Kata kunci : Hujat
oleh Ariga Sanjaya
“Busuk!”
Aku ingin menyanggah, tapi kubatalkan.
“Katamu ingin berubah. Mana buktinya?”
“Aku... tak punya pilihan.”
Tawa getir menyesaki udara. “Kaupikir begitu? Lihat dirimu!”
Kususuri setiap jengkal tubuh. Tampan, seksi, muscle, begitu puji banyak orang.
“Jangan sia-siakan anugerah Tuhan.” Suaranya melembut, memaksaku merenung. Suara ketukan di pintu memutus pikiran.
“Tom, giliranmu,” tegur Ben. “Nyonya Lea di depan. Beri dia lap dance, ya.”
Kurapikan vest dan celana ketat berperekat velcro di paha. Berjalan pelan menuju panggung dengan sebatang besi panjang menjulang. Lampu terang menyorotku. Suara Ben memberi pengantar.
“Kita sambut lelaki kita malam ini, Toooomm!”
Musik menghentak, aku menggeliat, sebelah hatiku menangis.
***
No comments:
Post a Comment