Monday, 22 May 2017

Karya Terpilih Prompt #140 : 3096 Hari Natascha Kampusch


oleh Yaumil Achir

Gebieter, di hari kamu pergi aku menangis tersedu-sedu karena kehilanganmu.

Tigaribusembilanpuluhenam hari, aku menyadari bahwa kita  belum pernah mencoba berdamai, saling merangkul, duduk berdua bersama dan berakhir dengan mengabadikan momen.  Di tahun pertama aku mendiami kamar kecil yang lebih menyerupai kandang babi. Tak sehari pun aku lewatkan tanpa menangis ketakutan, lalu kau datang membawakan sebilah kayu dan sekonyong-konyong kau hadiahkan ke tubuhku. Aku kira hari itu aku akan mati.

Tigaribusembilanpuluhenam hari, aku masih ingat. Di tahun kedua aku mendiami rumahmu, kau datang membawakan setumpuk pengharapan dari buku dan pensil yang kau beli kemarin sore. Kau bilang setidaknya aku harus tahu kabar dunia. Kau genggam tanganku, mengajariku menulis dan mengeja. Aku tahu di hari itu ada sisi lain darimu, Gebieter. Walaupun terkadang kau menghadiahiku bogem mentah di saat aku tidak berhasil mengeja huruf dengan baik.

Gebieter, aku masih ingat. Saat kau memberikan uang beberapa Euro untukku, lalu kau mengajakku jalan-jalan berkeliling Strasshof. Kau belikan aku baju, majalah, komik, dan loli. Aku menikmati loli pemberianmu, mengingatkanku  saat usiaku masih sepuluh tahun, saat aku belum mengenalmu.
Tigaribusembilanpuluhenam hari, malam itu, aku tertidur pulas. Tangan-tangan kasar menjelajahi tubuhku, merobek paksa baju yang aku kenakan. Seketika aku berteriak dan mencoba melawan. Namun tanganmu, Gebieter, Terlalu kuat. Aku menangis memohon kepadamu untuk tidak melakukannya, namun aku terlalu lemah. Semenjak hari itu kau sering datang ke kamarku, entah siang atau malam, kau tak perduli. 

23 Agustus 2006, aku pergi dari rumah itu tanpa sepengetahuanmu, Gebieter. Aku yakin kau pasti terkejut dan marah besar. Kau berkeliling kota mencariku, aku sudah tak perduli. Namun, dada ini sesak dan seketika tangisku pecah saat mendengar tubuhmu yang terguling kereta api. Di hari itu, di saat aku pergi meninggalkanmu, kau putuskan untuk mati. Hubungan kita berakhir sudah.
Delapan belas tahun aku mengenalmu, belum pernah seharipun kita lalui dengan baik.
Tapi entah mengapa, aku kehilangan.

Terinspirasi dari kisah penculikan seorang gadis yang bernama Natascha Kampusch:

***
Penulisan masih berantakan. Ya. Tanda baca masih kurang tepat di beberapa tempat? Ya. Tapi dibalik kekurangan-kekurangan itu, kisah ini menyimpan kekuatan yang besar. Ada relasi aneh antara penculik dan korban. Hari-hari penyiksaan, diselingi hari-hari 'manis' saat penculik menunjukkan sisi lain dirinya. Apalagi ketika korban memutuskan kabur, penculik bunuh diri, dan saat korban mendengar hal itu ia merasa kehilangan. Aneh, sekaligus menggugah.



No comments:

Post a Comment