Saturday 21 February 2015

Review Buku: Dunia di Kepala Alice dan Kisah-Kisah Lainnya



Oleh: Red Carra

Judul: Dunia di Kepala Alice dan Kisah-Kisah Lainnya
Penulis: Ucu Agustin
Desain Sampul: M Roniyadi
Tata Letak Isi: Rahayu Lestari
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

***

Blurb

Di antara penulis muda, Ucu Agustin adalah salah satu favorit saya. Cerpennya adalah dongeng dengan perkara kontemporer, yang mengaburkan batas antara dunia khayal dan nyata, mitos dan modernitas, dunia kanak dan dewasa.

- Ayu Utami, penulis

Kita sering melawan mitor-cerita besar yang dibangun atas dasar relasi kuasa-untuk merebut hidup yang lebih baik hari ini. Namun, Mitologi Yunani menjadi salah satu riwayat dewa-dewi yang paling populer dan dirujuk begitu banyak pencerita serta perupa modern di seluruh dunia, juga sampai hari ini. Ucu Agustin, salah satunya. Yang istimewa dari cerita pendek Ucu adalah cara dia meramu mitor dengan astronomi mutakhir, teknologi, dan misteri. Alur cerita pun menjadi tak terduga.

- Linda Christanty, penulis

Di ‘tangan’ Ucu Agustin, dunia menjadi demikian luas, namun sekaligus renik. Ia, sebagai pengarang, telah mengawetkan kebebasan jiwa kanak-kanaknya – cara yang didambakan banyak kreator – mengembara di antara yang nyata dan khayali. Oleh karenanya, diam-diam Ucu telah memperkaya khazanah dongeng melalui bahasa dewasa dengan pelbagai keganjilan yang memesona: cerita-cerita yang tak merasa bersalah.

- Kurnia Effendi, cerpenis

***

Review

Buku ini merupakan kumpulan cerpen karya Ucu Agustin. Beberapa di antaranya pernah dimuat di berbagai media nasional, seperti di Femina, Suara Merdeka, Koran Tempo, dan lain-lain.

Berisi 11 cerita pendek, yaitu:

  • Vacuum Cleaner
  • Dunia di Kepala Alice
  • Origins
  • Giring Angin
  • Ismael Penjahit Hati
  • Kisah Seorang Perempuan yang Bertemu Roh, Semalam
  • Penelan Cahaya
  • Lelaki yang Menetas di Tubuhku
  • Mengapa Kau Menari, Pierr?
  • Indigo
  • Amoretti, Kisah Labu yang Jatuh Cinta pada Serigala

Kalau kamu penggemar cerita-cerita pendek kontemporer, buku ini very recommended untukmu :)

Kesebelas cerita pendek ini memadukan antara gaya bercerita ala dongeng, dengan gaya bercerita kontemporer. Benar-benar membutuhkan imajinasi yang sangat liar untuk bisa menikmati setiap ceritanya. Saya sarankan, untuk mengosongkan pikiran dulu sebelum membaca. Jangan berharap bisa menebak arah cerita, atau berusaha memprotes plot dan alur cerita sebelum menyelesaikannya. Hahaha, serem amat. Tapi itu betul. Dalam beberapa cerita saya berusaha memprotesnya secara logika. Tapi ya, saya kalah. Seharusnya baca aja dengan mengalir. Jangan menganalisisnya sebelum selesai. Dan oh, jangan mempergunakan nalar orang dewasa saat membacanya ya. Kamu harus sedikit berimajinasi layaknya anak kecil yang dibacain dongeng. Karena ya, seperti yang sudah disebutkan, ceritanya merupakan ramuan antara dongeng dan realita hidup zaman sekarang. Akan sangat memusingkan jika kita mencerna cerpen-cerpennya dengan nalar orang dewasa yang kadang sangat kaku.

Jadi, ada berapa cerpen yang saya favoritkan di sini? Hmm, mari kita lihat.

Vacuum Cleaner’ berbicara tentang anak yang mengalami kekerasan dalam keluarga, di mana Ayah dan Ibu yang tak pernah putus bertengkar. Ending surealis pada cerpen ini membuat saya langsung jatuh cinta dan memutuskan untuk melanjutkan membaca.

Dunia di Kepala Alice’, sedikit banyak mengingatkan saya antara Perempuan Tua di Dalam Kepala punya Avianti Armand yang dipadu dengan Adila-nya Leila S Chudori.

Origins’ sangat menarik buat saya. Idenya benar-benar liar. Menceritakan tentang seorang manusia yang jatuh cinta dan dihamili oleh alien dari Planet Jupiter. Sangat futuristik sekaligus relatistis. Antara kepercayaan terhadap UFO dan sikap skeptis manusia diramu dengan pas di sini.

Ucu juga membahas mengenai lesbian dengan menganalogikannya sebagai ‘Lelaki yang Menetas di Tubuhku’. Sungguh, sudut pandang yang sangat berbeda dengan penulis kebanyakan.

Mengapa Kau Menari, Pierr?’ mengisahkan tentang seorang striptease pria. Seorang biseks, dan sebenarnya sudah ada dua orang yang mau menunggunya seandainya ia mau berhenti dari profesinya. Namun menari untuknya, adalah pencarian jati diri.

Indigo’, sudah bisa ditebak dari judulnya, bercerita mengenai anak indigo yang mempunyai kemampuan lebih ketimbang anak-anak kebanyakan.

Amoretti, Kisah Labu yang Jatuh Cinta pada Serigala’, bercerita tentang seorang lelaki bekas gay yang akhirnya berubah menjadi seorang nekrofil. Apa itu nekrofil? Sila google saja :)))

Yes, hampir semua cerita bikin saya jatuh cinta. Namun, tetap ada yang kurang. Saya kurang begitu mengerti plot di cerita ‘Giring Angin’, ‘Ismael Penjahit Hati’, ‘Kisah Perempuan yang Bertemu Roh, Semalam’, dan ‘Penelan Cahaya’. Dan iya, semuanya berada di tengah buku, jadi memang cukup membuat saya tersendat menyelesaikannya saat sudah di tengah. Fyuh banget.

Anyway, saat membaca buku ini, saya berhasil membuat beberapa flashfiction yang ide dasarnya terinspirasi oleh cerpen di sini. Buat saya memang sebuah cerita bisa dibilang bagus dan menginspirasi, saat kamu bisa menciptakan cerita lain saat atau tepat setelah kamu membacanya. Dan saya memang bisa menulis beberapa flashfiction setelah membaca ‘Dunia di Kepala Alice’ dan ‘Lelaki yang Menetas di Tubuhku’. Wuw!

Maka, buku ini saya rekomendasikan buat kamu. Penuh inspirasi, dan bisa menjadi referensi yang sangat oke kalau kamu ingin mempelajari gaya menulis yang baru.

Skor: Ada 4 dari 5 bintang yang saya punya.

No comments:

Post a Comment

Followers

Socialize

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *