Apa Ritual Kalian Sebelum/Ketika Menulis?

Beberapa hari yang lalu, salah satu Makmin kita melempar pertanyaan ini: kebiasaan apa yang teman-teman lakukan sebelum/ ketika sedang menulis, yang kalau ngga dilakukan itu berasa ada yang kurang? Hayooo... cerita, cerita, cerita!

Nah, di bawah ini adalah beberapa jawaban yang sudah lolos sensor *halah*. Soalnya, maklum aja ya, di MFF selalu aja ada yang OOT, hahaha! Ngga apa-apa, seru dan lucu semuanya, sih! Tapi kalau di blog ini, udah nggak ada yang OOTnya lagi, kok!

Yuk, kita simak ritual-ritual teman-teman di bawah ini! Dan siap-siap ketawa, ya! :D


Istiadzah Rohyati Zakaria 
Apa, ya? Biasanya, sih, suka cari-cari fotonya dulu yang sesuai dengan judul/tema tulisan ke mbah gugel, dan itu memakan waktu yang lama. Kayak kurang keren aja gitu kalo tulisanku ngga ada fotonya, tapi kalau udah punya koleksi pribadi, ngga akan ke mbah gugel :)

Jiah Al Jafara
Getok kepala pakai pulpen.

Nurusyainie Bt Maesi
Wah, saya kalau mau nulis, banyak pendahuluannya wkwkwkwk.
Kudu muter musik. Nah, musiknya tergantung mood hehehe. Tapi lebih sering lagu-lagu sedih, sih. Hiks. Beberapa hari ini paling sering muter lagunya BCL yang 'Cinta Sejati' (ost Habibie Ainun). Kalau dekat deadline, kudu muter lagu merah saga, biar semangat nulisnya.
Kalau mau bikin cerita seram, biasanya sambil muter film horor, tapi cuma dengerin suara-suara seramnya aja *kan mau nulis* Tapi paling sering muter yang "Phobia 2". Teriakan melengkingnya mantap hehehe...
Samping lappie, biasa ada segelas kopi mocca, atau en*rg*n vanilla.
Kalau lagi nulis terus tersendat, main-main sama kucing kecilku dulu, hihihi. Biasa dia tiduran di sampingku *gangguin dia tidur gitu*
Kalau tulisan udah jadi, editnya lamaaaa banget. Word-nya diganti ke Full Screen Reading. Biasanya mudah ketemu salahnya.
Saat publish pun masih sambil ngedit. Terakhir, baru nyari gambar yang sesuai. Kalau cerita pribadi biasanya gambar pribadi juga. Ubek-ubek folder. Kalau fiksi, baru cari ke Eyang Google hihihi...
Kalau menulis malem, kadang malah hanya air putih tuh hehehe. Kebanyakan duduk jadi dehidrasi. Biasa ada sebotol air putih dalam jangkauan.
Oh ya, kalau eritanya tersendat, saya kadang keluar jalan-jalan dulu. Ketemu kakak, trus diskusi. Kalau ada istilah kesehatan, juga nanya kakak yang perawat. Kadang dari diskusi itu, dapat ide baru lagi

Nunung Nurlaela
Ngikat rambut, Mak! Hihihi. Oh ya satu lagi, buka FB, buka grup-grup favorit. Tapi ada dilemanya: mau lanjut FB-an atau mau nulis? Hahaha!

Ayu Ningtias
Tengok-tengok dulu bosku lagi keliling nggak  *efek seharian di kantor*
Soalnya bosku suka keliling mendadak trus hinggap dimana aja -.-

Mel Puspita
Upacara kalau menulisnya pakai PC/lappie (siang/malam): nyalain AC poll dinginnya, ada sebotol air mineral di samping komputer, blogwalking ke blog sendiri untuk cari inspirasi (halah), muter musik jazz, dan memastikan sekitarku tenang.
Upacara kalau menulisnya pakai ponsel: duduk di beranda habis subuh (selalu), di samping ada segelas kopi atau teh anget, kaki diangkat ke meja, melamun sebentar liatin langit yang berubah warna, baru menulis sekitar jam 5:30.

Carolina Ratri
Baca sharingnya mbak Mel, lucu juga sih. Tapi saya, kalau siang, saya suka menulis sambil dengerin musik. Tapi kalau malem, saya lebih suka bersepi-sepi, ngga boleh ada suara apapun. Etapi mungkin karena sambil ada di samping anak-anak yang tidur sih. Wkwkwkwk.

Rieya MissRochma
Minum air putih dulu, Mbak. Kalau nggak, bisa-bisa rasanya aliran darah itu nggak sampai ke otak. Hehehe.
Habis itu, ikat rambut, pakai bando. Halah, pantes wes kayak mau ngepel rumah. Terus ceki-ceki fb, blog, baru deh nulis. Kalau udah ngedraft di kertas, cepet. Tinggal klak-klik doang. Tapi kalau belom, pakai mikir ini-itu. Jarang setel lagu. Kalau setel lagu, jadinya malah nyanyi sambil joget. Lupa deh nulisnya. :p
Kalau pake henpon, malah langsung wuss. soalnya kan tinggal ketik. Tanpa ritual ceki-ceki fb :))

Astin Hidayat
Meluuuk bantal, hihihi. Nah, enggak bisa dimana-mana dong?

Ranny Afandi 
Kalau saya, ritual menulis paling suka di kamar, duduk bersandar di kepala tempat tidur pakai bantal, lappy dipangku tapi dialas bantal juga, nyalain AC. Terus buka dashboard (dashboard blog, red) untuk menulis, kalau mentok liat BBM, terus buka Twitter, FB, blogwalking kadang kepending harus menidurkan baby.
Kalau malam biasanya setelah menyusui baby jam 11 ke atas, tapi ngga lama-lama, sih. Lokasi ya di kamar lagi hihihi. Jadi di tempat tidur suami dan aku dengan lappy masing-masing. Tapi jarang juga sih aku nulis malam-malam.
Nah suka juga nulis via hp. Biasanya sore hari setelah bangun tidur siang.
Kadang, menulis di ruang makan, karena ruang makan jadi satu dengan ruang santai, jadi sambil nulis nonton tipi. Apalagi kalau Mama sedang menonton sinetron tukang bubur yang ngga pulang naik haji, ampun terbawa emosi karena liat Haji Muhidin wakakakaka :D

Kartika Kusumastuti 
Nggak ada ritual khusus, sih. Biasanya saya kalau nulis cepet, udah tau apa yang mau ditulis. Kalau masih nge-blank ya ngga nulis, paling buka fb doang sm blogwalking. Nyari inspirasi. Hehe.

Rini Andriani
Kalau saya, buka-buka curhatan teman yang ada di catatan, Mak. Hihihi.

Octaviani Nur Hasanah 
Kalau saya suka pakai kuteks warna-warni. Kelihatannya seru gitu kalau ada jari-jari lentik menari-nari di atas keyboard. <-- pencitraan padahal mah jarinya kayak lengkoas. Ntar selesai menulis dihapus lagi kuteksnya. :D
Tapi satu hal yang mbikin kita bisa trance waktu nulis: deadline~!

Tuh, kan, lucu-lucu semua ritualnya! Nah, kalau kamu, ritual apa yang biasa kamu lakukan sebelum menulis, dan kalau nggak dilakukan itu berasa ada yang kurang? Share, yuk! :)
(Istiadzah)