Wednesday, 26 November 2014

Senin Berpuisi. Keping #14 : Kenyataan




Sumber


"Sebab KENYATAAN itu sendiri teramat menyakitkan. Usahlah lagi baluri dengan kata-kata tajam". ‪#‎topikpuisi ‪#‎SeninBerpuisi.

Silakan mainkan imajimu, kawan. Periksa juga syarat dan ketentuan. Puisi dinanti hingga esok tengah hari.

Mechta Deera
Tatkala kenyataan bangunkanku dari mimpi indah bersamamu
terpaksa kuakrabi pedih yg kian tebal membalur hati
Sementara pada-Nya tetap kumohonkan kekuatan
agar tetap teguh meniti hari demi hari
meski tanpamu..

Edmalia Rohmani
Kenyataan ini takkan surutkan langkahku
Tetap derap dan menderu
Takkan lemah daya dan ciut asa
Kukepalkan tangan dan kukobarkan bara
Kenyataan ini akan melecutku dan menampar semua yang bilang aku tak bisa

All Sarifudin
Aku pernah bermimpi menggenggam tanganmu | Aku pernah bermimpi membelai anak rambutmu setiap hari | Aku bahkan pernah bermimpi kita bisa tua bersama dalam canda dan tawa dan duka dan nestapa | Ya itu cuma mimpi-mimpiku semasa dulu | Karena kini semuanya telah menjadi nyata. Bahkan sedetik yang lalu kau berwasiat agar kita seliang lahat bersama.

Dian Farida Ismyama
Kadang kusembunyikan kenyataan demi terlihat tegar. Pasang senyum termanis agar terlihat bahagia. Wajahku, wajah penuh topeng kepalsuan. Demi tetap berlayarnya bahtera pernikahan.


Maya Indah
Melepaskanmu tidak semudah membalik telapak tangan.
Ada ruang kosong yang menganga, yang tak mampu kujelaskan.
Ini adalah kenyataan yang harus kuterima.
Kuharap suatu saat rasa ini kan sirna.
Dan pertemuan denganmu tak lagi meninggalkan rasa sakit.
Tak lagi meninggalkan sesak yang menghimpit.

Ressa Eza
Datangnya pahit walau sudah dilumuri kesan manis,
Tentang masa lalu ?
Demikian orang-orang bertanya seraya berempati lalu kemudian hilang.
Satu persatu terlupakan, seperti waktu yang baru saja ku sambut, dari detik yang tak pernah bisa ku ingat.
Datangnya tak pernah manis meski sudah di hiasi perasaan manis.
Kenanglah itu dalam kenyataan, sahabatku.

No comments:

Post a Comment