Hari Rabu nih.... Siap untuk Fiksimini Games?
Minggu ini, kita main-main dengan KACA, yuk! ^_^
Mainkan!!!!!
--------------------------
Ajen Angelina
BERDANDAN, sudah 1500 tahun dia duduk di depan kaca.
Lianny Hendrawati
TAK INGIN BERPISAH. Kusimpan tubuh beku istriku di lemari kaca kesayanganku.
Alex Nyan Randy
"Gawat kapten! Kapal kita masuk botol kaca."
Lianny Hendrawati
DANSA. Pangeran impianku datang, kucuri sepatu kaca Cinderella beserta kakinya.
Ari Ta
Kaca di dinding mendadak retak, ketika kamu melamarku.
Aku 75 dan kamu 17.
Alex Nyan Randy
"Awas kaca!" Aku terkejut bisa menembus dinding kaca.
Ranny Afandi
TOPENG KACA. Aku tersenyum puas. Wajahku sekarang, secantik Mila Kunis.
Helda Fera Puspita
Perlahan, aku mulai menjauh dari awan-awan cantik. Kini, aku mulai bercinta dengan air laut. Aku terkena efek rumah kaca.
Rinrin Indrianie
KAGUM. Sekali lagi, aku menatap seraut wajah di cermin, wajah yang begitu cantik mempesona, seandainya saja aku bisa menikahi dirinya.
Rinrin Indrianie
KORUPTOR. Aku begidik, melihat lewat kaca pembesar ini, bapak dan ibu pejabat yang duduk di sana berkepala seperti cecurut.
Nina Nur Arifah
NGACA. Kujejalkan cermin di pelupuk matanya.
Kaka Akin
KUDA LUMPING. Sarapannya: bubur kaca hijau.
Lianny Hendrawati
AWET MUDA. Darah perawan yang kusimpan di gelas kaca ini sungguh mujarab. Wajahku menjadi cantik kembali.
Lianny Hendrawati
FIRASAT. Ini kado ulang tahun terbesar untukku, sebuah peti kaca dengan bunga kamboja di dalamnya.
Kaka Akin
TANPA MEREM MELEK. Kelopak matanya kaca.
Evelyne Ivoryanto
SINAR. Kumasukkan sisa serpihan kaca ke dalam tubuhku. Seberkas sinar mentari menyentuh kulitku. Sinar pelangi memancar dari kulitku. Yess!! Aku bisa menyimpan pelangi untukku sendiri!
Rinrin Indrianie
SUSUK. "Mau paket yang mana, Jeng? Kalau pake berlian tahan lama lho." | "Mmm...kalau pakai kaca dapet diskon ngga, Mbakyu?"
Riefgreat Junior
"Mak, lapar Mak!" Anakku merengek. Kusodorkan semangkuk pecahan kaca.
Kaka Akin
PECAH BELAH. Hatinya ditempeli stiker 'fragile'.
Arya Dwipangga
Wahai kaca-kaca yang memusuhiku,
Kalian sembunyikan dimana wajah tampanku?
Ayu Ningtias
Patung kaca di samping pintu jatuh kesenggol Marni. Tubuh suamiku terjulur dari dalamnya.
Ayu Ningtias
Aku terjebak di rumah kaca. Aku terpaku dan akhirnya beranak.
Ayu Ningtias
Gelas-gelas kaca kembali berdenting nyaring. Taringku semakin meruncing.
Erlinda Sukmasari Wasito
"Kubunuh kau!" ujarku. Bayangan di kaca tertawa mengejek. Aku menikamnya. Dari mulutku terdengar lolongan kesakitan.
---------------------------------------
Sampai jumpa Rabu depan! ^_^
No comments:
Post a Comment