Anak-anak adalah sumber kebijaksanaan hidup yang tak pernah kering jika
kita mau melihatnya dengan cinta. Kenakalan mereka adalah kilau emas, dan
kepolosan mereka adalah mentari pagi yang menghangatkan jiwa. (Fira Basuki)
Buku Cerita Di Balik Noda ini
terdiri dari 42 kisah inspirasi jiwa, 38 cerita ditulis oleh peserta lomba
menulis bertema "Cerita di Balik Noda" yang diadakan oleh Rinso Indonesia
melalui Facebook. Cerita-cerita itu
kemudian dikembangkan oleh Fira Basuki dengan tetap mempertahankan gaya tulisan
aslinya. Fira Basuki juga menyumbangkan 4 karyanya sendiri yaitu :
"Bos Galak", "Sarung Ayah", "Pohon Kenangan" dan "Foto".
Beberapa kisah dalam Cerita Di Balik Noda antara lain:
"Imlek Buat Lela" bercerita tentang Gwenn yang dengan
tulus memberikan uang angpaunya untuk membelikan Lela sebuah sepeda baru yang
persis sama dengan miliknya. Beda dengan orang dewasa yang terkadang memberikan sesuatu dengan
pamrih atau suatu maksud tersembunyi, tetapi anak kecil seperti Gwenn sudah
mengajarkan arti berbagi, memberikan sesuatu dengan tulus ikhlas.
Kisah "Sarung Ayah" menceritakan tentang kesedihan Hani karena
suaminya(Hendro) meninggal. Ia akhirnya selalu murung dan aktivitas
terbengkalai. Sang anak (Dewi) sama sedihnya dengan sang ibu, tetapi selalu
berusaha ceria. Saat malam Dewi selalu memeluk sarung almarhum ayahnya,
menyalurkan kerinduannya pada sang ayah.
Akhirnya Hani sadar kalau ia tidak boleh sedih berkepanjangan, karena
bagaimanapun hidup harus terus berjalan.
Cerita "Tulisan di Sprei" mengingatkan kita bahwa kecantikan
hati itu lebih bernilai daripada kecantikan fisik semata. Diceritakan tentang Chatya yang selalu diolok-olok temannya karena
badannya yang gemuk. Akhirnya Chatya membuat tulisan di sprei lalu digantung di
balkon lantai dua rumahnya. Sungguh telak, berkat tulisan itu teman-temannya
tak lagi mengejeknya. Mau tahu tulisan Chatya, ini dia:
“WALAUPUN AKU GEMUK, AKU TAK PERNAHMENYAKITI ORANG. WALAUPUN GANTENG DAN CANTIK,KALIAN PENUH NODA DI HATI.”
Dalam cerita “Harta Sebenarnya” dikisahkan
Puspa mengajak temannya, Donny dan
kerabatnya, Lola berlibur ke desa. Mulanya
Donny dan Lola yang manja dan terbiasa dengan permainan orang kota tidak
menikmati liburan di desa. Tapi di hari
berikutnya, saat sang kakek mengadakan permainan yaitu mencari sandal jepit
sang kakek yang terbenam dalam lumpur, pemikiran mereka berdua berubah. Mulanya
Donny dan Lola terpaksa ikut dalam permainan itu, tetapi akhirnya mereka malah
menikmati permainan ini dengan hati gembira. Dalam cerita ini terselip dua
pelajaran kehidupan dari sang kakek, yaitu : Kebahagiaan itu dari dalam hati,
bukan dari benda-benda di sekitar kita.
Dan yang kedua adalah: Orang hebat adalah orang yang kakinya tetap
menapak ke tanah, artinya manusia itu tidak sempurna. Jadi sekaya atau sesukses
apapun kita, janganlah lupa diri. Tetaplah rendah hati, jangan takabur dan
tetaplah sederhana.
Selain cerita-cerita di atas,
masih banyak cerita lain yang sangat menginspirasi hati.
