Thursday, 22 May 2014
Sharing : Menulis Cerita dengan Pesan Sponsor? Ikut atau Mundur?
Selamat Kamis (rasa Jumat) kawan semua..
Sudah punya rencana apa untuk libur panjang kali ini? Sebelum libur, ikutan sharing yuk..
Udah pada tahu kan kalau penerbit buku yang 'itu' sedang mengadakan lomba menulis dengan hadiah jutaan rupiah? Nah, yang jadi permasalahan bagi sebagian penulis adalah adanya ketentuan wajib menyertakan 'biodata' sponsor hadiah, entah berupa deskripsi tempat, makanan, atau acara yang diadakan sponsor.
Bagi sebagian penulis, hal itu bertentangan dengan hati nurani (eitts, bukan partai yaa ). Mereka ingin menulis dengan bebas, tanpa dititipi 'pesan-pesan sponsor'. Nah, gimana sih pendapat kalian mengenai hal ini? Nggak jadi nulis? Menulis dengan menyertakan seminimal mungkin 'pesan sponsor'? Atau bagaimana?
Selamat berbagi, kawans..
Rinrin Indrianie
Oooh...lomba yang 'itu' ya? Hihihihi. Aku ikutan di detik-detik terakhir (karena emang suka kudet nggak ngeh ada lomba :P), dan 'promosi'nya terselubung gitulah, cuma numpang lewat dikit-dikit di cerpen.
Setuju, menulis itu harus bebas, jujur, dan menyenangkan. Jadi kalo nggak nyaman ya mending nggak usah. Aku lumayan sering menulis yang bertentangan dengan idealisme-ku *halah*, kadang aku anggap sebagai 'tantangan' jadi tetep aku coba tulis, kalo nggak nyaman banget ya sudah mundur teratur ajah.
Isti'adzah Rohyati
Aku padahal pengen ikutan karena udah punya ide. Tapi kok ya ngganjel banget harus "promo" terselubung. Sampe detik-detik terakhir masih nimbang-nimbang ikut apa enggak. Akhirnya, demi kenyamanan diri dan hati nurani, aku putuskan nggak ikutan.
Ariga Sanjaya
Karena suka nggak teliti dengan detil persyaratan (yang kali ini lumayan banyak) awalnya aku nggak 'ngeh ada syarat menyebutkan nama tempat. Kirain cukup dengan deskripsinya aja, nggak perlu sebut merek. Dan kesadaran itu datang saat cerpen udah jadi 4 halaman. (bahkan aku nggak nyadar kalo rentang cerpennya 2-7 halaman, yang kuingat 7-10). Dan dalam pikiranku, duh nanggung banget kalo nggak diselesaikan. Akhirnya yah kuselesaikan cerpen itu hingga 7 halaman. Mepet persis hingga pojok terakhir halaman 7.
Ressa Eza
Penulis itu bagaikan aliran sungai. Biarkan dia mengalir dari hulu sebuah ide menuju muaranya para pembaca. Kalo ada yang mau menitipkan "pesan-pesan sponsor", itu sama aja kayak membuang sampah pada sebuah sungai. sungai jadi tidak bagus lagi kan kalo ada sampahnya.
Ranny Afandi
Rasanya setting cerita mirip semua ya karena diharuskan ada unsur tempat itu. Penjabaran Ressa Eza makjleb :| aku gak ikut karena nggak nyaman dengan syaratnya
Ahmad Abdul Mu'izz
Aku nggak ikut. Udah males duluan. Hahaha.
Carolina Ratri
Aku juga nggak ikut kemarin. Aku sama kayak Orin, kadang melihatnya sebagai tantangan yang musti ditaklukkan. Kalo emang aku penasaran dan pengen ngerjain, sebenernya aku nggak masalah juga nulisnya. Tapi kebetulan, mungkin, yang kemarin ini nggak terlalu membuatku penasaran :))) padahal hadiahnya gede ya...
Yah.. saya nulis emang buat nyenengin diri sendiri sih. Jadi nulis enggak, biasanya saya juga nggak terpengaruh sama kondisi sekitar. Meski nggak ada yang ikut, kalo aku pengen ikut ya ikut aja... demikian juga sebaliknya..
