maestro tertunduk, hanya garis!
Ari Ta
Trend baju kotak-kotak mulai menepi, yang jadi trend saat ini, garis-garis ala selebriti dan politisi yang korupsi. Bui.
Nina Ummu Sekar Kita begitu dekat. Segala kata ikut senyap, tak ada yang berebut tempat. Bahkan titik dan garis takdir pun menguap. Ombak-ombak rindu menghantam dahsyat.
Nina Ummu Sekar
Mentari tertawa sumringah. Pendar cahayanya menampak garis-garis pudar. Disapa seperti itu, embun pun mulai malu-malu. "Ijinkan aku memimpikanmu..."
Niar Ningrum
"sayang, kok miring eyeliner nya seh" sambil hapus pake kapas di kamar mandi cowok.
Sari Widiarti
jng salahkan timnas! Salahkan HAKIM GARIS yg tak adil!
Latree Manohara
POSITIF. Dua garis merah. Oh, sial! Aku keduluan seseorang menulis fiksimini tentang hamil!
Mistr Fjoz "
kini aku sadar tidak ada yang absolut. Bahkan kata garis pun dibentuk dari beberapa lengkungan"
Mistr Fjoz
"hahaha..jika ini ttg konspirasi kau salah orang. Prinsip layaknya garis pada thorcalisnya. Dia tak akan terpengaruh sebelum kau patahkan punggungnya,hahaha.."
Mel Puspita
SEPARATION • Ia sedang merentang jarak. Membiarkan batas menggaris tetap di sana. Memisahkan dirinya dan aku.
Nurusyainie Bt Maesi
Cemburu. Marah. Pertengkaran. Saling menyakiti. Lalu palu hakim menentukan nasib perkawinan. Rumah yang kita tinggali bersama terlihat ada garis demarkasi.
Mistr Fjoz
Seketika garis pantai menjauh seiring naiknya garis ombak yang yang melambung kearahku, Aku tak kuasa berspekulasi hingga terdengar teriakan... "Tsunamiii..!!"
Nurusyainie Bt Maesi
Terbangun dari tidur panjang. Dia merasa sangat lapar. Keluar goa, hendak ke kota. Tiba-tiba dia merasa sangat asing. Dipandangi pitis garis (uang) di tangannya yang kini tak laku lagi.
Carolina Ratri
Garis-garis wajahnya semakin jelas, ketika kuukirkan pisau lipatku yang menjejakkan warna merah.
Lianny Hendrawati
Garis merah membayang samar di wajah cantikmu. Duhai, apa gerangan yang terjadi padamu?
Nurusyainie Bt Maesi
Besok ujian. Kepalaku terkulai di atas buku tebal berjudul Garis-Garis Besar Haluan Negara. Aku tertidur!
Nina Ummu Sekar
Peluhmu terjatuh, "Tusss.. "butirannya berkejaran basahi sepotong ubin kuno. lalu mengalir, tersendat-sendat menyusuri garis-garis hitam yang menggurat setiap sisi.
Niar Ningrum
"Aku cukuuuupppp...." sudah bosan untuk membuat garis marka menuju hatimu
Luluk Ubaidah
Sudah pertemuan yang kesekian kali dengannya. Tapi tetap, bibirnya membentuk garis. Belum kudapatkan senyum itu.
Rini Bee Adhiatiningrum
GARIS KERAS. Ia menyebutku 'pengantin'. Akulah yang terpilih. Tugasku masuk ke dalam hingar bingar pesta dan menekan tombol merah di dadaku.
Sari Widiarti
semua sudah selesai, kita semua pemenang. bersama-sama memasuki GARIS FINISH
___
Cantik, ya? Fiksimini terakhir ditutup dengan manis sekali. Dan lembut. Terima kasih, semuanya. Senang bermain fiksimini bersama kalian. Hayo, yang belum ikutan siapa? Ngacung! Rabu depan harus ikutan, ya! Harus! Soalnya hanya sehari aja mulai Rabu depan, lho! Tenang, kita ga akan dibilang "selingkuh" dari flashfiction, kok :D
--------------------------------------------
Mel Puspita
• So Dead •Segaris benang tipis melintang di pikiranmu. Saat ku melintas dengan kecepatan tinggi, kepalaku menggelinding dengan suara aneh.
Rieya MissRochma
Garis ini terasa sekali memisahkan kita perlahan. Tak mau mengerti perasaan saling mencinta antara kita. Garis ini semakin menebal. Saat kita mengabarkan pada dunia bahwa aku kakak laki-lakimu, mencintaimu layaknya pria dan wanita, adik iparku.
Helda Fera Puspita
Semua garis-garis, dari kemarin sampai siang ini, hanya garis-garis. Kini, hidupku penuh garis-garis. Sejak mereka menemukan pisau yang saat kubuang penuh dengan lumuran darah. Sejak mereka mengatakan identitasku ada pada pisau itu.
Mel Puspita
WRITER's BLOCK - Huruf-huruf terpenjara dalam garis-garis kertas. Seketika jemariku lumpuh.
Mel Puspita
GARIS KETURUNAN - aku tak tahu harus memanggilnya ayah atau kakek.
Sari Widiarti
Nadimu hanya menampakan garis yang tak pernah bisa berubah. garis itu berubah menjadi menjadi jurang yang memisahkan cinta kita. berubah menjadi garis kematian.
Carolina Ratri
Aku ingin menjadi alasan bibirmu membentuk garis busur melengkung ke atas.
Carolina Ratri
Lucu. Kuperhatikan monitor di samping Kakek. Tadi ada garis naik turun. Sekarang lihat! Kabel di sampingnya aku cabut. Dan tiba-tiba ada garis yang panjang sekali muncul. Mainan yang lucu!
Ari Ta
Buku panjang mulai terisi. Dia lagi! Ku lempar baju biru bergaris, sel 7, next!
Sari Widiarti
Dua garis muncul. Kamu tersenyum. Aku hamil Mas!
Ari Ta
Ku pegang wajahku lalu wajahnya, bedanya hanya di garis, Ibu.
Digen Yuana Sakti Ariansyah
Aku tak lebih dari sekedar penggaris untukmu. Aku hanya kamu manfaatkan untuk mengukur kesalahanku. Kesalahan yang aku ciptakan tanpa sengaja saat kamu menerka sentimeter demi sentimeter kesombonganmu. Dan aku penggaris besi, aku bisa melukaimu dengan caraku.
Ari Ta
Rumah besar itu harus di kosongi, pagar yang tinggi itu, di pagari lagi dengan garis polisi.
Digen Yuana Sakti Ariansyah
Garis waktu. 140 karakter dimana aku mengungkapkan isi hatiku. Twitter.
Istiadzah Rohyati Zakaria
Aku baru saja datang, ketika garis-garis indah yang berlikuk itu membentuk sebuah nama di papan pengumuman. Aku tersentak, mengapa harus aku?
Mel Puspita
ABADI • Untung sudah kugurat lebih panjang lagi garis hidup di telapak tanganku. Aku segera kembali bangkit dari liang kubur.
Carolina Ratri
--------------------------------------------------------------------- GARIS MATI! "Yak! Selesai tidak selesai, dikumpulkan!" teriak guru pengawas ujian UAN. Sial! Aku belum selesai menyalin!
Na Fatwaningrum Adianto
SELENDANG. garis lengkung warna warni kembali muncul dari langit. dengan tergesa aku berlari menuju kali. selendang ini harus segera ada di sana, agar kau bisa kembali.
Rini Bee Adhiatiningrum
TERHENTI. Garis ini dipastikan berhenti di aku. Saat aku membaca kertas keparat itu. Yang menyatakan kalau aku lelaki infertil.
Rini Bee Adhiatiningrum
DUA. Garis merah dua. Sial! Aku kehilangan pekerjaan.
Carolina Ratri
----|----|----|----- .... "apa yang sedang kaulakukan?" .... "Oh, tak ada. Aku hanya sedang memainkan garis nasib seseorang." .... ~Di satu ujung dunia, seorang bapak dengan 8 anak mati kecelakaan tertabrak kereta~
Helda Fera Puspita
Awalnya banyak semut abu-abu, lalu hanya garis putih panjang ditengah layar hitam pekat. Ah, TV rusak!
Matris Londa
Memang benar aku cinta kepadamu. Tapi garis keras dalam keturunan kami tak pernah mengijinkan perselingkuhan. Maaf, kau harus mati.
Hana Sugiharti
Entah untuk keberapa kalinya aku menemukan garis baru kemerahan disekujur tubuhku, bekas sapu lidi. Terus bertumpuk diatas garis yang lama. Aku ini manusia bukan kasur!
Ari Ta
Garis pantai mendadak sepi. Penjaga pantai berlari kesana kemari. Ikan pemangsa itu masih menunggu. Kamu.
Ari Ta
Tarik garis lurus, di sini lalu di sini.tok..tok..tok! ayo semua liat ke papan tulis! Di warnai jangan lupa!
Istiadzah Rohyati Zakaria
Aku suka ketika ia mengenakan kemeja garis-garis andalannya. Meski lusuh dan kumal, ia tetap gagah. Ialah suamiku, yang berjuang mencari nafkah di tengah tumpukan sampah.
Ranny Afandi
Garis senja kian memudar, berganti malam. Dan aku selalu setia menunggumu di dermaga ini, kekasih yang hilang.
Helda Fera Puspita
Mereka menyebutku golongan garis keras, biarlah. Hanya ada satu tujuan dalam hidupku. Ibu jariku siap memencet tombol yang terhubung dengan kabel-kabel yang melilit dadaku. Semenit kemudian hanya teriakan orang-orang di mal ini yang kudengar.
Ari Ta
Ruangan ini serba putih. Matanya nampak seperti garis lurus. tangispun pecah. "diam! aku ngantuk!
Matris Londa
Huruf i. Garis, titik di kepala! Garis, titik di kepala! Ah, anakku, bahkan di usiamu yang ke dua puluh ini, hanya huruf itu yang kau kenal.
Mistr Fjoz
Ku genggam crayon merah, lalu garis garis garis! aku tak merasa perlu menggambar gunung & burung seperti anak TK lainnya. Tidak ada yg lebih indah dr garis merah darah di tubuh setiap korbanku
Mistr Fjoz
Ia seolah enggan menatapku, peramal yg meraba-raba garis tangan lalu merasa tau segalanya. ahh.. andai kcelakaan itu tak prnah trjadi, aku tentu masih mempunyai tangan
Ari Ta
Kamu ambil yang disana. Aku ambil yang disini. Tarik garis batas. Kita sama-sama jadi raja.
Carolina Ratri
"Hey! Apa yang kamu lakukan? Belum sampai di garis finish!" Kuayunkan pecut. Kamu terlonjak, lalu merangkak tertatih. Aku terbahak puas. Aku memegang kendali atasmu.
Niar Ningrum
"Mau main-main dia, sama aku!!" dengan tatapan sinis sambil liat dia kesakitan, diambang garis hidup dan mati.
Ranny Afandi
Garis-garis putih itu menghiasi tubuhku dengan indahnya. Dan diriku semakin tidak percaya diri untuk bercinta denganmu. Kali ini, kuremangkan cahaya kamar agar kamu tak melihat garis-garis itu. Selulit sialan!
Na Fatwaningrum Adianto
PANEN. Garis khatulistiwa ini membuat kita kaya. Panen keringat bisa untuk mengairi seluruh sawah
Sari Widiarti
Garis itu muncul,, SATU! Indonesia menang!
Niar Ningrum
"Coba liat !! dia lagi dikamar sama tuannya" sambil nunjuk kamar dan dapur yang tanpa garis batasan
Niar Ningrum
"Aaah lagi-lagi dia main belakang sama si anabella" gerutu selingkuhannya. Bener-bener sudah melewati garis kesabaran "aarrgghhhhh belllaa....."
