oleh : Maya Indah
Aku bahagia sekali. Akhirnya hari ini tiba juga. Aku telah merencanakan sebuah perjalanan dan makan malam romantis dengan suamiku di pantai. Sebagai new couple, belum sah rasanya kalau belum menikmati sunset bersama di pinggir pantai.
Kami berangkat ketika matahari sudah mulai condong ke barat. Angin berhembus lembut, mempermainkan rambut kami. Jika lancar, kami akan tiba di tujuan sebelum sunset. Cukup waktu untuk memesan makanan di restoran yang telah kami reservasi.
Mobil berkap terbuka yang dikendarai suamiku melaju dengan kecepatan sedang. Tiba-tiba, muncul sebuah mobil tepat di hadapan kami. Benturan pun tidak dapat terhindarkan.
Bruk!!!
“Aaah…!!!.” Aku menutup mata, memeluk suamiku dan menjerit sekuatnya.
Lelaki di sampingku hanya tertawa, sepertinya sangat menikmati ketakutanku, atau pelukanku… entahlah.
“Ya ampun, Indah. Jeritanmu sudah seperti mau diapain saja.” ujarnya.
Aku tidak memperdulikan ucapannya. Jantungku masih berdebar kencang.
“Lagian serunya naik bom-bom car kan emang kalau ditabrakin. Mana seru kalau hanya muter-muter saja” sambungnya.
Aku membuka mata dan nampak dia tersenyum lebar ke arahku. Aku melepaskan pelukanku.
“Dan lagi, aku jadi punya alasan untuk kamu peluk-peluk” ujarnya lagi sambil mengedipkan mata.
Huh! Dasar suami gak romantis! Orang lain bulan madu ke pantai, dia malah ngajak naik bom-bom car. Sudah tahu aku takut naik permainan ini. Buyar sudah khayalanku tentang perjalanan dan makan malam romantis dengannya untuk mengalihkan ketakutanku naik bom-bom car.
**
Cerita ini manis sekali. Maya Indah berhasil menyampaikan sebuah cerita sederhana yang membuat pembaca tersenyum. Pembaca seolah bisa menyaksikan kemesraan sepasang pengantin baru yang berbulan madu dengan cara 'tak biasa'. :)
Huum... bagus dan manis sekali :), setuju...
ReplyDelete