Thursday, 9 May 2013

Fiksimini Game: DETIK


Selamat hari Kamis! Yak, tema fiksimin game kita kemarin adalah DETIK. Hmmm selintas tampak mudah, ya. Karena setiap saat kita selalu berjumpa dengan detik. Tapi, siapa sangka? Ternyata si detik ini dicap susah, lho! Yang ikutan fiksimini kemarin, total hanya 117 aja. Huhuhuhu...

Oke, ini dia fiksimini yang lolos. Silakan menikmati detik demi detik yang kami sajikan. :)
_______________________________


Ari Ta 
Hanya dalam hitungan detik. Ting. Peri itu membuatku terlihat lebih cantik.

Istiadzah Rohyati Zakaria 
BERUBAH. Detak jantungnya berhenti. Detik berikutnya ia mengaum.

Lianny Hendrawati 
Detik sudah menyatu dengan diriku. Lima menit kemudian kepalaku terpisah dari tubuhku.

Harry Irfan 
DETIK-DETIK MENJELANG KIAMAT. Buru-buru kuselesaikan PR-ku, sebelum mati, aku tak mau tinggal kelas lagi.

Ajen Angelina 
"Dalam hitungan lima detik, semuanya diam!" 1, 2, 3, 4, 5! Kompor mulai menghitung, penggorengan dan sendok penggoreng seketika berhenti. Nasi goreng telah siap.

Harry Irfan 
MALAM PERTAMA. "Cuma bertahan 10 detik?" ujar istriku. Perasaan, kami sudah 2 hari tak keluar kamar.

Lianny Hendrawati 
BOM. Satu detik lagi. BUUMM! Aku tersenyum melihat genangan merah di sekelilingku.

Riefgreat Junior 
Detikkkkkkk!! Dia berteriak memanggil namaku. Kemudian aku meledak.

Lianny Hendrawati 
Kutunggu sepuluh detik lagi. Aku melompat girang melihat mangsaku mendekat.

Rinrin Indrianie 
KIAMAT. Terompet ditiup sudah. Matahari terbit di barat. Sang detik berhenti berdetak. Tugasku selesai.

Riefgreat Junior 
"Saya cuma kasih waktu buat kalian 600 detik dari sekarang!" Mendengar instruksi itu aku buru-buru masuk ke wajan penggorengan, temanku juga ikut.

Riefgreat Junior 
"Oke sisa waktu kalian tinggal 10 detik, guys!" Suara instruktur membahana. Beruntung, aku dan temanku telah matang digoreng dan siap disajikan.

Ajen Angelina 
"Gerbang akan di buka 5 detik lagi." Terdengar suara protes dimana-mana. "Kenapa semua orang protes?" "Di Surga 1 detik itu sama dengan 1000 tahun"

Jiah Al Jafara 
Kuelus perut buncitku. Hanya sembilan detik perbuatan hina itu. Kini aku harus menanggung beban lebih dari sembilan bulan.

Rini Bee Adhiatiningrum 
LARA. Aku berbaur dalam kerumunan. Tepat hitungan ketiga, kutekan tombol merah di dadaku. Dalam sedetik, tawa riang berganti jerit pilu.

Sari Widiarti 
Satu detik terlewat. Aku berubah menjadi upik abu.

Riefgreat Junior 
Detik-detik menjelang malam bulan purnama. Tubuhku terasa gatal, tumbuh bulu di seluruh tubuh, taringku keluar, kepalaku membesar.

Riefgreat Junior 
"Waktumu tinggal 3 detik, Sayang!" Kemudian mama merebusku.

Kukuh 'coco' Darmawan 
DETIK KESEPULUH - Di atas ranjang, istriku ketakutan. Sayapku muncul kembali, aku melanggar pantangan.

Harry Irfan 
DETIK-DETIK MENJELANG AJAL. "Tolong hapeku dicharge yang penuh, aku takut kesepian di akhirat!"

Helda Fera Puspita 
SPRINTER. Aku melesat lari sekuatnya, targetku 9 detik. Akhirnya, FINISH. Namun setelah menoleh ke belakang, kulihat tubuhku terkapar sebelum garis finish.

Ajen Angelina 
Perempuan yang menyambutku itu berpakian serba hitam,
"Selamat datang di toko kami.. Anda mau beli berapa detik kehidupan?" katanya sambil tersenyum.

Sari Widiarti 
Tuuuuut.. Satu detik aku kentut, tapi menahan malu seumur hidup.

Rini Bee Adhiatiningrum 
Tunggu satu detik! Dan anak itu sudah tenggelam di dalam bak mandi.

Carolina Ratri 
SANG PENYANYI. Dia berdiri di atas panggung. Detik demi detik berlalu. Senyap. Pita suaranya kuambil.

Carolina Ratri 
JAM. Suara detik. Seirama detak. Kubanting ke sudut ruangan. Seketika irama jantungnya juga berhenti.

Riefgreat Junior 
Sedetik dia telah menyembur. Melebur. Sembilan bulan aku merangkak dan berharap tumbuh subur.

Rinrin Indrianie 
AJAL. "Jika mesin ini dilepas, dia tak lagi hidup." jelas dokter itu. Aku melirik koperku yang penuh berisi uang, di mana aku bisa membeli beberapa detik lagi untuk anakku?

Harry Irfan 
WAKTU ADALAH UANG. "Kangkungnya seikat berapaan, Bang?" | "Seikatnya 5 detik, Bu."

Carolina Ratri 
PENJUAL. Bu, Ibu jadi mau beli waktu ndak? Gratis perpanjang usia 60 detik.

Riefgreat Junior 
"Masa aktif hidup anda akan berakhir dalam 10 detik lagi!" Kemudian operator itu siap menghitung mundur. Aku sibuk memasukkan 16 digit kode pengisian pulsa.

Carolina Ratri 
DETIK-DETIK PENYELAMATAN. Ayo cepat, selamatkan yang masih hidup! Jangan biarkan mereka mati seperti kita kemarin.

Carolina Ratri 
BARU DETIK KE SEPULUH. Kekasihku sudah hamil yang kedua.

Carolina Ratri 
PERETAS USIA. Dia berhasil memecahkan password. Sekarang dia mencuri sedikit demi sedikit detik usiaku.

Carolina Ratri 
TERLALU RAMAI.
Kupencet tombol mute. Detik berikutnya semua orang mendadak bisu.

Carolina Ratri 
MENGHITUNG UMUR. Kususun semuanya di atas meja. Detik dengan detik, menit dengan menit, jam dengan jam. Kucoba meneliti seberapa banyak yang hilang.

Yusrizal Ihya 
"Apa yang terjadi?" | "Beberapa detik yang lalu kamu mengigau dan berteriak." | "Aku berteriak apa?" | "Kita semua akan mati!" | DUUARRR!!! Suara bom. Tiba-tiba semua gelap.

Na Fatwaningrum Adianto 
HANCUR. Aku hanya lengah 1 detik. Sepedaku terjun bebas, aku masih ada di atasnya.

Carolina Ratri 
CUACA EKSTRIM. Panas. Detik berikutnya hujan. Detik berikutnya lagi bersalju. Lalu tiba-tiba panas lagi. Bumi kita terlempar jauh dari orbitnya.

Sari Widiarti 
Mati. Aku kehilangan satu detik detak jantungku.

Yusrizal Ihya 
LIHAT AKU - "Satu detik aja Pa!" | "Kenapa sih Nay? Papa lagi benerin mesin mobil nih!" | "Please, lihat aku, satu detik aja!" | "Ada apa sih?" | "Ini Pa, aku nemu kepala Mama di dalam kulkas."

Riefgreat Junior 
60 detik pertama aku di penggorengan, 60 detik kedua aku kepanasan. Chef cantik itu tiba-tiba mengerang, rupanya aku tak sadar telah meledak.

Yusrizal Ihya 
TIGA DETIK - Di dalam mimpi, satu detik sama dengan satu bulan. Sayangnya aku berjumpa denganmu di dunia nyata. Itupun hanya tiga detik sebelum kau melompat dari atap gedung ini.

Luluk Ubaidah 
TERLAMBAT. Kakiku menjejak tepi jurang. "Awas...!" Katamu dua detik sebelumnya.

Yusrizal Ihya 
CINTA SATU DETIK - Dulu, satu detik saja cukup untuk membuatku mencintaimu. Sekarang, satu detik pun tak akan sanggup mencegahku menusuk jantungmu dengan pisau ini.

Ajen Angelina 
Dia terlambat beberapa detik mematikan keran, air telah menutupi separuh permukaan bumi.

Rinrin Indrianie 
SELINGKUH. Aku tak akan bosan atau lelah berdetak berkeliling 60 kali untuk menemuimu. Yang aku tak suka adalah, saat si jarum jam juga menghampiri kita, aku tahu dia merindumu.

Na Fatwaningrum Adianto 
SURPRISE. Tunggu 1 detik lagi. Tiba-tiba tubuhnya menjadi debu.

Sulung Lahitani Mardinata 
KEGUGURAN-Dari selangkangannya mengalir detik-detik kenangan yang pernah kutanam.

Istiadzah Rohyati Zakaria 
Detak jam menyadarkanku, bahwa detik sebelumnya aku masih manusia.

Evelyne Ivoryanto 
TIK. Satu detik berlalu. Taringku muncul dan aku siap menghisap darah kotormu.

Carolina Ratri 
BELANJA. 50 milyar detik masa kanak-kanak untuk anakku. 20 milyar detik masa pensiun untuk ibuku. 100 milyar detik kebersamaan untuk kita. Belanjaanku sudah lengkap.

Evelyne Ivoryanto 
IMORTAL. "Aku mau umurku di dunia berdetik-detik tanpa batas." Pingg. Sepasang tanduk tumbuh di atas kepalaku dan dua buah taring muncul di antara gigiku. Aku sudah menjadi anak buah Lucifer.

Kaka Akin 
DETAK. Jantungku berdenyut setiap detiknya. Lalu kedua tanganku berubah menjadi jarum panjang dan pendek.

Kaka Akin 
HIASAN. Ia membeli detik di swalayan. Saat tiba di rumah, ia menaburkannya di atas piring bulat dan lalu memajangnya di dinding.

Kaka Akin 
UAN. "Waktu kalian tinggal sepuluh detik," ucap pengawas. Para siswa serempak melambai pada jin kiriman Eyang Sabar yang sudah mengisi lembar jawaban untuk mereka.

Kaka Akin 
MENDUA. "Kau sudah mengkhianati cintaku. Kita putus saja," ucap si jarum detik pada kekasihnya si jarum panjang yang sedang memeluk si jarum pendek.

Diah Kusumastuti  
Sial! Baru 5 detik aku pura-pura menyisir rambut, targetku sudah turun dari bus.

____________________________

Gimana, bagus-bagus, kan? Siapa bilang susah? :p

Ada berapa fiksiminimu yang lolos? Fiksimini mana yang kamu suka?


2 comments: