Tuesday, 11 March 2014

Sharing : Pesan Moral dalam Cerita, Haruskah?

Kamis datang lagiiii..... Mari berbagi opini..

Well, ini masalah 'klasik' sih, kayaknya menarik juga kalau dibahas (lagi). Kemarin sempat baca statusnya Mel Puspita soal 'pesan moral' dalam cerita. Dalam status itu Mel cerita soal sebuah pesan singkat yang mampir di ponsel. Intinya bertanya -atau menggugat?- perihal keberadaan pesan moral dalam cerita milik Mel.

Dan itu membuat saya jadi mikir lagi. "Haruskah sebuah cerita yang kita buat memiliki pesan moral?"

Menurut kamu gimana?

Riefgreat Junior 
Perlu dan nggak perlu sih menurut (penulis?) gadungan newbie sepertiku. Maksudku, pembaca yang cerdas bisa menangkap sendiri pesan moral dengan asumsi masing-masing. Kalau dalam FF liarkan imajinasimu saja. (halah, nyambung nggak ya komenku ini?) Demikian.




Sumber



Hana Sugiharti
Tergantung untuk siapa cerita itu ditujukan sih menurutku. Kalau untuk lomba ya pasti panitia biasanya ingin menangkap sesuatu. Kalau untuk cerita pribadi sih kalau bahasa perancisnya kumaha aing *maksudnya terserah yang nulis ::D

Lianny Hendrawati 
Biasanya sih yang memiliki pesan moral itu saat menulis cerita anak.

Dian Farida Ismyama
Sebenarnya aku tipe yang lebih suka ada pesan moralnya, tapi toh kenyataannya kadang aku bikin cerita juga nggak terlalu berpesan moral,haha. Justru sebagai hiburan aja, malah bisa jadi nabrak batasan moral *waduh

Rini Bee Adhiatiningrum 
Kalau saya tergantung ceritanya juga. Tapi pernah baca bahwa saat menulis cerita fiksi kita nggak wajib ngasih pesan moral dan saya pribadi kalau nulis flash fiction justru buat menuangkan ide yang kadang ekstrim. Jadi nyaris kebanyakan pesan moralnya nggka ada. Pesannya ya nikmati saja cerita ini sebagai hiburan.

Nina Nur Arifah 
Pesan moral itu tergantung masing-masing pembaca. Kalau yang berpikiran sempit, fiksi tentang seks pasti ndak ada pesan moralnya. Tapi jika mau menelaah atau setidaknya membuka pikiran, pasti bisa nemu sebuah kesimpulan sederhana, atau konyol, atau apapun, baik tentang hidup atau tentang cara bersikap. Jadi kalau saya, ndak mau maksain 'pesan moral' yang baik-baik. Karena dari kebejatan pun bisa diambil hikmahnya.

Rini Bee Adhiatiningrum 
Dan semua balik lagi ke si pembaca juga. Ada yang nuntut pesan moral dalam cerita ff yang saya buat, sementara sebagian (besar) yang lain udah cukup bijak menemukan pesan moral saat membaca ff saya. Kalau suka ya teruskan, kalau tidak ya tinggalkan..

Aul Cooper 
Kalau menurutku perlu juga sih setidaknya ada yang membekas di benak pembaca setelah membaca tulisan kita, baik yang tersirat maupun yang tersurat. Asal jangan terkesan menggurui aja hehehehe...

Rini Bee Adhiatiningrum 

Mungkin lebih ke efek cerita kita buat pembaca ya. Kalau si pembaca terinspirasi kisah kita lalu ia berbuat kejahatan, kita kecipratan dosanya. Dan kalau cerita kita efeknya positif, maka jadi ladang pahala juga. imho

Ade Anita 
Aku kalau FF atau fiksimini susah mau nyelipin pesan moralnya. Lah.. terbentur keterbatasan jumlah karakter.. jadi terserah pembaca aja. Kalau mau sekedar iseng cari hiburan semoga nemu hiburan kalau mau nyari pesan moral ya semoga bisa memetik hikmah. Kadang pembaca juga manja sih.. gak mau mikir dan ngulik lebih dalam bahwa yang kita tulis itu ada pesan moralnya sebenernya. Yaitu kalau dia mau mikir... paling nggak pesan moralnya : "sempet2nya nih orang nulis kayak ginian. Padahal waktu luang dia dikit. Malu deh gue cuma bisa jadi silent reader doang."..
Heheheh

Sulung Lahitani Mardinata 
Nggak dong. Kalau mau pakai moral, tulis cerita anak aja. Apalagi aku orang yang suka nabrak peraturan. Masa kalau nulis seks atau thriller mesti pakai nilai moral?

