Sunday, 25 September 2016
EstafetFF [25] : Bibir
Kata kunci : Bibir
oleh Ranny Afandi
Kutatap wajah istriku sambil membelai lembut rambutnya.
Kalimatmu siang tadi masih terngiang jelas di telingaku.
“Kamu itu miskin! Selama ini yang bantu biayain SPP anak-anak adalah adikku, tau kamu?!”
Pandanganku beralih ke wajah pias istriku.
“Sayang, setiap kamu melontarkan kalimat kasar, aku seperti melihat lintah keluar dari bibirmu,” ujarku sambil mengusap peluhnya.
Ini bukan kali pertama istriku berkata kasar padaku di hadapan orang lain. Wajahnya yang dulu kupuja kini terlihat kelam di mataku. Bibir yang sering kupagut kini bak lubang yang sering mengeluarkan lintah.
Kini bibirmu takkan bisa mengeluarkan lintah.
Aku tertawa sambil memotong benang terakhir di sudut bibir istriku.
***
No comments:
Post a Comment