Tuesday, 18 June 2013

Review Buku: Marginalia

Aruna. CENGENG! Tulisan singkat dan rapi di kumpulan puisi Rumi kesayangan almarhum Padma membuatku terbakar. Kurang ajar! Berani-beraninya cewek dingin berhati belatung itu menodai kenangan Padma. Belum tahu dia berhadapan dengan siapa. Aruna, vokalis Lescar, band rock yang paling diidolakan. Tunggu pembalasanku!

Drupadi. Aku tak punya waktu untuk cinta. Meski nyaris tiap hari aku berhubungan dengan yang namanya pernikahan, ini hanya urusan bisnis semata. Aku tak percaya romantisme, apalagi puisi menye-menye. Hidup ini terlalu singkat untuk jadi melankolis. Namaku memang Drupadi, tapi hatiku sudah tertutup untuk laki-laki.

***
Pertama kali melihat novel ini di deretan rak buku Gramedia, mengingatkanku pada salah satu penulis yang menyebutkan novel ini dalam twitternya. Judulnya sangat menarik, design buku yang cantik, ditambah embel-embel pemenang kedua lomba penulisan romance qanita dan sinopsisnya yang menarik, membuat aku tak ragu untuk memasukkannya dalam kantong belanja. Biasanya aku selalu ragu dengan novel dengan design cantik, karena pengalamanku, novel design cantik selalu berakhir dengan cerita yang tak menyenangkan bagiku.
Membaca sinopsisnya membuatku berpikir, novel ini pasti beda dengan novel romance yang biasa aku baca. Sedikit dibuat tercengang dengan pemilihan nama untuk tokoh utama novelnya. Aku bertaruh pasti tak banyak yang tau Drupadi dalam cerita Pandawa.
Membuka lembar bab pertama, membuatku berpikir, ahh artis lagi artis lagi untuk karakter tokoh, sedikit berharap, novel ini bakal membuatku betah untuk membacanya apalagi dengan embel pemenang kedua.
Harapanku terkabul! Aku tak berhenti untuk membuka lembar demi lembar halaman novel ini. Ceritanya yang mengalir, tidak ada kata lo-gue, pemilihan kata yang enak dibaca membuat aku betah dan rela untuk tidak menyentuh gadget demi menyelesaikan novel ini.
Marginalia, apa sih itu? Sejenis makanan kah? Ternyata marginalia adalah semacam footnote untuk tulisan di buku. Jika kita menyukai tulisan di satu buku, tinggalkan coment atau gambar untuk menandainya. Berlaku juga untuk ketidaksukaan terhadap tulisan tersebut. Coment atau gambar itulah yang disebut marginalia. Dalam novel ini, marginalia juga digunakan untuk nama kafe yang tersembunyi di dalam jalan setapak.

“Tanaman rambat, bedeng bunga, dan lentera tua tertata rapi menghiasi sepanjang jalan setapak, berusaha  mengundang orang untuk masuk ke sana.” (Hal. 16-17).
“Aku teringat menginjak rerumputan yang basah, patung cupid dan bunga teratai di dalam klam, petir yang mengguncang, dan akhirnya suara lonceng saat Chiya mendorong pintu.” (Hal.18)
Pengambaran kafe Marginalia milik Gandi dan Sonya seakan membawa kita ke dalam suasana kafe kuno nan eksotis.
Konflik yang terjadi antar tokoh bisa dibilang ‘biasa’ terjadi untuk ukuran novel romance. Tapi, saya salut sama penulis yang meracik konflik tak hanya sekali tapi berkali dan bisa menyelesaikan konflik itu tanpa kesan terburu-buru.
Drupadi yang diceritakan adalah sosok perempuan mandiri, berhati keras dan pemilik wedding orginizer Luna Nueva, bertemu dengan Aruna,  seorang rocker yang masih berkubang dengan masa lalu. Penulis mampu mengeluarkan karakter dan sifat-sifat dari para tokohnya. Aku larut dalam membaca lembar demi lembar novel ini. Endingnya bisa kita tebak, Drupadi akhirnya bersama dengan Aruna, tapi jalan menuju ending membuat novel ini berbeda dengan novel romance yang biasa aku baca.
Di halaman 135, ada sedikit typo. Pesona di tulis persona. Kesalahan kecil ini aku abaikan karena novel ini menyajikan cerita yang mengalir dan beda.
Bisa aku tebak, penulis ini suka dengan kisah pandawa. Mengangkat kisah Arjuna dan Drupadi sebagai latar untuk novel ini, tapi tidak dijelaskan secara detail dalam novel, hanya digambarkan sambil lalu saja. Sangat jarang mendapati novelis romance atau metropop dan sejenisnya mengangkat kisah pandawa dan latar yang Indonesia banget dalam cerita mereka.
Bagi aku, sebuah novel dikatakan bagus versiku,  jika novel tersebut memberi suatu pengetahuan. Dan novel ini termasuk di dalam kategori bagus menurut versiku. Sebuah pengetahuan baru mengenal arti marginalia.
So, buku ini highly recomended bagi Anda pecinta novel genre romance atau metropop. 

*) Aku kasih 4 dari 5 bintang. Artinya buku ini wajib dikoleksi dan dibaca


Judul Buku : Marginalia
Penulis : Dyah Rinni
Penyunting : Triani Retno Adiastuti
Tebal : 304 halaman
Penerbit : Qanita (PT. Mizan Pustaka)
Reviewer:Ranny Afandi
 
 

1 comment:

  1. Waktu saya baca BAB 1-nya di blog Mba Dyah Rinni, saya udah dibuat penasaran untuk membaca lanjutannya. Tapi sampai sekarang belum kebeli.. :D

    ReplyDelete