Fandi Amrullah 

Semua itu merupakan pilihan dari si Pembaca dan penulis. Setau saya tidak ada batasan yang pasti untuk sebuah karya, sangat subjektif. tergantung tempatnya untuk apa dan dimana sebuah karya dihasilkan.

Masya Ruhulessin 
Nggak harus disetiap cerita harus ada pesan moral menurutku.

Didot Adot 
Nggak harus sih. tapi mungkin bila ada pesan moralnya akan jadi nilai plus tersendiri. Karena gak wajib, jadi kalau nggak ada nggak dosa. Ada orang yang bercerita utk menanamkan pesan moral. sebagian lainnya bercerita ya bercerita itu sendiri -mungkin bisa dibilang menghidupkan bercerita-. sebagian lagi bercerita karena 'memang itulah aku'. sebagian lagi punya alasan mereka masing-mereka. Mungkin kayak gitu kali ya.

Carolina Ratri
Menurutku, sebagian penulis memang berpikir, bahwa dengan menulis mereka ingin menyampaikan misi tertentu. Dengan kata lain, mereka punya pesan moral yang dibawa, di mana diharapkan orang akan memperoleh manfaat dengan membaca tulisan mereka. Sedangkan bagi yang lain, menulis ya menulis saja.

Aku sih berpikir begini, sebenernya selalu ada pesan tersirat dalam semua cerita. Tergantung seberapa orang bisa menarik kesimpulan dari cerita yang dibaca. Misal, kita nulis tentang bunuh-bunuhan, pesan moral yang diambil ya "Jangan membunuh sembarangan." #eh ... Ya, semacam itulah. Aku sih selalu berusaha menarik pesan sendiri. Jikapun tak ada pesan, yang penting ada manfaat yang kuambil. Selalu. Manfaatnya adalah: terhibur.

*opini ngawur ala Carra*

Ahmad Alkadri 
Saya malah jadi teringat seorang penulis horor Jepang (namanya Ito Junji, kalau nggak salah) dalam sebuah wawancara mengatakan bahwa semua cerita adalah pesan. Tak peduli sekecil atau sesepele apapun pesan tersebut.

Rinrin Indrianie 
Kecuali cerita yang ditujukan untuk dibaca oleh anak-anak, aku pikir pesan moral dalam cerita fiksi itu ngga harus ada, kalau mau 'dinasehatin' mah jangan baca fiksi atuh, baca aja kalimat2 dari para motivator atau kitab suci sekalian *ups* hihihi. Maksudku, fiksi itu -harusnya- media yang paling jujur untuk menyampaikan apa yang ada di kepala, ngga perlu dibatasi harus begini ngga boleh begitu atau semacamnya.

Jiah Al Jafara 
Kalau menurutku, dalam cerita itu meskipun seupil tetep ada pesan moralnya. tapi kadang aku mikir lagi, di tulisanku sudah ada pesan moralnya belum ya?

Ardi Rahardian 
Saya rasa masyarakat Indonesia sudah cerdas tak perlu dijelaskan khususnya bagi yang awam membaca sekalipun, mereka pasti memahami sesuatu dari tulisan yang mereka baca meskipun 'ketidakpahaman' itu sendiri yang menjadi pesan moralnya hehe *ngomong ngalor ngidul

Sari Widiarti 
Pesan moral enggak harus tersurat, tersirat aja. Kalau cerita anak memang harus tersurat dengan jelas agar menyampaiannya langsung kena dengan si anak "kalau sering jajan di luar sekolah, nanti perut kita sakit" gitu aja sih

Anhar D. Putra 
Menurut saya, mau nggak mau, sadar atau nggak sadar, nilai, batas, dan pakem moral pasti akan selalu ada, meskipun tersirat, di dalam teks (mengingat penciptanya sendiri tidak pernah lepas dari itu dan teks adalah media yang, mengelaborasi bersama bahasa, berfungsi menyampaikan pesan).


Kalau menurut kamu sendiri gimana? 

1 comment:

  1. Hihihi..
    Untung deh ga harus pake pesan moral, pesan ilmu atau pesan es jeruk boleh juga ga? #eh..

    ReplyDelete