Hai, hai, hallo. Lama tak berjumpa di Jumat bahasa ya,
sahabat? Langsung saja, kali ini kita akan membahas soal gagasan dalam cerita. Segala
hal yang berjalan dengan baik biasanya dimulai dengan gagasan yang baik. Bisnis,
pekerjaan, seni, pembangunan, bahkan menulis. Gagasan adalah gambaran secara
utuh yang menjadikan sesuatu yang belum ada menjadi tampak nyata. Cerita yang
kita buat membutuhkan gagasan sebagai fondasi dasar dan arah tujuan cerita.
Gagasan tidak harus besar. Gagasan sederhana justru adalah
gagasan yang mendorong sebuah karya sastra menjadi indah. Yang tampaknya tak
berkaitan terkadang dapat dihubungkan. Gagasan memang menjadi pemicu sebuah
karya sastra. Tentu, sastra adalah karya seni yang memiliki denyut napasnya
sendiri. Karena seni adalah proses maka sudah seharusnya cerita yang terlahir
dari rahim penulis memiliki peran elaborasi yang gemulai dengan gagasan.
Misalnya begini. Cerita selayaknya memiliki susunan cerita yang yang bergerak
dari awal sampai akhir. Kalau di tengah-tengahnya disusupi paragraf-paragraf
yang “kelihatannya berada di dalam cerita tapi sebenarnya hanya tempelan”, maka
cerita itu sudah dibajak dengan kepentingan di luar teks sastrawi. Memang
sangat sulit memilah antara mana cerita yang memiliki takaran pas antara
gagasan dan estetika alur cerita. Salah satunya, "karakter" atau
"tokoh" cerita memainkan peranan penting dalam mengusung rekonsruksi
alur cerita dan menciptakan bayangan imajiner.
Menikmati cerita yang memiliki bobot alur cerita yang
sejalan dengan kelenturan gagasan menjanjikan keasyikan tersendiri. Cerita yang
secara sadar mengusung gagasan tanpa keberhasilan mengukur dan merancang alur
cerita akan menjadikan sepotong cerita yang garing dan usang. Cerita itu
berubah menjadi spanduk, selebaran, pamflet, iklan, siaran, dan berita yang
isinya penuh dengan hamburan kata-kata kosong hapalan luar kepala.
Demikianlah bagaimana gagasan dan alur cerita berkawinan
menjadi satu teks sastrawi yang mencerahkan. Mari kita belajar kembali menakar
gagasan yang kita punya untuk kemudian dikaitkan dengan alur cerita yang akan
kita buat. Sulit? Sudah pasti. Tapi bukankah menulis adalah seni, dan seni
adalah proses? Dengan semakin banyak berlatih, niscaya kita akan menciptakan
cerita yang enak dibaca. Selamat menulis.
thanks artikelnya bermanfaat sekali untuk yang ingin belajar menulis seperti saya
ReplyDelete