Sunday, 7 June 2015

Sharing: Apa Ending Favoritmu?

Credit


Siang teman-teman MFF ^^

Sudah baca buku apa saja bulan ini? Berapa banyak? Atau berapa tebal bukunya? Terkadang membaca buku memang bukan masalah berapa banyak tapi juga berapa tebal ha ha ha ....

Penasaran nggak hari ini PIC ‪#‎KamisSharing‬ mau bahas apa? Ya udah, biar nggak penasaran kita langsung sharing aja yak (kayak ada yang pengin tahu aja :p

Teman-teman MFF tahu kan, dalam cerita fiksi ada tiga jenis ending
1. Happy ending: cerita yang diakhiri dengan penyelesaian berakhir bahagia. Contoh: Cinderella
2. Sad ending: cerita yang diakhiri dengan penyelesaian berakhir sedih. Contoh: Carrie
3. Open ending: cerita yang diakhiri dengan penyelesaian yang diserahkan pada benak pembaca. Contoh: Film horor suka memakai open ending seperti The Ring (Jeoang), One Missed Call (Jepang), dll.

Nah, di antara ketiga ending ini, mana yang paling teman-teman MFF sukai? Sebutkan alasannya dan judulnya. Happy sharing *\^^/*



Donna Imelda
Selalu suka happy ending, apalagi kalau roman. Abis baca atau nonton suka senyum-senyum bahagia gitu xi xi xi. Eat, love and pray contohnya.  Happy ending itu memberi perasaan happy, karena kadang kita larut dengan tokohnya dan masuk dalam alam bawah sadar kita inginkan tokoh tersebut finnaly bahagia.

Latree Manohara 
Belum baca sama sekali. Oh, kalau itu suka yang open.

Neida Camelia 
Yang happy ending paling suka, kayak kasih motivasi kalo setiap persoalan itu akan berakhir bahagia #tsaah

Risa Nuraini 
Paling suka sama open ending, yah walaupun sering bikin gemes -,- Selain itu aku suka sama sad ending xD

Rinrin Indrianie 
Baru selesai baca Kafka on the shore-nya Murakami dan sekarang lagi baca novelnya Jonas Jonasson. Aku suka yang open ending dan bikin mikir hehehe.

Muhammad Fatoni 
Never ending aja deh karena setiap kali sebuah kisah berakhir aku jadi merasa kehilangan *baper *nangisdipojokan. Contoh lain open ending: serial Goosebumps semuanya berakhir ngaco, haha

Sari Widiarti 
Happy ending. Plisss, kehidupan nyata saya terlalu menyakitkan, akan terhibur dengan novel happy ending *tsaaah* :)))

Junioranger Sarif 
Happy ending - Perahu kertas. 
Terus Open Ending - Daun Yang Jatuh Tak Pernah membenci angin.

Mel Puspita 
Baca beberapa novel thriller dan baca ulang roman PAT.

Aku suka semua jenis ending cerita asal sesuai plot. Ide dan plot cerita bagus tapi diakhiri dengan ending yang nggak cocok ya jadi jelek. Yang pasti aku nggak suka dengan jelang ending yang: tiba-tiba atau tahu-tahu atau ternyata hanya.

Sudah kupastikan jadi anti klimaks dan menyebalkan.

Harie Khairiah 
Yang ketiga, bikin penasaran dan berimajinasi, tapi sad ending bikin cerita sulit dilupakan seperti film korea The Wedding Dress.

Eva Sri Rahayu 
Happy ending

Isyia Ayu 
Suka semua, walaupun sad ending suka bikin sebel. Terakhir baca novel Kepada Apakah dan masih mikir sampe sekarang ending-nya apa. Contoh: Kepada Apakah itu karyanya Afrizal Malna.

Isti'adzah Rohyati 
Aku suka yang ketiga. Pernah baca buku yang menurutku (hampir) sempurna; tokohnya baik-baik semua, meski ada peran antagonis, tapi tertutup dengan peran-peran pro yang lain. Konflik berjalan dengan baik, dan penyelesaiannya pun jauh lebih baik daripada konfliknya. Akhir cerita semua bahagia, nggak ada yang terluka. Buatku, yang kayak gini malah kayak "nggak hidup". Semua seperti setting-an, ya namanya aja fiksi, ya, semua bisa aja terjadi tanpa kebetulan. Tapi rasa-rasanya jadi hambar. Padahal aku pas baca bukunya itu pake drama, nangis berkali-kali. Begitu ending, bahagia semua, aku kayak NGGAK SETUJU. 

Lalu aku mikir. Apa aku ini iri ya sama kebahagiaan orang lain?

Oh ya aku lagi baca Silkworm. Bulan ini baru baca dua buku aja. Btw, buku yang kumaksud dengan (hampir) sempurna di komen atas adalah Sabtu Bersama Bapak. Kalau yang open ending yang aku suka buku-buku horor macam Goosebumps.

Rahmah 'Suka Nulis' Chemist
Nomer dua. Lebih membekas di relung hati ... #tsaaaahhhh. Contohnya Ketika Mas Gagah Pergi, Melukis Hati, Surga yang Terlarang, dan masih banyak lagi

Tara Orian 
Aku suka ending yang nomor 1 dan 2, karena nasibnya sudah jelas. Aku nggak suka ending nomor 3, karena digantung itu nggak enak. #lah *kok mengandung curcol*

Jean Rosa Aipassa 
Seneng nulis ke-3nya tapi lagi coba-coba bikin cerita yang ending terserah pemikiran orang bagaiman (ke-3). Kayaknya tuh gimanaaa ... gitu, membekas terus di pikiran orang jadinya nggak cepet dilupakan.

Caroline Adenan 
Aku tipe orang yang suka no.1. Suka aja yang ending-nya hepi-hepi.

Rini Bee Adhiatiningrum 
Supaya saya bisa tidur nyenyak suka yang happy ending. Kalau yang open ending suka kebawa mimpi dan mimpinya malah bikin cerita sendiri.

Hani S 
Aku suka yang 1 dan 3, nggak terlalu suka yang sad ending, rasa kecewanya suka kebawa tidur, he he. Lagi baca ulang Supernova yang pertama (Ksatria, Puteri dan Bintang Jatuh), entah masuk kategori mana cerita kompleks itu. Agak nggak jelas kondisi akhir Ferre dan Supernova nya (Diva). Dhimas & Ruben pun entah gimana kelanjutannya, tapi di bayangkan saja mereka bahagia semua, masuk kategori Happy ending berarti ya

Lukman Hambali 
Tergantung mood kali ya, klo lagi mellow suka yang sad ending, tapi kebanyakan baca yang happy ending.

Lailaturrahmi 'Ami' 
Belum banyak baca buku sebulan ini. Hu hu. 
Saya suka aja ketiga tipe ending tsb, asalkan ceritanya bisa dinikmati. Kadang ending yang tragis itu justru terkesan natural dan cocok untuk tipe cerita tertentu. Kayak Flowers for Algernon, sedih tapi aku lega bacanya. Happy ending juga nggak selalu membosankan, asalkan proses menuju ke sana enak diikuti.

Yang jelas open ending bikin aku gregetan dan sibuk menebak-nebak apa yg dimaksud pengarangnya.
Aku paling suka happy ending *aduh, sebenarnya sulit untuk memilih :D*

Ariga Sanjaya 
Belum ada buku yang selesai bulan ini.... Hiks. Kalau ending sih senangnya yang nggak bahagia, bikin menghela napas. Kadang suka juga dengan yang ending-nya terbuka, masih menyisakan sedikit ruang imajinasi. Buku terakhir yang aku lahap adalah Prey - Michael Chrichton. Ceritanya tentang sekelompok ilmuwan dengan eksperimen ilmiah yang berakhir bencana: sejenis organisme yang mereka kembangkan berubah menjadi predator yang memangsa siapa saja. Pada akhir cerita, organisme itu bisa dimusnahkan, tapi istri tokoh utama mati.

Junioranger Sarif 
Sebenernya nggak mengkotak-kotakan, karena sebenernya semua cerita apapun ending-nya akan coba kulahap. Hi hi hi. Tapi berhubung 2 novel tadi masih membekas di benak jadi ya suka aja *jawaban macam apa ini

Jiah Al Jafara 
Saya paling suka happy ending, Miss. Ya semua orang tentu suka dengan kebahagiaan. Tapi, di sisi lain saya juga lumayan suka dengan dua ending lain. Sad ending karena ya harusnya memang begitu. Kalau dipaksa happy, malah banyak logika yang bolong. Kalau open ending, kadang ya kita suka berimajinasi sendiri. Ibarat kata ending suka-suka gue. Intinya sih saya suka cerita yang ber-ending darapada setengah jalan hahaha #Eh
tapi sebulan ini belum ada buku yang hatam.

Fitrina Akeda 
Sebenarnya suka yang happy ending, namun open ending juga bikin greget, sih.

Ara 
Kalau ending, kayaknya saya suka yang open ending dan sad ending.

Dian Farida Ismyama 
Bulan ini baru menyelesaikan Cemburu itu Peluru sama kumcer Perkara Mengirim Senja. Aku lebih suka yang happy ending, tapi open ending bolehlah untuk genre selain romance :)

1 comment:

Followers

Socialize

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *