Monday, 30 December 2013

Karya Terpilih Prompt #33: Ujung Jalan

Oleh Jiah Al Jafara

============================
"Ojek!" panggilku pada anak kecil yang menjajakan payungnya.

Dia berhenti di tengah jalan sementara hujan semakin deras. Aku sedikit kesal, apa yang dia fikirkan? Kenapa dia tidak menghampiriku? Kuhampiri dirinya seraya menerjang hujan yang kian deras.

Aku memegang payungnya bertepatan dengan seorang perempuan yang datang dari arah yang berbeda denganku. Sejenak kami bertatapan kemudian tersenyum memaklumi.

"Yang ngasih bayaran gedhe, dia yang boleh ngojek!" celetuk si anak ojek payung.

Kuraba saku celanaku. Lembaran Ngurah Rai satu-satunya kuserahkan pada anak itu sebelum perempuan di depanku mengambil sesuatu dari dalam tasnya.

"Ke arah mana? Kita bisa jalan satu payung berdua."

Dia tersenyum dan menunjuk arah yang sama denganku. Tuhan Maha Baik.

Kami berjalan beriringan, satu payung di tengah deras hujan. Si anak ojek payung mengekor di belakang kami dengan jas hujannya, aku tak peduli. Yang terpenting adalah rasa yang tiba-tiba merayap di relung hati. Ini pertama kalinya dan rasanya luar biasa. Aku meliriknya, dia menunduk pipinya bersemu merah. Dalam kesunyian kami seolah bicara dengan bahasa yang tak jelas definisinya.  Aku menggaruk kepalaku yang tak gatal. Bagaimana bisa hanya dengan diam, perempuan di sampingku ini mampu meluluhkan hatiku?


Credit

Di ujung jalan dia menghentikan langkah, aku mengikutinya.

"Terimakasih." ucap perempuan itu.

Aku menatapnya. Mata coklatnya, suaranya membuatku gila.

"Terimakasih atas tumpangan payungnya. Rumahku di situ, mari mampir. Suamiku pasti senang bisa berkenalan denganmu."

Aku tertawa getir. Bodohnya!

============================

Tulisan aslinya bisa dibaca di sini.

FF ini simpel dan terkesan 'ga penting'. Tapi kadang hal yang sederhana itu justru manis. Tidak maksa. Tidak mengada-ada. Dan itu lebih baik ketimbang berusaha membuat sesuatu yang rumit tapi malah banyak bolong, bikin bingung, maksa.

Beberapa FF di prompt ini, sebenarnya sudah bagus di ide. Hanya penuturannya masih perlu diolah lagi. Beberapa cukup manis tapi nggak ngetwist. Dan beberapa bikin mikir 'iki opo toh?'.

1 comment:

Followers

Socialize

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *