Friday, 22 August 2014

Langkah-langkah Sederhana Melakukan Self-Editing



Kadang, saat kita sudah selesai menulis, kita merasa bahwa tugas kita sudah selesai. Tapi, ternyata saat sudah kita kirimkan pada orang lain, atau pihak lain, kemudian ditemukan banyak salah tulis (typo), EYD yang salah atau pun logika yang bolong-bolong. Nggak cuma dalam bentuk buku, bahkan dalam flashfiction pun self editing mutlak diperlukan agar karyamu semakin keren.

Siapa hayo, yang suka males melakukan self-editing? :))))

Saya sih nggak akan menjabarkan apa perlunya self-editing. Saya kira, semua Monday Flashfiction-ers sudah tahu lah, apa pentingnya self-editing ya.


Self-editing bukan pekerjaan yang gampang. Diperlukan ketelatenan, kesabaran dan ketelitian luar biasa. Nah, untuk memulai self editing, ini ada sedikit tip simpel bagaimana melakukan self-editing, yang saya tulis berdasarkan sedikit pengalaman nge-proofread beberapa buku yang sudah-sudah. Heuuuu... karena cuma berdasarkan pengalaman yang masih seuprit, tolong dikoreksi ya, kalau ada salah ^^

Simak ya...

  1. Bacalah tiap kalimat secara berulang-ulang. Untuk membuat kalimat lebih baik, tak jarang kita harus membaca satu kalimat berkali-kali sampai kita mendapatkan esensi kalimat tersebut. Dari esensi ini, kadang kita bisa mengubah kalimat menjadi kalimat yang paling efisien.
  2. Baca naskah dalam fokus yang berbeda-beda. Saya biasanya melakukan scanning typo dalam satu waktu, lalu scanning EYD di waktu lain, kemudian menandai apa-apa yang terasa aneh di logika di waktu yang lain lagi. Konsistensi istilah yang dipakai, misal ada 'ia' dan 'dia' dalam satu karya, atau ada 'nggak' dan 'enggak'. Yang begini harus diseragamkan.
  3. Perhatikan ide utama dan ide pendukung dalam setiap paragraf. Pastikan bahwa dalam satu paragraf hanya mengandung satu ide utama sebagai topik, dan terkandung dalam kalimat topik. Kalimat-kalimat yang lain merupakan kalimat pendukung dari topik tersebut.
  4. Revisi kalimat-kalimat panjang. Biasanya dalam satu kalimat terdapat paling tidak 8 kata. Jika sampai lebih terlalu banyak, berarti kalimat itu terlalu panjang. Apalagi sampai mengandung dua hingga tiga tanda baca koma yang terdiri atas kalimat, bukannya kata. Waaaahh...
    Tapi juga sebaliknya, perhatikan penggunaan kalimat-kalimat yang terlalu pendek dan terpotong-potong tidak pada tempatnya, juga kalimat-kalimat ambigu dan sebagainya.
  5. Gunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai acuan penulisan kata baku, juga tesaurus (kamus sinonim), artikel-artikel EYD, yang bisa diakses secara online. Jika ada kata yang meragukan, langsung deh cek saja ke Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ganti kata-kata yang terlalu banyak digunakan hingga membosankan dengan tesaurus. Cek penggunaan tanda baca yang benar. Nggak boleh malas ya :P
  6. Bebaskan kemungkinan adanya pelanggaran seperti misalnya pelecehan terhadap pihak tertentu, fitnah, penghujatan, penyudutan dan lain-lain. Carilah orang yang bisa diajak berdiskusi jika kita menulis sesuatu yang sekiranya sensitif.
  7. Cari pembaca sukarela dari teman-teman kita. Ini akan membantu kita untuk kembali scanning akan kesalahan yang tak sengaja luput dari mata kita. Mata yang lelah, cenderung akan semakin susah menemukan kesalahan. Jadi jangan sungkan meminta bantuan orang lain.

Nah, itu tadi beberapa langkah memulai self-editing.

Yang berikutnya nanti, akan kita bahas contoh-contoh kesalahan yang umum kita lakukan dalam menulis, dan cara memperbaikinya.

Stay tuned!

*dari berbagai sumber

3 comments:

  1. Self editing seperti itu memang diperlukan ya Mbak... Sayangnya kadangkala kita mengabaikannya...padahal itu penting ya...

    ReplyDelete
  2. Baca dan kalau perlu ucapkan berulang-ulang kalimat yang dirasa janggal atau kurang pas.

    ReplyDelete
  3. Terima kasih, Cikgu, tambahannya ^_^

    ReplyDelete