Tapi jujur, aku nggak suka kalo fiksiku "tercampur" dengan sponsorship hehehe..
Na Fatwaningrum Adianto
Aku yang kemarin itu gak ikutan bukan gegara nggak nyaman ada sponsorshipnya sih, tapii emang aku belum pernah ngerasain si sponsor itu jadi nggak dapet feelnya *kode terselubung* *eh
Jiah Al Jafara
Aku gak ikut, sibuk *alasan
Sebenarnya buat aku sendiri nggak masalah sih, cuma kadang kalau ketentuannya terlalu ribet ya lewatin aja.
Masya Ruhulessin
Kalo dititipin sponsor gitu rasanya piye aja. ehehe
Dian Farida Ismyama
Aku ikutan.. Haha.. sebenarnya rada ribet secara belum pernah ke sana. Masalah sponsorship memang kalo untuk fiksi jadi berasa nggak bebas milih setting, dan bisa terjebak cerpennya jadi "maksa". Itulah yang membuatku tertantang gimana caranya nulis fiksi yang ada "promosi"nya tanpa terlihat berpromosi (walaupun nggak tahu juga cerpenku berhasil apa malah "maksa"). Tapi kembali ke kenyamanan masing-masing, buatku yang kemarin masih nyaman-nyaman aja
Sari Widiarti
Nggak masalah sebenarnya kalau harus nulis dengan menyebutkan sponsor. Tapi kemarin minim banget nulis setting si sponsor.
Rini Bee Adhiatiningrum
Aku nggak ikutan.. karena emang nggak tahu. Dan sampai sekarang pun nggak mudeng apa maksudnya "itu".. *digiles*
Dian Farida Ismyama
Beberapa cerpen yang aku baca dan ngena di hati justru malah yang minim sponsornya mba Sari Widiarti, lebih smooth (sementara punyaku lumayan banyak,wkkka). Ada yang bener-bener bagus dan bikin terenyuh, dapet pesannya. Bukan pesan sponsor tapi pesan happiness nya*eh kesebut
Sari Widiarti
Iyaaaa betuuuul aku sedikt sekali sponsornya
Putri Widi Saraswati
Sponsor seminimal mungkin, dan diselipkan sehati-hati mungkin, karena tulisanku bukan brosur iklan untuk deskripsi pun, aku memilih deskripsi puitis yang sejauh mungkin dari kesan promosi, dan sengaja tidak memilih tempat yang "dijual". ini punyaku :
httapi://putriwidisaraswati.wordpress.com/.../kuturunkan.../
Donna Imelda
Waduh, aku parah banget ya kalo gitu. Nggak mau ikut lomba kalo urusan syarat dan ketentuannya njelimet. Lalu nggak suka kalo harus ada pesan sponsor.
Ardi Rahardian
Tadinya pengen ikutan lomba "itu" yang mengganjal adalah jadi bingung menulis sesuai tema atau promosi. Ini jadi semacam lomba buat "ngenalin" tempat sesuai dengan ketentuan. Aku pribadi sebenarnya menulis itu sesuai tema/keinginan. Kalau memang tujuannya mempromosikan ya pastilah lebih dijelaskan tentang sponsornya. Finally nggak ikutan meski hadiahnya gokil. Buat mamah, papah, adek, kakak MFF yang ikutan semoga lolos ya. #ngarep diajakin ke b*li
Anindita Hendra Puspitasari
Aku ikutan lomba yang "itu". Entah masuk ke kategori maksa atau nggak, kayaknya sih iya hehe. Agak ribet sih sebenernya. Selain belum pernah kesana, info di web-nya juga nggak begitu jelas. Cuma ada gambar + video, penjelasannya minim banget.
Febriyan Lukito
Tadinya mikir yang mana ya. Eh ternyata yang itu. Saya ikutan. Dan memang agak ribet soal pesan-pesan itu. Apalagi info tentang tempat itu juga dikit.
Kadang sih mikir males kalau ada gituannya. Tapi tantangan juga gimana ceritakan tanpa bikin kesan sponsor.
Lianny Hendrawati
Aku nggak ikutan juga. Nggak ada ide, webnya juga agak membingungkan. semoga anggota MFF yang ikutan bisa menang semua ya.
Kalau kalian punya pendapat apa? :)
No comments:
Post a Comment