Monday, 27 October 2014

Senin Berpuisi. Keping #11 : Seroja



Selamat siang para pencinta kata. ‪#‎SeninBerpuisi‬ hadir lagi seperti biasa.
Mari memintal aksara hingga rangkaian kata indah tercipta.
"Pada senyummu aku takluk menghamba. Senyum yang hadirkan getar asmara. Wahai, SEROJA, berilah aku cinta. Jangan biarkan jiwa ini merana" ‪#‎topikpuisi‬
Yuk, berpuisi. 

Carolina Ratri
Oh, Seroja Biru, tahukah kau arti rindu
Hanya mau dengarkan syair syahdu
Hanya mencoba tenangkan debar yang menderu
Tak ada lagi yang tabu untuk rasa satu
Aku hanya mau kamu

All Sarifudin
Rindu yang terapung dan membentang seluas daunmu, kemudian ia merekah merah bagaikan mahkotamu yang indah. Oh Seroja, seperti dirimu, rinduku tak akan tenggelam sampai batas waktu.

ChocoVanilla 
Tak pandai ku merangkai kata
Tak sanggup ku tiru pujangga
Namun melihat rekahmu aku mendamba
Parasmu bersemu laksana seroja
Adinda, terimalah janji suciku tuk buatmu bahagia

Edmalia Rohmani
Kenapa harus seperih ini
Rasa hatiku kaurepih
Serpihannya menggelayut di air
Terbawa arus gelombang mendesir
Andai saja bisa kupagut sedikit saja
Cinta di balik keangkuhanmu itu, Seroja

Uni Dzalika
Aku mencabut tiap-tiap kelopak Seroja. Membiarkan tangkainya tanpa mahkota. Seperti saat kau cabik-cabik kelopak rindu. Membuatku serbasalah dan tak berdaya.

Dian Farida Ismyama
Seroja berkembang di segara hatiku.
Putih, mengguncang asa.
Merah jambu, bagai aroma asmara.
Akan kujaga selalu kelopak-kelopakmu.
Selaiknya cintaku yang melegenda.

Nina Nur Arifah
Aku seroja.
Daun mimpi mengembang. Kelopak hasrat merekah.
Padamu, puing-puing rindu terpasrah.
Padamu, cintaku terbenam. Hatiku patah.

Rifki Jampang
aku seroja | jangan kau pernah mengira seluruh jiwaku bahagia | sebab yang kau pandang hanya sebagian saja | sebab kusembunyikan segala luka | di balik dedaunan hijau yang menipu mata

Edmalia Rohmani
Pada hari itu aku menemu
Seberkas cahya menyemai hatiku
Putiknya melipur lara
Daunnya menepis duka
Tinggal kelopak kupasung sepi tenggelam di haribaanmu
Seroja

Carolina Ratri
Selamat siang, Tuan yang selalu buatku cemburu.
Cemburu pada koran pagimu yang kauraih pertama kali hari ini.
Cemburu pada cangkir kopi yang kaubawa ke bibirmu setiap pagi
Cemburu pada mentari yang menerpa wajahmu terlebih dulu.
Bawakanku Seroja di kebun itu, Tuan.
Taruh dia di dalam aku, agar kau bisa berpaling padaku besok pagi.

No comments:

Post a Comment