Monday, 8 December 2014

Senin Berpuisi. Keping #16 : Masa Kecil



Selamat Senin, Kawans. Yuk ikuti ‪#‎SeninBerpuisi‬

"Hujan tumbuh di kepalaku.
Hujan penyegar waktu.
Memancur kecil-kecil.
Merincik kecil-kecil.
Hujan MASA KECIL. ~ Joko Pinurbo
‪#‎topikpuisi‬
Mari mainkan katamu, Kawans. Salam..


Edmalia Rohmani
Masa kecilku bahagia
Berlari di bawah kolong jembatan
Setiap hari bermain rumah-rumahan
Dari kardus dibongkar-pasang
Berkejaran dengan bapak berseragam
Kuharap tak segera dewasa
Agar bisa bermain seperti ini selamanya

ChocoVanilla
Ketika hidupku masih tak berbeban
Pikiranku penuh kembara, tentang bintang, galaksi, hujan meteor, dinosaurus, bahkan buaya terbang
Takkan lagi ada yang bisa dikembalikan
Meski bumi terguncang gonjang ganjing
Aku rindu masa kecilku


Isyia Ayu 
Dan ketika pohon-pohon di kepalaku tumbuh begitu saja,
menjalar dan menjangkau apapun seperti hutan rimba,
Masa kecil jadi begitu harum dan menggelitik hidung;
ketika aku bisa berlari, menangis, dan tertawa
tanpa perlu berpikir nanti mau makan apa

Mechta Deera
Sepenggal siangku telah melintas
dan senja telah menampakkan kemilaunya di ujung perjalananku
lalu tiba-tiba ada rindu yang menyeruak
rindu akan masa awal perjalanan ini
masa kecil yg tak kan terulang lagi...

Maya Indah
Akan kuberikan masa kecil terbaik untuk anakku.
Merangkai kenangan yang tak lekang oleh waktu.
Kenangan tentang kehangatan, kegembiraan, dan riang canda.
Bukan kenangan tentang kesedihan dan kebencian.
Kan kuberikan masa kecil yang selalu kuimpikan, tapi tak pernah kudapatkan.

Edmalia Rohmani
Bahagia ku di masa itu
Ditimang dibelai dalam pangkuan ibu
Didekap diayun di lengan ayah
Diangkat tinggi berputar di atas kepala
Manisnya takkan terulang lagi namun
kenanganku takkan pernah mati


Rifki Jampang
hangatnya pelukan ibu, masih melekat dalam ingatan
keringat yang mengucur ketika bermain bola bersama ayah, masih terlintas dalam kenangan
namun semangat perjuangan saat belajar berjalan tak ada lagi dalam genggaman
namun pantang menyerah saat belajar bicara seakan tak mampu lagi kurasa
apakah semua itu hanya kumiliki di masa balita?
lalu semuanya lenyap tak bersisa ketika aku dewasa?


Maya Indah
Mama bilang, masa kecilnya indah.
Mama bilang, masa kecilnya menyenangkan.
Mama bilang, masa kecilnya tak terlupakan.
Tapi, mengapa Mama tidak mengijinkanku menikmati masa kecilku?
Mengapa Mama tidak mengijinkanku lahir ke dunia?
Mengapa Mama tidak membiarkanku tumbuh berkembang di rahimnya?


Komang Ayu Kumaradewi
Aku menggambar wajah ayah di pasir pantai
Tempat aku mengantarnya berlayar bertahun-tahun lalu

Sementara wajah ibu
Aku gambar di daun mawar

Mata mereka sedemikian rupa
Senyum mereka pun masih sama

Seandainya bisa
Aku mau kembali, ke masa kecil yang itu


Dian Farida Ismyama
Begitu lugu. Ceria . Pemberani. Memandang hidup, seperti permen warna-warni . Masa kecilku.

Dian Farida Ismyama
Tawa datang dari serunya permainan lompat tali. Tangis mengendap kala es krim mencair habis untuk dinikmati. Malam adalah panggung bagi putri jangkrik dan pangeran kodok. Melantunkan lagu buaian pengantar tidur, di masa kecilku.

No comments:

Post a Comment