Sunday, 31 January 2016

7 Jurus Memadatkan Flash Fiction



Memadatkan flash fiction itu sangat sulit!

Siapa bilang? Ah! Pasti yang bilang seperti itu adalah orang-orang yang terlalu sayang dengan flash fiction yang sudah susah payah ditulisnya. Saking sayangnya, sampai-sampai berat rasanya untuk melepas sekadar satu atau dua paragraf. Alasan lainnya adalah adanya kebingungan menentukan bagian mana saja yang harus diubah atau dihilangkan.

Padahal sejatinya ada beberapa jurus yang bisa dilakukan untuk menjadikan flash fiction sebagai sebuah karya yang padat.
Apakah setiap flash fiction yang padat itu selalu bagus? Sebenarnya tidak seperti itu juga. Pemadatan dilakukan selain untuk memenuhi aturan persyaratan jumlah kata, tetapi juga sekaligus membuat flash fiction tidak melebar dari koridor yang seharusnya. Bagus atau tidaknya flash fiction tentu tergantung pada kemampuan penulis dalam mengolah ide dari tema dan menancapkan tulisan ke benak pembaca setelah membacanya.

Untuk bisa mencapai tahap ini, diperlukan kemampuan dalam mengeksekusi ide secara brilian melalui banyak latihan. Termasuk di dalamnya adalah kemampuan dan keterampilan untuk memadatkan flash fiction. Banyak jurus untuk memadatkan flash fiction yang bisa dijadikan acuan bagi penulis flash fiction.

Berikut ini adalah tujuh jurus memadatkan flash fiction:

1. Memastikan

Memastikan apa? Memastikan bahwa flash fiction sudah benar-benar selesai ditulis. Hal ini sangat penting karena akan ‘memaksa’ penulis untuk benar-benar menghentikan aktivitas menulisanya. Dampaknya adalah tidak akan ada lagi jalan bagi penulis untuk menambah panjang tulisan dan menjadi melebar.

2. Meneliti
Yang diteliti adalah flash fiction yang sudah selesai ditulis. Caranya yaitu dengan membaca flash fiction yang telah selesai ditulis secara teliti. Manfaat dari aktivitas ini di antaranya yaitu bisa menemukan hal-hal ‘aneh’ dalam flash fiction. Keanehan-keanehan tersebut terutama menyangkut logika cerita. Hal-hal ‘aneh’ tersebut ditandai untuk menuju langkah berikutnya.

3. Menentukan
Hal-hal yang harus ditentukan adalah bagian-bagian yang akan dibuang/dihilangkan. Bisa saja kata, kalimat atau paragraf. Tandai kalimat-kalimat yang jika dibuang tidak akan mengubah isi dan esensi flash fiction.

4. Membuang
Selain kalimat yang tidak efektif, hal lain yang harus dibuang dialog yang membuat cerita tidak bergerak maju. Pun dialog yang terlalu panjang lebar dan sudah disebutkan di dalam narasi. Dialog yang sesuai untuk flash fiction adalah singkat dan padat.

5. Mengganti

Deskripsi yang bertele-tele diganti narasi yang lebih padat dengan tetap mengacu pada prinsip show, don’t tell. Trik sederhananya yaitu dengan memperkaya diksi. Kekayaan perbendaharaan kata akan mempermudah dalam mengganti deskripsi menjadi narasi.

6. Mengulang
Membaca ulang tulisan yang telah dipadatkan mutlak dilakukan. Tujuannya untuk mendapatkan feel dari flash fiction yang telah dipadatkan. Setelahnya, ingat! Semakin sering membaca ulang flash fiction yang ditulis, akan semakin terasa letak kekurangannya. Bukan saja pada keterpaduan antarkalimat, tetapi juga hubungan sebab-akibat atau logika cerita.

7. Mengakhiri
Setelah yakin tidak ada lagi pertanyaan yang muncul di kepala saat membaca ulang flash fiction, saat itulah harus mengakhiri. Selanjutnya, menyerahkan flash fiction yang telah padat kepada pembaca.

Demikian tujuh jurus memadatkan flash fiction. Semoga bermanfaat.

Bagi teman-teman yang memiliki jurus tambahan, mari berbagi!

Referensi:

1. Ciri Kalimat Efektif > http://www.rumpunnektar.com/2014/02/ciri-ciri-kalimat-efektif-dan.html
2. Tips Membuat Dialog > http://lomba-menulis.com/tips/cara-menulis-flash-fiction/4/
3. 10 Flash Fiction Writing Tips > http://bethestory.com/2010/06/18/10-flash-fiction-writing-tips

No comments:

Post a Comment

Followers

Socialize

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *