Saturday, 27 February 2016

TUJUH JURUS MENGEMBANGKAN FIKSIMINI MENJADI FLASH FICTION


Memang bisa?

Tentu saja bisa. Fiksimini dan flash fiction pada dasarnya adalah dua hal yang sama -- cerita padat. Keduanya lebih pendek dari cerpen. Keduanya pun hanya melibatkan satu kejadian dalam satu ruang. Perbedaan terletak pada jumlah kata. Flash fiction lebih luas dibanding fiksimini. Jika kita mengenal fiksimini hanya terdiri dari beberapa kata, maka flash fiction memiliki jumlah kata tertentu yang lebih banyak. 

Banyaknya persamaan, sangat memungkinkan keduanya untuk saling dikaitkan. Flash fiction bisa dipadatkan menjadi fiksimini dan sebaliknya. Fiksimini pun bisa dikembangkan menjadi flash fiction. Kuncinya terletak pada penambahan jumlah kata. Sesederhana itu sebenarnya.

Mengembangkan fiksimini menjadi flash fiction artinya sedikit memperluas ruang cerita dan konflik. Tentu tanpa menjadi panjang lebar. Tetap pada keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki keduanya. Pada dasarnya fiksimini bisa dijadikan sebagai premis cerita untuk flash fiction.

Menurut KBBI, premis diartikan sebagai kalimat atau proposisi yg dijadikan dasar penarikan kesimpulan di dalam logika. Artinya fiksimini yang ada menjadi acuan pengembangan menjadi flash fiction yang akan ditulis. 

Untuk mempermudah mengembangkannya, berikut jurus sederhana yang bisa dilakukan.

1. Memilih
Pilihlah fiksimini yang sesuai dengan pilihan. Dalam artian ide yang menurutmu menarik. Pun tema yang disukai dan kuasai.

2. Menyempurnakan 
Fiksimini sebagai premis cerita sudah pas. Namun perlu disempurnakan menjadi versi penulis sendiri. Tujuannya untuk mempermudah saat proses menulis.

3. Menganalisis 
Ide dasar, tokoh, alur, dan ending harus dianalisis secara sederhana. Hanya sekadar untuk mengetahui arah penulisan agar tidak melenceng dari fiksimini tersebut.

4. Mengonsep 
Ending flash fiction perlu dikonsep terlebih dahulu. Tulis beberapa konsep, lalu pilih yang menurutmu paling berpotensi memberikan ledakan.

5. Membuka
Membuka flash fiction tidak harus sama persis dengan kalimat pertama fiksimini. Berusahalah kreatif. Bukalah tulisan dengan hal-hal yang membuat penasaran.

6. Menulis
Mulailah menulis dengan isi tulisan yang berkebalikan dengan ending dengan tetap berpegangan pada fiksimini yang dipilih. Giring supaya pembaca pada akhirnya terkecoh.

7. Membaca ulang
Manfaatnya untuk mengetahui kekurangan. Bisa saja tentang EYD, batas jumlah kata, alur, logika cerita, dan kesesuaian isi dengan fiksimini yang dikembangkan.

Demikian. Semoga bermanfaat. Ada yang punya jurus lain? Mari berbagi!

Referensi
1. Tentang Fiksimini --> https://en.m.wikipedia.org/wiki/Fiksimini
2. Flash fiction --> https://id.m.wikipedia.org/wiki/Flash_fiction#/search
3. Premis --> http://kbbi.web.id/premis
4. Contoh --> https://bianglalakata.wordpress.com/2013/04/15/perempuan-yang-merindukan-perempuan-di-pelabuhan/

No comments:

Post a Comment

Followers

Socialize

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *