Saturday, 8 June 2013

Review Buku: Cerita Di Balik Noda


Anak-anak adalah sumber kebijaksanaan hidup yang tak pernah kering jika kita mau melihatnya dengan cinta. Kenakalan mereka adalah kilau emas, dan kepolosan mereka adalah mentari pagi yang menghangatkan jiwa. (Fira Basuki)
 
Buku Cerita Di Balik Noda ini terdiri dari 42 kisah inspirasi jiwa, 38 cerita ditulis oleh peserta lomba menulis bertema "Cerita di Balik Noda" yang diadakan oleh Rinso Indonesia melalui Facebook.  Cerita-cerita itu kemudian dikembangkan oleh Fira Basuki dengan tetap mempertahankan gaya tulisan aslinya.  Fira Basuki  juga menyumbangkan 4 karyanya sendiri yaitu : "Bos Galak", "Sarung Ayah", "Pohon Kenangan" dan "Foto".


Beberapa kisah dalam Cerita Di Balik Noda antara lain:
"Imlek Buat Lela" bercerita tentang Gwenn yang dengan tulus memberikan uang angpaunya untuk membelikan Lela sebuah sepeda baru yang persis sama dengan miliknya. Beda dengan orang dewasa  yang terkadang memberikan sesuatu dengan pamrih atau suatu maksud tersembunyi, tetapi anak kecil seperti Gwenn sudah mengajarkan arti berbagi, memberikan sesuatu dengan tulus ikhlas.
Kisah "Sarung Ayah" menceritakan tentang kesedihan Hani karena suaminya(Hendro) meninggal. Ia akhirnya selalu murung dan aktivitas terbengkalai. Sang anak (Dewi) sama sedihnya dengan sang ibu, tetapi selalu berusaha ceria. Saat malam Dewi selalu memeluk sarung almarhum ayahnya, menyalurkan kerinduannya pada sang ayah.  Akhirnya Hani sadar kalau ia tidak boleh sedih berkepanjangan, karena bagaimanapun hidup harus terus berjalan.
Cerita "Tulisan di Sprei" mengingatkan kita bahwa kecantikan hati itu lebih bernilai daripada kecantikan fisik semata. Diceritakan tentang  Chatya yang selalu diolok-olok temannya karena badannya yang gemuk. Akhirnya Chatya membuat tulisan di sprei lalu digantung di balkon lantai dua rumahnya. Sungguh telak, berkat tulisan itu teman-temannya tak lagi mengejeknya. Mau tahu tulisan Chatya, ini dia: 
    “WALAUPUN AKU GEMUK, AKU TAK PERNAH
     MENYAKITI ORANG. WALAUPUN GANTENG DAN CANTIK,
    KALIAN PENUH NODA DI HATI.”
Dalam cerita “Harta Sebenarnya”  dikisahkan Puspa mengajak temannya, Donny  dan kerabatnya, Lola berlibur ke desa.  Mulanya Donny dan Lola yang manja dan terbiasa dengan permainan orang kota tidak menikmati liburan di desa.  Tapi di hari berikutnya, saat sang kakek mengadakan permainan yaitu mencari sandal jepit sang kakek yang terbenam dalam lumpur, pemikiran mereka berdua berubah. Mulanya Donny dan Lola terpaksa ikut dalam permainan itu, tetapi akhirnya mereka malah menikmati permainan ini dengan hati gembira. Dalam cerita ini terselip dua pelajaran kehidupan dari sang kakek, yaitu : Kebahagiaan itu dari dalam hati, bukan dari benda-benda di sekitar kita.  Dan yang kedua adalah: Orang hebat adalah orang yang kakinya tetap menapak ke tanah, artinya manusia itu tidak sempurna. Jadi sekaya atau sesukses apapun kita, janganlah lupa diri. Tetaplah rendah hati, jangan takabur dan tetaplah sederhana.

Selain cerita-cerita di atas, masih banyak cerita lain yang sangat menginspirasi hati.


Cerita Di Balik Noda - 42 kisah inspirasi jiwa
Kumpulan kisah dalam buku ini benar-benar sangat menyentuh hati, semuanya sangat inspiratif. Baru membaca kisah pertama berjudul “Bos Galak” saja aku sudah terharu sampai meneteskan air mata. Begitu juga kisah-kisah selanjutnya, banyak sekali “tamparan” dan “tusukan” yang kuterima selain rasa terharu itu.
Kalau aku ditanya cerita favoritku apa dalam buku ini, aku akan menjawab bahwa semua kisah dalam buku ini semuanya aku suka, karena masing-masing cerita membawa inspirasi dan makna tersendiri yang menyentuh hatiku.
Dari buku ini pembaca bisa belajar banyak hal, justru dari dunia anak-anak. Pembaca bisa belajar tentang pemberian yang tulus, kemurnian hati anak-anak, ide tak terduga dari sang anak, kerja keras dan juga persahabatan.

Kesalahan Edit dalam Buku Cerita Di Balik Noda
Ada kesalahan edit dalam kisah "Sarung Ayah", dalam bagian depan kisah ini diceritakan bahwa anak Hani bernama Dewi (hal 55). Tetapi di bagian tengah sampai akhir (57-62), ditulis bahwa anak Hani bernama Wulan, padahal Wulan semestinya adalah adik Hendro. Agak sedikit fatal sebenarnya, karena kesalahan edit ini terjadi bukan hanya selembar, tapi 6 lembar halaman sehingga bisa membuat bingung pembaca. Aku sendiri sampai membaca ulang dua kali untuk memastikan apakah benar memang ada kesalahan edit, ataukah aku yang salah membacanya.
Kemudian kesalahan edit dalam kisah "Imlek Buat Lela" pada kalimat (hal 144), yang semestinya “Gwen memandangku …” disitu tertulis “Lela memandangku ..”

Kisah Sederhana Sarat Makna
Terlepas dari beberapa kesalahan edit diatas, Fira Basuki sangat piawai meramu kisah demi kisah dalam buku ini menjadi bacaan yang mudah dicerna dan mudah dipahami. Sekilas kalau melihat cover buku ini untuk pertama kali, sama sekali tidak menarik untuk dilihat. Tetapi setelah membaca semua kisah dalam buku ini, aku bisa memahami mengapa dipilih cover yang begitu sederhana, jauh dari dunia anak-anak yang penuh warna. Meski cover buku yang berwarna putih dengan gambar bercak noda ini tampak sederhana, sesederhana tiap kisah dalam buku ini, tetapi  kisah yang sederhana ini ternyata begitu sarat makna.
Buku ini wajib dimiliki dan dibaca oleh para orang tua, terutama sekali para ibu. Dengan membaca setiap cerita dalam buku  ini, diharapkan pembaca akan menjadi orang tua yang bijak dan berpandangan luas, membiarkan anak-anak bebas bereksplorasi dan menuangkan ide-ide mereka meski harus berkotor ria. Biarkanlah malaikat-malaikat kecil kita bermain dengan dunia kanak-kanaknya, dunia yang penuh warna dan imajinasi.
Ulasan ini tentu saja tak cukup untuk menggambarkan keseluruhan dari isi Buku Cerita Di Balik Noda. Miliki segera Buku Cerita Di Balik Noda ini, dan pembaca akan segera larut dalam lembar demi lembar , kisah demi kisah yang sangat menyentuh dan menginspirasi hati.




Detail Buku :
Judul Buku : Cerita Di Balik Noda - 42 kisah inspirasi jiwa
Penulis : Fira Basuki
Editor : Candra Gautama
Perancang Sampul : LOWE Indonesia
Penata Letak : Dadang Kusmana
Tebal : xii + 235 halaman
Ukuran Buku : 13,5 x 20 cm
ISBN/EAN :   9789799105257 / 97897991052577
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia
Harga : Rp.40.000
Reviewer: Lianny Hendrawati


1 comment:

  1. secara umum, buku ini bagus ya. bacanya bikin merenungkan hidup kok. :)

    ReplyDelete