Tuesday, 9 July 2013

Review Buku: 140 Karakter

Oleh: Carolina Ratri


Judul: 140 Karakter - Kumpulan Tweets @FiraBasuki dan Cerita Lain)
Penulis: Fira Basuki
Editor: Ariobimo Nusantara
Desainer Sampul dan ilustrasi: Hagung Sihag
Penata Isi: Samsudin
Jumlah halaman: vi + 234
Penerbit: Grasindo

Menyampaikan isi hati dan pikiran melalui media Twitter memang harus pandai-pandai menata kata. Batasan 140 karakter yang diberikan twitter kadang tidaklah cukup. Jadi, untuk bebas "berkicau" tidak jarang saya menuliskannya secara bersambung menjadi beberapa bagian. Maka, ketika potongan-potongan "kicauan" itu asya satukan lagi, saya utuhkan kembali kata-kata yang tadinya terpaksa termutilasi demi menggenapi batasan karakter, jadilah bahanbaku untuk buku ini - menemani sejumlah cerpen dan tulisan-tulisan lepas yang pernah saya buat. Dan sebagai, pengikat makna jadilah buku ini saya beri judul 140 karakter.

* * *

Begitulah yang ditulis oleh Fira Basuki di sampul belakang buku.

Dan memang benar. Buku ini mostly berisi kumpulan tweets FirBas. Dari 36 judul, 21 judul di antaranya adalah kumpulan tweets, sisanya cerpen dan cerita motivasi yang terjadi di sekitarnya, bisa di rumah atau di kantor (FirBas merupakan Editor in Chief majalan Cosmopolitan), ataupun cerita tentang permenungan pribadinya.

Mau tak mau, saya jadi membandingkan dengan cerita Penggali Kubur milik Eka Kurniawan yang ada di buku Dunia di Dalam Mata, yang benar-benar nyambung dari satu tweet ke tweet yang lain hingga jadi satu rangkaian cerita absurd yang utuh, tweet-tweet FirBas bisa diistilahkan sebagai kumpulan tweets yang "mandiri", dalam arti memang dalam buku ini mereka dikumpulkan per bahasan. Seperti Tuhan, bab ini adalah kumpulan tweets FirBas yang sedang memuji, berbincang dan berpikir tentang Tuhan-nya.

Di antara 21 bab kumpulan tweets nya itu, saya sangat menyukai Syaza dan Saya. Ini adalah cerita tentang FirBas dan putrinya, Syaza Calibria Galang Baskoro. Percakapan mereka, celoteh mereka, canda mereka yang direkam FirBas di twitterland. Coba simak yang ini:

Mami itu tuh beruang pake baju2 | Oh gitu? | Lagi nge-trend | Buat apa? | Ya ganti barbie lah | Oh | Bisa dipeluk | Enak beruang beneran | Maksud? | Gak, gak ada maksud | Mami suka beruang? | Mami suka orang kyk beruang | Gede berbulu? | Hahaha | Hahahaha mami mami!
Oh ya... Saya juga langsung tergelak ketika membacanya. :))))

Atau yang ini...

Mami ngapain angkat2 gitu? | Mau jadi petinju | Haha mami boong, spy kurus kan? | Tuh udah tau | Trus makan lagi? | Iya | Haha percuma mami!

*ngekek*

Dan simak juga yang ini...

Minggu2 ini jd minggu terberat ut kt ya Mami | Iya #Syaza | #Syaza sedih | Iya | Gak enak ya Mami sedih itu.

awwwwwwwwwwwwww.... *melts*


Oh iya, jangan lewatkan juga untuk baca Teraduk Nasi Uduk. Saya merasa tertampar dengan cerita ini. Kenapa? Mmmmm, baca sendiri aja deh. Hihihi...

Tapi tentu di antara yang favorit, ada juga bab-bab yang tidak begitu bisa saya nikmati dalam buku ini. Terutama yang kumpulan tweets. Mungkin memang bukan selera saya saja. Karena seperti tidak ada korelasi antara "tweet" satu dengan yang lain, tapi memang dijadikan satu karena berbicara mengenai hal yang sama.

FirBas jelas beda dengan penulis-penulis wanita yang lain. Tidak seperti Dee, kata-kata yang dipakai oleh FirBas hampir tidak ada yang memaksa saya untuk mencari arti katanya di artikata.com :))) Semuanya lugas, dan tanpa pembiasan arti. Tidak sok pinter, tapi tertata rapi. Ini pendapat saya sebagai pembaca.

Tiga dari lima bintang untuk buku ini. :)

4 comments:

  1. Tulisan FirBas mudah dicerna ya, Mom. :)

    ReplyDelete
  2. Emang keren karyanya...semenjak ada lomba revew Cerita di balik noda itu aku beli bukunya..ternyata emang mengalir itu ceritanya..dan aku yg masih awam tentang itupun hampir mengerti tulisan Fira Baruki mak.... dan sampai sekarangpun masih berulang kli aku baca...seneng aja..dan gak bikin ngantuk itu saja pedoman baca buku...hehehe

    ReplyDelete
  3. tweet2 digabung.. hmm keren juga ya ..

    ReplyDelete
  4. wah aku udah lama ga baca karanya dulu aku baca tentang Rojak sam Jendela-Jendela, kudettt banget maaak

    ReplyDelete