Rini Bee Adhiatiningrum
TELAT. Testpack menunjukkan dua garis. Aku galau. Laki-laki yang mana yang kumintai pertanggungjawaban.
Rieya MissRochma
Garis kerutan ini menyamar. membuat aku tidak kalah sama putriku. untung ada make-up.
Nunung Nurlaela
"Hore... anakku sudah pintar membuat garis vertikal dan horizontal!"
Nunung Nurlaela
Garis-garis halus pada wajahmu sungguh membuatku kagum. kagum dengan ketulusanmu mengasuh anak yang bukan darah dagingmu. sampai kau tak punya waktu untuk merawat wajahmu.
Rini Bee Adhiatiningrum
SURGERY. Garis itu menghilang. Wajahku bagaikan böneka barbie.
Sari Widiarti
Mundur dari garis polisi!. Cintaku mati karena kau BUNUH!!
Tiurida Lily Anita
Matahari mulai tenggelam. Garis batas cakrawala berubah merah jambu. Seperti rona wajahku sekarang. Saat kuterima lamaranmu.
Sulung Lahitani Mardinata
GARIS WAKTU-"Cermin-cermin, siapakah wanita paling cantik di dunia?" "Tentunya bukan kau, ratu." Cermin merefleksikan kerutan di wajahku.
Sulung Lahitani Mardinata
GARIS MERAH-"Mama, lihat. Aku sudah bisa membuat garis!" Si bungsu berlari mendekatiku sambil memperlihatkan pergelangan tangan yang diiris.
Istiadzah Rohyati Zakaria
SATU GARIS. Kupejamkan mata ketika menunggu garis itu muncul. Dan mataku kecewa, lagi. Ini satu garis kedua puluh lima yang muncul selama dua tahun. Lebih baik aku mati daripada berpisah dengannya.
Sulung Lahitani Mardinata
GARIS TINGGI-"Segini cukup?" "Oke!" Aku menatap tiang gantunganku dengan rasa puas.
Mistr Fjoz
"Dulunya bumi dan langit itu menyatu, hingga Tuhan membuat garis""Garis? garis apa kek?""Entahlah, tapi orang biasa menyebutnya cakrawala"
Kartika Kusumastuti
Oh tidak! Garis itu hampir datar. Denyut jantungmu semakin lemah. Bertahan ya, sayang. Kita akan segera melakukan operasi caesar untuk mengeluarkanmu.
Mistr Fjoz
Ku hela nafas panjang, ku coba membayangkan jembatan namun buyar. Tapi show must go on, sirkus sudah dipadati penonton, segaris tali ini ttp harus kulewati dengan satu roda.
Digen Yuana Sakti Ariansyah
Dan tidak melewati garis. Bandar kecewa. Ia tertawa. Tetap 1-0 untuk tim yang hartanya ia pertaruhkan semua.
Kartika Kusumastuti
Kertas-kertas berserakan di mejaku. Sudah berapa banyak garis yang kutulis? Lama-lama aku bisa gila sebelum ujian menulis kanji besok lusa. Aarrgh!!
Mel Puspita
PENGGARIS BESI itu gemetaran di tangan ayah. Aku tak kalah ketakutan. Kertas ujian bernilai D di dalam tasku juga keringatan.
Mel Puspita
GARIS HORISON PANTAI • Langit dan laut bertemu untuk bercumbu.
Mel Puspita
GARIS USIA • kuambil benang dan jarum, kujahit kening dan ujung mataku perlahan.
Mel Puspita
GARIS FINISH • Malaikat Maut menungguku.
Mel Puspita
JARAK • Bagi semut 30 senti itu seperti jarak hatiku dan hatimu. Melelahkan.
Mel Puspita
dI LINI MASA • aku dan kau bertemu dan berpisah. Sentuh, kecup, perbincangan virtual, emosinya sangat real.
Ari Ta
Pelukis muda itu hanya menggambar garis dan garis, penikmat seni terkagum-kagum, aliran baru! berbakat!Sang Maestro tertunduk, hanya garis!
Ari Ta
Trend baju kotak-kotak mulai menepi, yang jadi trend saat ini, garis-garis ala selebriti dan politisi yang korupsi. Bui.
Nina Ummu Sekar Kita begitu dekat. Segala kata ikut senyap, tak ada yang berebut tempat. Bahkan titik dan garis takdir pun menguap. Ombak-ombak rindu menghantam dahsyat.
Nina Ummu Sekar
Mentari tertawa sumringah. Pendar cahayanya menampak garis-garis pudar. Disapa seperti itu, embun pun mulai malu-malu. "Ijinkan aku memimpikanmu..."
Niar Ningrum
"sayang, kok miring eyeliner nya seh" sambil hapus pake kapas di kamar mandi cowok.
Sari Widiarti
jng salahkan timnas! Salahkan HAKIM GARIS yg tak adil!
Latree Manohara
POSITIF. Dua garis merah. Oh, sial! Aku keduluan seseorang menulis fiksimini tentang hamil!
Mistr Fjoz "
kini aku sadar tidak ada yang absolut. Bahkan kata garis pun dibentuk dari beberapa lengkungan"
Mistr Fjoz
"hahaha..jika ini ttg konspirasi kau salah orang. Prinsip layaknya garis pada thorcalisnya. Dia tak akan terpengaruh sebelum kau patahkan punggungnya,hahaha.."
Mel Puspita
SEPARATION • Ia sedang merentang jarak. Membiarkan batas menggaris tetap di sana. Memisahkan dirinya dan aku.
Nurusyainie Bt Maesi
Cemburu. Marah. Pertengkaran. Saling menyakiti. Lalu palu hakim menentukan nasib perkawinan. Rumah yang kita tinggali bersama terlihat ada garis demarkasi.
Mistr Fjoz
Seketika garis pantai menjauh seiring naiknya garis ombak yang yang melambung kearahku, Aku tak kuasa berspekulasi hingga terdengar teriakan... "Tsunamiii..!!"
Nurusyainie Bt Maesi
Terbangun dari tidur panjang. Dia merasa sangat lapar. Keluar goa, hendak ke kota. Tiba-tiba dia merasa sangat asing. Dipandangi pitis garis (uang) di tangannya yang kini tak laku lagi.
Carolina Ratri
Garis-garis wajahnya semakin jelas, ketika kuukirkan pisau lipatku yang menjejakkan warna merah.
Lianny Hendrawati
Garis merah membayang samar di wajah cantikmu. Duhai, apa gerangan yang terjadi padamu?
Nurusyainie Bt Maesi
Besok ujian. Kepalaku terkulai di atas buku tebal berjudul Garis-Garis Besar Haluan Negara. Aku tertidur!
Nina Ummu Sekar
Peluhmu terjatuh, "Tusss.. "butirannya berkejaran basahi sepotong ubin kuno. lalu mengalir, tersendat-sendat menyusuri garis-garis hitam yang menggurat setiap sisi.
Niar Ningrum
"Aku cukuuuupppp...." sudah bosan untuk membuat garis marka menuju hatimu
Luluk Ubaidah
Sudah pertemuan yang kesekian kali dengannya. Tapi tetap, bibirnya membentuk garis. Belum kudapatkan senyum itu.
Rini Bee Adhiatiningrum
GARIS KERAS. Ia menyebutku 'pengantin'. Akulah yang terpilih. Tugasku masuk ke dalam hingar bingar pesta dan menekan tombol merah di dadaku.
Sari Widiarti
semua sudah selesai, kita semua pemenang. bersama-sama memasuki GARIS FINISH
___
Cantik, ya? Fiksimini terakhir ditutup dengan manis sekali. Dan lembut. Terima kasih, semuanya. Senang bermain fiksimini bersama kalian. Hayo, yang belum ikutan siapa? Ngacung! Rabu depan harus ikutan, ya! Harus! Soalnya hanya sehari aja mulai Rabu depan, lho! Tenang, kita ga akan dibilang "selingkuh" dari flashfiction, kok :D
No comments:
Post a Comment