Thursday 22 May 2014

Karya Terpilih Prompt #49: Mata yang Tak Pernah Terpejam

Oleh: Rifki Jampang

Tubuhku terasa kaku. Jangankan melangkah dari tempat kuberdiri yang semakin panas kurasa, untuk menggerakkan jemari tangan saja , aku tak kuasa. Kedua kakiku seperti pohon besar dengan akar yang menghunjam kuat ke dasar bumi. Sementara kedua tanganku seperti terikat dengan gaya gravitasi yang sangat tinggi. Bibirku terkunci rapat. Tak mampu berkata-kata, apalagi berteriak. Bahkan kedua mataku tak bisa berkedip. Kedua bola mataku diam di tengah, tak bisa bergerak. Hanya bisa memandang adegan demi adegan yang ditayangkan melalui sebuah layar di hadapanku.

Gila! Dari mana semua rekaman video itu? Mengapa masih ada yang bisa mendapatkan rekaman video semua aksi kejahatanku? Padahal sebelum melakukan setiap aksi kejahatan, aku dan anak buahku sudah mensterilkan lokasi dari semua CCTV. Aku juga tak membiarkan seorang pun yang sempat melhat aksiku hidup. Aku habisi semuanya di tempat.

“Anda tak bisa lagi mengelak! Semua rekaman ini menjadi bukti kuat atas segala tindakan kejahatan yang telah Anda lakukan.”

Entah dari mana suara itu berasal. Kedua bola mataku tak bisa menemukan sosoknya. Aku hanya tertunduk. Tak bisa mengelak.

“Anda diputuskan bersalah!”

Tiba-tiba dinding di hadapanku terbuka lebar. Kulihat nyala api yang belum pernah kulihat seumur hidupku.

“Menetaplah di neraka!”

Bersamaan dengan suara itu, tubuhku terlempar ke api yang lidahnya langsung menjilat-jilat tubuhku.

-----

Cerita asli bisa dibaca di sini.

No comments:

Post a Comment

Followers

Socialize

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *