Tuesday 9 April 2013

Karya Terpilih Prompt #8: Kendi

Oleh: Hana Sugiharti
 
 
"Rasanya, semua teman-temanku mulai menjauhi."

"Aku masih jadi temanmu selama 1000 tahun, Jindo," Jindi menghibur.

"Entah bagaimana lagi cara aku belajar, aku sudah tinggal kelas selama 500 tahun di sini."

Sesaat hening. 

"Tuhan, bukankah aku juga Engkau ciptakan sama , mempunyai akal pikiran, mengapa tak bisa aku gunakan dengan baik?" Jindo mulai mengeluh.

"Sudah, sabar saja Jindo. Semua pasti akan berakhir."

"Berakhir bagaimana, aku belum juga mengabulkan apa yang diminta Mr. Jinet disetiap kelas kita."

"Tapi, setidaknya kamu sudah bisa menghadirkan sebuah benda," balas Jindi

"Sudahlah, Jindi. Aku lelah." 
 
Jindo meninggalkan Jindi,  terbang kesana-kemari, masih juga berpikir kemana tempat untuk mengasingkan diri seumur hidup.

"Ahaaa! Rumah tua. Boleh juga."  Jindo segera masuk ke dalam rumah, lalu dia merasa nyaman dengan segera di situ.

BRAK! 

Tiba-tiba terdengar suara gaduh. Ada orang! Jindo cemas, dia melihat sekeliling mencari tempat persembunyian. Dilihatnya sebuah kendi berwarna merah di salah satu sudut. Tanpa berpikir panjang, Jindo memasuki kendi merah itu dengan gemetar. 

"Ssssssttttt! Sudah disini aja kita ngumpetnya." Terdengar suara bisikan.

"Sepertinya mereka hanya dua orang," pikir Jindo

"Hey! Lihat! Kendi!"

"Wah, jangan-jangan kendi ajaib."

"Coba digosok aja, Met. Siapa tahu ada jin yang keluar." Lelaki yang disebut Met itu kelihatan ragu.

Hati Jindo makin tidak karuan. Met mulai menggosok kendi ajaib tersebut. Akhirnya sebuah asap mengepul dari lubang kendi,  Jindo keluar dengan malu-malu. Tak ada tawa keras membahana seperti yang sering terjadi ketika seorang jin keluar dari kendi ajaib.

"Hey, kamu Jin kan?" Met bertanya heran.

"Iya," jawab Jindo ketakutan.

"Hey, kalau kamu jin, pasti kamu bisa mengabulkan permintaan seperti dalam dongeng-dongeng itu kan??"

"Tapiii.."   

"Ah sudahlahh, sekarang aku minta 3 permintaan ya!" Met memaksa.

"Aku minta duit yang banyak!" Met mulai beraksi.

"Tapi.." 

"Sudah lakukan saja!"

"Ba.. baiklah." Jindo memejamkan mata

Thing! 

Seorang polisi tiba-tiba hadir di depan ketiganya.

"Hah, kok polisi sih? Jin oon! Gue minta uang, cepetan!"

Thing! 

Kali ini seekor anjing pelacak juga hadir dan nampak kebingungan.
 
"Ouggch .. ouggchh .. ouggcchhh.. " Si anjing mulai menyapa.
 
Thing!   

Thing!

--------------------------------
Original Post ada di sini.
Ditayangkan dengan sedikit penyuntingan.
Stay tuned for another chosen one!

11 comments:

  1. pantesan tinggal kelas. lha salah melulu :)

    ReplyDelete
  2. Ada-ada idenya mbak Hana ini. Keren, awalnya gak kocak tapi endingnya....okpu tuh.

    ReplyDelete
  3. Bwahahaha.. =)))


    Untuk kali ini jinnya bener-bener hebaat.. :D

    ReplyDelete
  4. semoga hbis ini jinnya lulus hihi

    ReplyDelete
  5. hihihihi.... keren lho mba Hana.... :)

    ReplyDelete
  6. ini yang terpilih nya cuman satu ya ? nggak 3, biar seru :D

    ReplyDelete
  7. Makasih ya semuanya. Cerita kalian juga kerennn

    ReplyDelete
  8. langsung ngakak deh mbaca inih. kerren sangath :D

    ReplyDelete
  9. Wah, keren banget. Sip, pantes kalo jadi pemenangnya :)

    ReplyDelete
  10. Kreatif banget. Pantes kalo menang :)

    ReplyDelete

Followers

Socialize

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *