Wednesday, 10 April 2013

Tips Menulis Fiksi Mini

Oleh: Mel Puspita

Fiksi mini memiliki gaya tulis khas yang agak berbeda dengan bentuk tulisan novel atau cerpen karena pembatasan penggunaan karakter sehingga penulis harus menggunakannya seefisien dan seefektif mungkin. Ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai penulis, tapi yang paling utama adalah keterampilan penulis untuk MELIARKAN dan MEMBEBASKAN IMAJINASI .

Berikut ini adalah tips dasar penulisan fiksi mini versi saya:

1. Topik dan Tema

Judul dan konten tak selalu harus menggunakan kata yang dijadikan topik atau tema. Sebuah kata bisa memiliki serapan, konotasi, arti, dan makna. Nah aspek inilah yang bisa dibongkar, dipadatkan, dan dibedah untuk kemudian dijadikan tulisan. Untuk mengetahui arti dan makna topik, kita bisa mencarinya dalam KBBI atau Thesaurus. Penulis yang baik WAJIB memiliki 2 pegangan ini, atau jika terlalu repot dan berat untuk dibawa, bisa menandai KBBI dalam Jaringan di ponsel.
Tautan KBBI dalam Jaringan: http://badanbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/

2. Genre atau Jenis Cerita

Penulis yang baik akan belajar menguasai banyak genre penulisan, tak terkecuali untuk penulisan fiksi mini. Genre tulisan bisa macam-macam: horor, thriller, suspence, komedi, drama romantik, dll. Kuasai satu atau dua genre penulisan, lalu untuk menantang diri sendiri gabungkan keduanya.

3. Judul

Judul digunakan sebagai penarik perhatian pembaca dan penguat tulisan. Merupakan bagian penting dari badan cerita, namun penulis tetap harus berhati-hati ketika menentukan judul agar tidak menjadi blunder bagi inti cerita hingga gagal untuk menimbulkan efek kejut bagi pembaca.

4. Alur Cerita dan Diksi

Diksi adalah pilihan kata yang digunakan penulis dalam fiksi atau sajak. Pilihan diksi akan menjadi sangat penting karena banyak pembaca yang akan melewatkan tulisan pada kalimat pertama begitu saja ketika pilihan kata tak menarik atau membosankan. Maka pemilihan diksi menjadi tugas penting bagi penulis untuk membuat kalimat pertama agar berhasil menarik perhatian pembaca.

5. Twist dan Ledakan

Penulis tak harus menulis fiksi mini yang out of box atau aneh, yang kejadian sehari-hari dan wajar pun bisa diledakkan. Penulis harus belajar bertanya pada penalaran dan segala kemungkinan-kemungkinan. Intinya, pembaca harus merasakan hal yang tidak biasa atas pesan yang hendak disampaikan dalam tulisan.

6. Pemadatan Kalimat

Tips ini tidak harus dilakukan jika memang tak memungkinkan. Tapi akan sangat menarik bagi pembaca jika fiksi mini yang ditulis menggunakan kalimat seminimal mungkin hingga membebaskan pembaca untuk bermain-main dengan imajinasinya.

7. Berlatih

Berlatih MELIARKAN dan MEMBEBASKAN IMAJINASI dengan menulis banyak fiksi mini dalam satu topik atau teman. Hanya dengan berlatih terus menerus, keterampilan menulis bisa ditingkatkan. Penulis yang baik adalah yang juga banyak membaca tulisan dari penulis lain untuk belajar teknik baru.
Sedikit sharing ini semoga bermanfaat.(Mel)

9 comments:

  1. setuju dengan 'menarik perhatian pembaca dengan kalimat pertama'

    ReplyDelete
  2. waahh.. mantab sekali tipsnya..
    saya masih belum berhasil membuat sebuah cerita yang nge-twist..

    ReplyDelete
  3. Gue gak nemuin unsur logika disyaratin di atas! Gimana dong! Mohon pencerahan! :-)

    ReplyDelete
  4. itu tips dasar ya mas Eksak. Masalah logika selama ini yang kutahu penulis sering kali mengabaikan penalaran. Mereka hanya mementingkan makna tersirat dari tulisan, dan untuk lebih mementingkan pada ledakan ending cerita.

    Kalau aku pribadi, logika dan nalar sebisanya tetap ada, tapi sering kali terasa sangat sulit diterapkan ketika harus menggunakan twist. Antara nalar dan twist seringkali bentrok ketika disatukan dalam satu tulisan fiksimini (Aku pribadi loh)

    Jadi silakan saja bagaimana sebaiknya Mas Eksak menuliskan fiksimininya. Aku sih hanya menyampaikan tips dasarnya saja. JIka Mas Eksak berpendapat bahwa penalaran dalam fiksimini tetap penting, aku menyetujuinya, tapi juga mengamini pendapat sebaliknya. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Fiksi yang bergenre fan fiction udah pasti ga bisa diukur dengan skala penalaran, IMO. Tergantung. Tergantung penulisnya, tergantung ceritanya juga. Di penulisan fiksi begini, ga bisa satu aturan harus 100% begini atau 100% begitu. Tapi kita tetap harus tahu DASAR menulis. Yang ditulis Mbak Mel adalah tips dasar menulis fiksimini. Yang dasar-dasar begini saja, masih suka pada kepleset :)))

      Delete
  5. saya juga bikin cerita fiksi action ttg mobil dan pakai ledakan dilengkapi musik latar agar terasa seru menegangkan, kalo penasaran kunjungi blogku

    ReplyDelete
  6. berlatih jadi poin yang harus dilakukan ya

    ReplyDelete