Tuesday, 27 August 2013

Review Buku: Arassi



Judul buku: Arassi
Penulis: Icha Azania, Sani Nurahayu, Angela Oscario dkk.
Penyunting: Nur Sofyani
Desain Sampul: Apung Donggala
Pewajah Isi: Husni Kamal
Jumlah halaman: 245 halaman
Penerbit: Ufuk Fiction

Dia seharusnya memberikan luka pada gadis itu. Bukan sebaliknya. Dia justru yang harus terluka karena tak mampu mengendalikan perasaannya. Konsekuensi yang harus ditanggung tidak main-main. Sayap malaikatnya, harus dicabut. Tapi beruntung, dia masih diberi kesempatan untuk berbagi cerita tentang kisah tragis yang harus dialaminya sebagai Malaikat Pemberi Luka.

Kisah karya pemenang Sayembara Fantastic Fiction ini akan menenggelamkanmu ke dalam dunia yang penuh petualangan dan keindahan.

* * *

Lagi-lagi kumpulan cerita.

Kali ini adalah kumpulan fiksi para pemenang sayembara fantasticfiction 2012. Berisi 15 cerita hasil seleksi karya 15 penulis muda Indonesia.

Ceritanya cukup variatif sih menurut saya. Mulai dari cerita dari alam setelah kematian hingga kehidupan masa depan. Tapi yang paling menarik perhatian saya adalah dua cerita tentang malaikat, yaitu Malaikat Pemberi Luka dan Arassi.

Malaikat Pemberi Luka bercerita tentang seorang malaikat yang harus kehilangan sayap malaikatnya karena dia melanggar kode etik permalaikatan dengan jatuh cinta pada manusia yang harus diberinya luka. Caranya bercerita dengan lompatan-lompatan sudut pandang bercerita, sangat menarik. Ada dua PoV dalam cerita ini. Sudut pandang si Malaikat Pemberi Luka, yang sedang menceritakan kronologis cerita kenapa sayap malaikatnya bisa terlupa, dan sudut pandang malaikat lain yang harus mencabut sayap si Malaikat Pemberi Luka. Cerita ini membuat saya berpikir, ah, ternyata tetap ada sisi lemat untuk setiap karakter cerita, even dia adalah seorang malaikat.

Cerita kedua, *yang menarik perhatian saya*, masih bercerita tentang kehidupan malaikat. Kali ini, judul ceritanya menjadi judul bukunya. Yep! Arassi. Arassi merupakan "kerajaan" malaikat. Namun, yang diceritakan di sini sebenarnya bukanlah tentang Arassi, melainkan tentang dua malaikat penghuni Arassi. Satu adalah malaikat penjaga, yang lain adalah malaikat perang. Malaikat penjaga harus pergi meninggalkan tempatnya bertugas karena satu hal, dan meminta bantuan si malaikat perang, temannya, untuk menggantikan tugasnya. Namun, ternyata si malaikat perang lagi-lagi diceritakan melanggar kode etik permalaikatan dengan membiarkan dirinya sendiri terlibat dalam urusan manusia. Trus gimana? Dicabut jugakah sayap malaikatnya?

Buku ini sudah lama ngendon di rak buku saya. Tapi mungkin masih available di toko buku. Jadi, silakan saja di-hunting kalo penasaran sama kelanjutannya, atau penasaran dengan cerita lainnya.

Satu cerita yang juga menarik perhatian saya adalah Biru. Pertama baca rasanya saya pernah baca tentang cerita ini, pun tokoh-tokohnya. Setelah saya liat lagi penulisnya, Nastiti Deny, wah ternyata bener. Tulisannya ada di buku Celoteh Perempuan yang juga pernah saya review. Jadi Biru ini adalah semacam sekuel dari cerita Peri Hujan. Hihihi... saya lagi nyadar. Jadi berasa asik gitu, nulis sekuel cerita pendek gitu ya? Kalo diterusin, bukan ga mungkin jadi novel kan?

Overall, buku ini pantas dinikmati sebagai bacaan ringan sore hari sambil santai minum teh atau kopi selepas kerja. Ringan, menghibur tapi sarat imajinasi.

Tiga dari lima bintang untuk buku ini.

2 comments:

  1. "Malaikat pemeberi luka?" yahhh..namanya juga cerita :)

    akudwi.com

    ReplyDelete