Cerita Di Balik Noda - 42 kisah inspirasi jiwa
Kumpulan kisah dalam buku ini
benar-benar sangat menyentuh hati, semuanya sangat inspiratif. Baru membaca
kisah pertama berjudul “Bos Galak” saja aku sudah terharu sampai meneteskan air
mata. Begitu juga kisah-kisah selanjutnya, banyak sekali “tamparan” dan “tusukan”
yang kuterima selain rasa terharu itu.
Kalau aku ditanya cerita
favoritku apa dalam buku ini, aku akan menjawab bahwa semua kisah dalam buku
ini semuanya aku suka, karena masing-masing cerita membawa inspirasi dan makna
tersendiri yang menyentuh hatiku.
Dari buku ini pembaca bisa
belajar banyak hal, justru dari dunia anak-anak. Pembaca bisa belajar tentang
pemberian yang tulus, kemurnian hati anak-anak, ide tak terduga dari sang anak,
kerja keras dan juga persahabatan.
Kesalahan Edit dalam Buku Cerita Di Balik Noda
Ada kesalahan edit dalam kisah "Sarung Ayah", dalam bagian
depan kisah ini diceritakan bahwa anak Hani bernama Dewi (hal 55). Tetapi di
bagian tengah sampai akhir (57-62), ditulis bahwa anak Hani bernama Wulan, padahal
Wulan semestinya adalah adik Hendro. Agak sedikit fatal sebenarnya, karena
kesalahan edit ini terjadi bukan hanya selembar, tapi 6 lembar halaman sehingga
bisa membuat bingung pembaca. Aku sendiri sampai membaca ulang dua kali untuk
memastikan apakah benar memang ada kesalahan edit, ataukah aku yang salah
membacanya.
Kemudian kesalahan edit dalam
kisah "Imlek Buat Lela"
pada kalimat (hal 144), yang semestinya “Gwen memandangku …” disitu tertulis
“Lela memandangku ..”
Kisah Sederhana Sarat Makna
Terlepas dari beberapa kesalahan
edit diatas, Fira Basuki sangat piawai meramu kisah demi kisah dalam buku ini
menjadi bacaan yang mudah dicerna dan mudah dipahami. Sekilas kalau melihat
cover buku ini untuk pertama kali, sama sekali tidak menarik untuk dilihat. Tetapi
setelah membaca semua kisah dalam buku ini, aku bisa memahami mengapa dipilih
cover yang begitu sederhana, jauh dari dunia anak-anak yang penuh warna. Meski
cover buku yang berwarna putih dengan gambar bercak noda ini tampak sederhana,
sesederhana tiap kisah dalam buku ini, tetapi
kisah yang sederhana ini ternyata begitu sarat makna.
Buku ini wajib dimiliki dan
dibaca oleh para orang tua, terutama sekali para ibu. Dengan membaca setiap
cerita dalam buku ini, diharapkan
pembaca akan menjadi orang tua yang bijak dan berpandangan luas, membiarkan
anak-anak bebas bereksplorasi dan menuangkan ide-ide mereka meski harus
berkotor ria. Biarkanlah malaikat-malaikat kecil kita bermain dengan dunia
kanak-kanaknya, dunia yang penuh warna dan imajinasi.
Ulasan ini tentu saja tak cukup
untuk menggambarkan keseluruhan dari isi Buku Cerita Di Balik Noda. Miliki
segera Buku Cerita Di Balik Noda ini, dan pembaca akan segera larut dalam
lembar demi lembar , kisah demi kisah yang sangat menyentuh dan menginspirasi
hati.
Detail Buku :
Judul Buku : Cerita Di Balik Noda
- 42 kisah inspirasi jiwa
Penulis : Fira Basuki
Editor : Candra Gautama
Perancang Sampul : LOWE Indonesia
Penata Letak : Dadang Kusmana
Tebal : xii + 235 halaman
Ukuran Buku : 13,5 x 20 cm
ISBN/EAN : 9789799105257 / 97897991052577
Penerbit : Kepustakaan Populer
Gramedia
Harga : Rp.40.000
Reviewer: Lianny Hendrawati
secara umum, buku ini bagus ya. bacanya bikin merenungkan hidup kok. :)
ReplyDelete