Monday, 10 November 2014

Prompt #70: Batu-Asah dari Benua Australia

Halo, MFF-ers!
Selamat pagi! ^_^

Ada yang nungguin prompt? Hohoho... Tanpa berlama-lama ini dia prompter untuk minggu ini :D

Perhatikan cerita di bawah ini ya. Cerita ini diambil dari cerpen "Batu-Asah dari Australia" yang ditulis oleh Martin Aleida, yang pernah dimuat di Kompas Minggu tanggal 12 Februari 2012.



Pucuk cemara sudah merunduk menyongsong malam. Yang menunggu penjemputan sudah meninggalkan pekarangan dengan puji syukur setinggi langit. Tinggal aku sendiri yang masing mencangkung di pojok sambil terus melotot ke pintu pagar, berharap kalau-kalau ada yang mendekat. Yang ada cuma angin senja, menerbangkan bau rerumputan bercampur debu, memperberat kecemasanku.

"Mas Koyo," orang yang sebentar-sebentar melemparkan pandang ke arahku dari pagar kawat berduri, tiba-tiba menghampiri, merapat, membuatku tegak. "Saya Kiswoyo, masih ada hubungan darah dengan Mbak Uci," katanya menyebutkan nama akrab istriku. Aku merunduk dibuat ucapannya itu. Istri! Bisikku dalam hati. Ada duka di balik kata itu. "Sudah gelap. Kelihatannya dia tak bakalan datang. Kalau Mas tak keberatan, ikut saya saja. Nginap dulu di rumah saya. Tak jauh dari sini," sambungnya.

Cukup panjang ya? :D
Kalau mau baca cerita selengkapnya sih ada di sini. Tapi hati-hati, ntar malah bikin kamu nggak bisa move on dari cerita aslinya lho. Hahaha...

Nah, sekarang, perhatikan ketentuan cerita berikut ini.

  1. Lanjutkan cerita di atas menjadi sebuah flashfiction.
  2. Cerita lanjutan darimu tak boleh lebih dari 500 kata. Jadi penggalan cerita di atas sih boleh disalin ke ceritamu, boleh tidak. Tapi penggalan tersebut di luar 500 kata yang kamu buat. Jelas ya?
  3. Tidak boleh mengganti nama-nama tokoh.
  4. Genre bebas.
  5. Judul bebas.
  6. Tambahkan image/ilustrasi yang mendukung cerita pasti lebih asyik.
  7. Link postingan silakan ditulis dalam MisterLinky berikut ini.
Asik kan? Hohoho...
Selamat berimajinasi, teman-teman!